Rabu (3/5/2017) Adinda Rizky Herdianti, mahasiswi Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI meraih penghargaan sebagai essai terbaik dalam ajang kompetisi esai dan foto mahasiswa yang diadakan oleh Bank Dunia.
Pengumuman pemenang dilakukan di Kantor Kementerian Keuangan RI, Ruangan Konferensi, Lantai Mezzanine dan turut dihadiri oleh para duta besar, seperti Duta Besar Kanada Peter MacArthur, Duta Besar Switzerland Yvonne Baumann, dan Duta Besar Uni Eropa Vincent Guérend.
Penerima penghargaan lainnya adalah Akhmad Faisal Lutfi dari Universitas Jember yang meraih predikat sebagai pemenang kedua dan Erikson Wijaya dari Universitas Jenderal Soedirman sebagai juara ketiga.
Adinda menang dengan sebuah esai yang berjudul “Menilik Perilaku Manusia di Balik Kepatuhan Wajib Pajak”.
Menurutnya, dirinya bisa menang karena esainya tidak terlalu membahas pajak dari sisi ilmu, namun sesuatu yang lebih populer, yaitu perilaku manusia.
“Saya terinspirasi buku Nudge karangan Thaler & Sustein yang membahas bagaimana upaya-upaya mempengaruhi keputusan orang lain tanpa terasa memaksa,” ujarnya.
Konsep di buku ini diejawantahkan dalam permasalahan pajak di Indonesia. Dalam esainya Adinda mengusulkan dua hal, yaitu mengurangi proses yang rumit dari pembayaran pajak serta adanya transparansi publik.
“Pengurangan proses dilakukan dengan menerapkan proses online, transparansi berguna untuk menciptakan bandwagon effect, atau efek ikut-ikutan,” tambahnya.
Menurutnya, orang Indonesia masih sangat komunal dan bersifat kekeluargaan sehingga lingkungan masih sangat mempengaruhi keputusan seseorang melakukan sesuatu.
Ketika transparansi informasi penerimaan pajak dipampang di lama Direktorat Jenderal Pajak secara real time, maka wajib pajak dapat terdorong untuk membayar karena melihat banyaknya orang yang membayar pajak.
Kompetisi ini merupakan kerja sama antara Public Financial Management Multi-Donor Trust Fund (PFM MDTF) Bank Dunia dengan Universitas Indonesia.
Setiap esai peserta yang masuk ke ajang kompetisi ini harus membahas tentang bagaimana Indonesia dapat membangun sebuah sistem pajak untuk meningkatkan penerimaan secara adil dan efisien.
Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mencari ide-ide baru pengelolaan keuangan publik untuk mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia.