UI Kembangkan Program Pendampingan Perempuan UMKM dalam Perintisan Eduwisata di Desa Semplak Barat

UI Kembangkan Program Pendampingan Perempuan UMKM dalam Perintisan Eduwisata di Desa Semplak Barat

 

Dr. Rambat Lupiyoadi – Dosen FEB UI

Bogor, 9 Oktober 2025 — Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial (DPIS) mengadakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Pendampingan Peran Usaha Mikro Perempuan dalam Perintisan Eduwisata DORA (Dodol Rangginang)” di Desa Semplak Barat, Kabupaten Bogor. Program yang diadakan pada pertengahan September hingga Oktober 2025 ini bertujuan untuk mengembangkan potensi lokal desa serta mendukung lahirnya destinasi wisata arum jeram yang dirintis warga.

Desa Semplak Barat berpenduduk cukup besar, yaitu 1.830 kepala keluarga dengan total populasi sekitar 6.542 orang. Dari jumlah tersebut, 4.531 warga berada dalam usia produktif, sementara 2.011 lainnya termasuk kategori non-produktif. Menariknya, kelompok usia produktif 34–44 tahun didominasi oleh perempuan. Kondisi ini menandakan Desa Semplak Barat sedang mendapat bonus demografi, yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik justru akan meningkatkan angka kemiskinan.

Momentum ini mendorong UI untuk melakukan pemberdayaan ekonomi desa berbasis keluarga dan kewirausahaan perempuan. Program DORA hadir untuk mengembangkan potensi lokal desa, yakni produk khas dodol dan rangginang, serta pemberdayaan UMKM perempuan. Namun, potensi ini masih menghadapi hambatan karena minimnya keterampilan dalam pengemasan dan pemasaran produk. Padahal, penjualan dodol dan rangginang adalah sumber mata pencarian warga, khususnya di Kampung Anyar.

Dr. Rambat Lupiyoadi, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI yang menggagas program DORA, menyebut bahwa rangkaian kegiatan ini dimulai sejak 14 September 2025. Workshop dibuka oleh Kepala Desa Semplak Barat, H. Abdurahman, dan dihadiri oleh pelaku UMKM serta jajaran pengurus RT/RW dan tim BUMDesa. Kades menyambut baik program ini karena dinilai bermanfaat untuk mendukung kemajuan desa.

“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Indonesia yang telah menghadirkan program pendampingan. Inisiatif ini membuka peluang besar bagi para pelaku usaha mikro di desa kami untuk berkembang, sekaligus memperkuat potensi eduwisata lokal,” ujar Dr. Rambat.

Pada kesempatan itu, para peserta mendapat materi tentang pentingnya desa wisata dan perintisan eduwisata, seperti yang dilakukan oleh Desa Wisata Ponggok (Klaten). Kegiatan dilanjutkan dengan perencanaan Kampung Eduwisata DORA; serta penjelasan mengenai peran dan rute wisata oleh BUMDes, strategi branding produk, promosi wisata, hingga pelayanan pengunjung berbasis etika hospitality.

Para peserta juga mendapat pembekalan tentang optimalisasi kemasan, packaging, dan penyimpanan produk agar hasil olahan desa memiliki standar pasar yang baik. Strategi pemasaran digital melalui media sosial dan marketplace turut dikenalkan agar produk lokal dapat menjangkau konsumen lebih luas. Materi mengenai pelayanan dan manajemen usaha diberikan untuk memperkuat profesionalitas, etika, serta kualitas layanan dalam menjalankan bisnis.

Selain itu, peserta berkesempatan untuk praktik di lapangan. Warga bersama mentor menyiapkan itinerary, sarana prasarana, dan simulasi paket wisata arum jeram. Mereka menyusun SOP wisata serta berdiskusi untuk menyelaraskan rencana pengembangan dengan pengelola BUMDes mitra akademik.

Melalui program DORA, masyarakat Desa Semplak Barat diharapkan memperoleh wawasan baru sekaligus keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan. Program ini memperlihatkan model kolaborasi kampus-desa yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok usia produktif dan perempuan desa, agar lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global.