“Belajar sampai ke negeri Swedia” itulah pepatah yang insipiratif bagi sekelompok mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (MM-FEB UI) yang tergabung dalam Global Field Study 2017 (GFS), berangkat menuju Swedia dan Denmark pada tanggal 10 – 18 Agustus 2017. Setelah menempuh persiapan yang panjang semenjak awal tahun, pada hari Kamis 10 Agustus 2017, satu group mahasiswa yang tergabung dalam program GFS 2017 bertolak menuju Swedia dan Denmark dipimpin oleh Sekretaris Program MM-FEB UI Ibu Yeshika Alversia, Msc. GFS 2017 diawali oleh keputusan melalui voting Komite mahasiswa MM-FEB UI yang ingin berkunjung dan mempelajari ke negara di eropa yang terkenal dengan inovasi-inovasi kelas dunia dan terbaik di Industrinya yaitu Swedia dan Denmark. Tidak banyak yang mengetahui bahwa perusahaan-perusahaan kelas dunia asal Swedia dan Denmark memiliki kekuatan inovasi dan daya saing yang sangat tinggi. Pastinya, banyak dari kita lebih memandang Inggris, Amerika, Jepang dan Australia. Akan tetapi tanpa disadari beberapa merek terkenal di dunia adalah buatan Swedia. Kerena itu dengan terpilihnya Swedia dan Denmark sebagai negara tujuan, tema GFS kali ini adalah mempelajari Inovasi, Entrepreneurship dan kemajuan teknologi digital. Hal ini diamini oleh Duta Besar dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia Kerajaan Swedia merangkap Republik Latvia Bapak Bagas Hapsoro, SH, MA., yang menerima rombongan di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Stockholm. Dalam pertemuan tersebut beliau menuturkan bahwa sebagai sebuah negara kecil dibandingkan negara kita, Swedia berhasil merubah ketergantungannya kepada negara lain menjadi negara yang inovatif, kompetitif, maju dalam teknologi. Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah untuk mendidik masyarakatnya agar memiliki daya saing yang sangat tinggi, bertanggungjawab kepada lingkungan sekitarnya dan berempati dengan sesama, nilai-nilai inilah yang harus dicontoh oleh bangsa kita. Di kota yang sama (Stockholm) sebagian rombongan berkesempatan mengunjugi SUP46, sebuah organisasi non profit yang menaungi perusahaan perusahaan start up di bidang teknologi dan inovasi. Selanjutnya rombongan bertolak menuju kota berbeda yaitu Gothenburg untuk mengikuti pelatihan dan mini seminar yang diselenggarakan oleh Chalmers University of technology, Department of Technology Management and Economics. Diterima dan diampu oleh Prof. Erik Bohlin, seorang professor dibidang teknologi manajemen dan telekomunikasi yang sangat rendah hati membawa rombongan kedalam nuansa “value creation” melalui “innovative technology and entrepreneurship”. Bukan hanya menghadiri seminar di dalam kelas di Chalmers University tetapi rombongan juga berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke Volvo Group perusahaan automotif terkenal dengan sedan dan truknya, Stena Corp perusahaan pelayaran dan angkutan laut serta SKF, perusahaan international yang membuat bearings kelas dunia. (At Chalmers you are encouraged to be creative; https://www.chalmers.se/en/departments/tme/news/Pages/-“At-Chalmers-you-are-encouraged-to-be-creative”.aspx) Di kota Gothenburg, rombongan secara khusus diundang untuk makan malam bersama Prof. Erik Bohlin dan istri, Ibu Gabriella, di rumahnya yang bernuansa “victorian castle”. Pada acara makan malam tersebut, keluarga Prof. Erik Bohlin disuguhkan tarian tradisional Indonesia “Bajidor” oleh salah satu mahasiswa anggota GFS 2017 Pientha Glenys Amanti, selain menerima bingkisan cindera mata dari Komite mahasiswa yang tergabung dalam GFS 2017. Selanjutnya pada hari Rabu 16 Agustus 2017, rombongan GFS bertolak menuju kota Almhult untuk mengikuti “short education of IKEA” bersama IKEA Museum Edukator Mr. Hakan Kihlstrom yang mengulas sejarah, core business IKEA, mentalitas dan tata nilai yang IKEA miliki. Mr. Hakan juga mengajak rombongan untuk berpikir kreatif dalam sebuah workshop di kantor pusat IKEA yang memiliki moto “To create a better everyday life for many people”. Menakjubkan bagaimana para pegawai bekerja untuk mencapai kualitas sebuah produk yang akan dibawa ke tempat yang paling special yaitu rumah. Dikunjungan terakhir sebelum berangkat pulang ke tanah air, bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72 rombongan menyebrang ke negara Denmark tapatnya berada di LEGO Village, Billund. Setelah melakukan acara perayaan kemerdekaan secara sederhana, rombongan menuju LEGO Head Quarters yang diterima oleh Ms. Tine M. Vind Head of Global Visitor and Induction Programme untuk mengikuti presentasi LEGO Global Marketing sebelum menjelajah pabrik dan melakukan diskusi serta tanya jawab. Dari serangkain acara tersebut banyak hal yang dapat dipelajari, akan tetapi semuanya memberikan satu kesamaan dari tata nilai yang sama yaitu pantang menyerah, bertanggungjawab dan sangat memperhatikan kepentingan orang lain. Itulah inti dari pembelajaran melalui program GFS, GFS bukan hanya membuka jalan bagi mahasiswa untuk melakukan eksplorasi, menemukan pengalaman baru tetapi juga belajar akan makna dari tanggungjawab, merubah pola pikir dan mentalitas dalam meraih kesuksesan (PH). Untuk detail acara dan kunjungan dapat disimak di situs www.globalfieldstudy.com atau www.instagram.com/scmmui instagram: scmmui, officialmmui twitter: officialmmui |