Mahasiswa S1 Akuntansi Mewakili Indonesia di CFA Research Challenge 2016 pada 12-15 April 2016 di Chicago, USA. Sejalan dengan cita-cita Universitas Indonesia menjadi the third generation university, Departemen Akuntansi sebagai unit di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mewujudkan komitmennya untuk terus mendukung mahasiswa mengembangkan potensi tidak hanya di kancah lokal, namun juga di kancah global. CFA Research Challenge merupakan kompetisi tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh CFA Institute. Pada tahun 2016, Departemen Akuntansi berhasil mengirimkan tiga orang mahasiswanya untuk menjadi perwakilan Indonesia pada kompetisi tersebut, yakni Lakshmi Aisyah Rowter, Adrianus Hunggara, dan Anggara Widisasongko. Bersama dengan dua orang mahasiswa S1 Manajemen FEB UI, Sarah Adilla dan Gerry Harlan, ketiga orang mahasiswa S1 Akuntansi tersebut menjuarai CFA Research Challenge 2016 di tingkat nasional sebelum akhirnya melaju ke tingkat internasional.
Bagi kelima mahasiswa tersebut, kesempatan mewakili Indonesia dalam CFA Research Challenge merupakan kehormatan yang diperebutkan oleh mahasiswa seluruh Indonesia pada tingkat Nasional. Seleksi tingkat Nasional diikuti oleh para mahasiswa dari universitas bergengsi seperti SBM ITB, UNPAD, UGM, dan UBAYA. Anggara mengungkapkan bahwa cara berpikir komprehensif adalah kunci keberhasilan mereka dalam menjawab berbagai pertanyaan juri terutama terkait dengan topik penilaian risiko. Selain itu, kelima mahasiswa tersebut sepakat bahwa latihan dan konsultasi dengan senior secara intensif membantu mereka dalam menyampaikan ide-ide melalui presentasi.
Tidak berhenti di tingkat nasional saja, kelima mahasiswa tersebut memperoleh banyak pengalaman yang membangun keahlian dan sudut pandang mereka dari CFA Research Challenge 2016 di Chicago. Ketika menganalisis dan mempresentasikan kasus dalam bentuk public speaking dan paper, mereka dituntut memiliki sudut pandang yang luas dan beragam, cara berpikir yang terstruktur, dan keahlian berkomunikasi bertaraf internasional. Selain keahlian, mereka dapat memanfaatkan kesempatan bersosialisasi untuk bertukar pikiran dengan para praktisi internasional dan peserta kompetisi lainnya yang berasal dari 57 negara. Menurut Lakshmi, hal yang perlu ditingkatkan agar mahasiswa Indonesia bisa memiliki daya saing dalam kompetisi Internasional adalah ketersediaan sumber data yang bisa diakses dengan cepat dan mudah. Di dalam kompetisi, peserta dituntut agar dapat membuat keputusan dari analisis data sehingga ketersediaan data sangat penting untuk melahirrkan ide-ide yang berkualitas.
Departemen Akuntansi akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa untuk mengikuti kompetisi internasional agar mahasiswa peserta kompetisi nantinya menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya dalam menghadapi persaingan Internasional dalam dunia kerja dan akdemik di masa mendatang. Kelima mahasiswa ini diharapkan dapat belajar dari pengalaman yang mereka dapatkan dan menjadi teladan bagi mahasiswa Indonesia.