Program Studi S1 Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI), bekerjasama dengan Seville Mosque Foundation serta Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) FEB-UI, mengadakan Kuliah Tamu dengan tema “History of Islamic Civilization and Islam in Andalusia” pada tanggal 10 Februari 2016 di Auditorium KKI FEB-UI Depok. Kegiatan yang mengawali perkuliahan di Prodi S1 Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai Islam di Andalusia, yang merupakan salah satu pusat peradaban Islam pada abad 7-10 Masehi, serta perkembangan Islam terkini di Spanyol.
Kegiatan ini menghadirkan Luis Ibrahim Hernandez Martinez sebagai pembicara utama. Ibrahim Hernandez, demikian ia akrab dipanggil, merupakan Vice President dari Seville Mosque Foundation (Fundación Mezquita de Sevilla) di Spanyol. Ibrahim menyelesaikan pendidikannya di Granada dan Scotlandia. Ibrahim kembali ke Spanyol untuk membina Seville Mosque Foundation, sebuah yayasan yang bertujuan membangun masjid serta Islamic Cultural Centre pertama di Seville, dan memulai usaha sendiri. Selain itu, Muhsin Sierra, yang juga merupakan pengurus Seville Mosque Foundation dan Direktur Visit Al-Andalus, juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Sedangkan yang menjadi moderator dalam acara ini adalah Rahmatina A. Kasri PhD (Kepala Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Islam FEB-UI).
Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Umar Molinero Iglesias, seorang hafidz yang juga merupakan pengurus Seville Mosque Foundation, dan paparan oleh Ibrahim dan Muhsin. Menurut Ibrahim, Islam di Spanyol bukanlah sesuatu yang baru ataupun sesuatu yang dibawa oleh imigran negara lain (seperti negera tetangga Maroko). Islam pertama kali datang ke Spanyol pada pertengahan abad ke-7. Akan tetapi, dalam perjalanan sejarah, Spanyol menjadi negara Katolik sehingga banyak diantara Muslim Spanyol yang kehilangan identitasnya atau bermigrasi ke negara lain. Kebangkitan kembali Islam di Spanyol dimulai pada tahun 1970s. Ibrahim, yang juga pernah menjadi model di Afrika Selatan selama 9 tahun, juga menuturkan bahwa ia sendiri terlahir dalam sebuah keluarga Muslim Spanyol. Saat ini, terdapat sekitar 2 juta umat Islam di Spanyol. Mereka hidup dengan aman dan damai dan serta bisa menjalankan aktivitas sebagaimana halnya warga Spanyol lainnya.
Kejayaan Islam di Spanyol, sebagaimana dijelaskan panjang lebar oleh Muhsin, berlangsung sekitar abad 7-10 Masehi ketika pemerintahan Islam berpusat di Andalusia. Andalusia pada masa itu merupakan pusat pendidikan dunia dan kebudayaan dunia. Ibn Sina (Avicenna) ahli kedokteran, Ibn Rushd (Averroes) ahli astronomi dan matematika, serta Al-Kwarizmi (Algorizm) penemu angka 0 (nol) dan algoritma merupakan beberapa ilmuwan Muslim yang dididik di Andalusia. Bangunan-bangunan bersejarah seperti Istana Al-Hambra, Masjid Raya Cordoba, dan Medinat Az-Zahra (Istana Khalifah) merupakan masterpiece arsitektur dunia saat itu. Pada periode yang bersamaan, negara-negara di Eropa justru tengah mengalami keterbelakangan dalam berbagai bidang, sehingga periode tersebut dikenal dengan “the Dark Age”.
Islam di Andalusia mulai mengalami kemunduran ketika Sultan Abdulrahman ke-3 meninggal dunia pada abad 11 Masehi. Ia digantikan oleh putranya yang masih kecil dan belum berpengalaman. Hal ini memicu perebutan kekuasaan oleh berbagai pihak baik Muslim maupun non-Muslim. Tercatat sekitar 20 kerajaan kecil berkuasa secara silih berganti di daerah Andalusia sesudah pemerintahan keluarga khalifah Abdurrahman berakhir. Islam di Spanyol pun mulai mengalami kemunduran. Demikian juga dengan pendidikan dan kebudayaan Islam.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 150an peserta. Sebagian besar peserta merupakan mahasiswa FEB-UI. Namun demikian, terdapat juga mahasiswa dari fakultas dan universitas lain, kalangan akademik, perwakilan sejumlah masjid di Depok, serta masyarakat umum yang menghadiri kegiatan ini. Dengan antusias mereka menanyakan berbagai hal terkait paparan yang sudah disampaikan oleh para narasumber. Acara kemudian ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari Rahmatina A. Kasri, selaku perwakilan Program Studi S1 Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam FEB-UI, kepada Ibrahim Hernandez yang menjadi pembicara utama dalam kegiatan kuliah tamu ini.