17 Kampus Indonesia Yang Masuk Peringkat Terbaik Asia
JAKARTA – Perguruan tinggi di Indonesia makin menunjukkan kualitas membanggakan. Tahun ini 17 perguruan tinggi di Indonesia masuk ke dalam 400 peringkat kampus terbaik di Asia versi Quacquarelli Symonds (QS). Dalam laporan bertajuk QS Asia University Rankings 2018 itu, Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) masuk dalam 100 kampus terbaik di Asia.
QS Asia University Rankings tahun sebelumnya merilis laporan berisi 11 kampus Indonesia yang masuk dalam 351 kampus terbaik. Enam kampus Indonesia yang berhasil masuk dalam 400 terbaik tahun ini adalah Universitas Hasanuddin (Makassar), Universitas Pelita Harapan (Tangerang), Universitas Udayana (Denpasar), Universitas Sebelas Maret (Solo), Universitas Katolik Atma Jaya (Jakarta) dan Universitas Katholik Parahyangan (Bandung).
UI naik peringkat dari posisi 67 pada tahun lalu menuju 54 pada tahun ini. Ini merupakan posisi tertinggi yang pernah diraih UI. ITB pun naik drastis dari peringkat 86 pada 2017 menjadi posisi 65 pada 2018. Berikutnya Universitas Gadjah Mada (UGM) naik dari 105 pada 2017 menjadi 85 pada 2018. QS Asia University Ranking 2018 merilis hasil pemeringkatan yang dilakukan terhadap lebih dari 400 perguruan tinggi dari 17 negara di Asia. Selain UI, ITB, dan UGM, ada beberapa universitas lain yang masuk dalam penilaian QS Asia University Ranking 2018.
Kampus-kampus tersebut adalah Institut Pertanian Bogor (147), Universitas Airlangga (171), Universitas Padjadjaran (176), Institut Teknologi Sepuluh Nopember/ITS (232), Universitas Diponegoro (240). Kemudian, Universitas Bina Nusantara menduduki peringkat 251-260, Universitas Brawijaya (291-300), Universitas Hasanuddin (301-350), Universitas Muhammadiyah Surakarta (301-350), Universitas Katolik Atma Jaya (351- 400), Universitas Pelita Harapan (351-400), Universitas Udayana (351-400), Universitas Sebelas Maret (351-400), dan Universitas Katolik Parahyangan (351-400).
QS Asia University Ranking pada 2017 memasukkan 11 kampus Indonesia dari 351 kampus di wilayah Asia. UI berada di peringkat 67, ITB (86), UGM (105), Universitas Airlangga (190), IPB (191), Unpad (199) Undip (231-240), Universitas Muhammadiyah Surakarta (251-300), ITS (251-300), Universita Brawijaya (251-350), dan Universitas Bina Nusantara (251-350).
Sementara itu, versi QS World University Ranking 2018 menyatakan UI menduduki peringkat ke-54 dalam kategori kampus di Asia, sedangkan secara global meraih peringkat 277. Dalam peringkat mata kuliah, UI menduduki peringkat #151-200 untuk akuntansi dan keuangan. Peringkat UI untuk serapan lulusan berada pada posisi #251-300.
Dalam skala ukuran, UI masuk kategori 30.000 mahasiswa dengan usia lebih dari 100 tahun dan tingkat riset menengah. Dari Top Universities, UI merupakan kampus yang memiliki reputasi terbaik di antara universitas lain di Indonesia. Dalam versi The Times Higher Education Supplement 2009, UI menduduki peringkat ke-34 dari 201 universitas di dunia. UI memang memiliki misi menjadi universitas riset berkelas dunia.
Rektor UI Muhammad Anis mengungkapkan, pencapaian ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa institusi pendidikan di Indonesia telah diakui oleh dunia pendidikan di Asia. Dia mengatakan UI akan senantiasa berlari membawa bendera pendidikan nasional guna menghasilkan para lulusan yang mandiri dan unggul serta siap menghadapi dan menyelesaikan masalah dan tantangan pada tingkat nasional maupun global.
“Pencapaian UI tidak terlepas dari pemenuhan seluruh parameter. Berdasarkan hasil kalkulasi yang dilakukan tim QS, UI unggul pada kualitas tenaga pendidik, reputasi akademis, jumlah tenaga pendidik asing di UI, serta kegiatan belajar mengajar di setiap fakultas,” kata Anis.
Selain itu, indikator lain yang berhasil dipenuhi di antaranya terdapat peningkatan signifikan dalam publikasi jurnal, pengelolaan sumber daya manusia di tingkat universitas maupun fakultas, serta tata kelola organisasi yang mencakup budaya. Selanjutnya hasil itu dipengaruhi oleh kebiasaan, kebijakan, dan upaya internasionalisasi komunitas mahasiswa maupun tenaga pendidik. Upaya ini juga seturut program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi, riset, dan inovasi guna mendukung daya saing bangsa.
Berikutnya, ITB menduduki peringkat 331 dalam jajaran kampus terbaik di dunia dan di Asia meraih peringkat ke-65. Dalam peringkat mata kuliah menduduki peringkat #51-100 dengan pelajaran seni dan desain. Tingkat serapan kerjanya mencapai #301-500. Untuk penelitian, ITB mendapatkan kategori tinggi, dengan jumlah mahasiswa menjadi 30.000 orang.
Di bawah itu UGM menduduki peringkat global #401-401 dan di Asia pada posisi 85. Peringkat mata kuliahnya pada posisi #51-100 dengan pelajaran seni pertunjukan. Tingkat serapan kerja mencapai #301-500. Dalam hal penelitian, UGM berada pada tingkat menengah.
Sementara itu, peringkat pertama kampus terbaik di Asia adalah Nanyang Technological University (NTU) Singapura, peringkat kedua National University of Singapura (NUS), dan ketiga The Hong Kong University of Science and Technology. Presiden NTU Profesor Bertil Andersson mengungkapkan, NTU membuat kemajuan yang fantastis dari peringkat 14 pada awal QS Asia pada 2009.
“Pencapaian terbaru ini adalah prestasi terbaik yang didukung pembangunan reputasi NTU selama bertahun-tahun,” ungkapnya dilansir Channel News Asia.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Alumni dan Komunikasi ITB Miming Miharja mengatakan, peningkatan peringkat ini, tak terlepas dari berbagai upaya ITB yang dilakukan selama ini, antara lain program employ reputation yang merupakan upaya ITB meningkatkan reputasi para alumni agar dihargai user (penyedia lapangan kerja). Kemudian, publikasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan ITB sehingga citra perguruan tinggi makin meningkat di mata internasional.
Sementara itu, Kepala Kantor Informasi Publik Unpad Bandung Ade Kadarisman mengatakan sangat bersyukur peringkat Unpad Bandung baik di Asia maupun Indonesia meningkat signifikan. Di Asia, Unpad berada di peringkat 176, sedangkan di Indonesia di peringkat 6 atau naik 200 poin dibanding 2017.
“Unpad Bandung terus melakukan koordinasi internal dalam upaya memenuhi berbagai aspek pemeringkatan dan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait,” kata Ade.