Ari Kuncoro: Ekspor Meningkat, Neraca Perdagangan Naik
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
JAKARTA – Akhir-Akhir ini nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan yang cukup besar dan semua melihat bahwa hal ini perlu adanya tindakan dari pemerintah untuk membuat suatu kebijakan, salah satunya di sektor industi. Industri akan menjadi daya dukung supaya ekspor kita meningkat dan bisa membuat perekonomian Indonesia semakin membaik.
Permasalahan sektor industri kita mengacu pada post industri yang menjadi terdesentralisasi. Sehingga, menyebabkan ekspor naik maka impor juga naik. Situasi ini hanya bisa main divolume, karena sisi ekpor-impor sangat tipis. Untuk itu, industri kita harus masuk terus-menerus ke dalam jaringan distribusi internasional untuk mendapatkan kepercayaan dan order dari negara lain. Situasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk perkembangan industri menengah untuk mengisi law to the middle.
”Di Amerika Serikat sejarah industri otomotif misalnya, sudah dikembangkan oleh industri dari hilir. Jadi, mulai sebagian pekerjanya berasal dari dia sendiri bukan merekrut tenaga kerja dari luar. Untuk Indonesia dalam mencari alternatif mengatasi tersebut dengan mengundang jaringan industri supplier dari Amerika atau negara maju lainnya” ungkap Ari Kuncoro dalam acara talkshow Economics Lounge with ISEI di Jak TV (4/6/2018).
Selain itu, sektor industri pariwisata terhadap sepuluh destinasi dan seratus negara bebas visa berkunjung ke Indonesia haruslah di dukung penuh oleh pemerintah sebagai pemasukan devisa negara. Maka yang menjadi fokus utama bukan melihat sebagai obyek tetapi rantai dari obyek dan ekosistem sebagai daya tarik harus mempunyai nilai jual untuk sarana pariwisata kita.
Sementara itu, Indonesia masih kekurangan pengusaha dalam bidang industri ekonomi kreatif. Hanya sebagian saja usaha kecil menengah yang mulai berkembang untuk menuju skala besar. “Aspek yang menjadi dasar perkembangan suatu usaha dilihat dari perubahan geopolitik, geostrategis. Di negara bagian timur akan merelokasikan industri kreatif tengan menggunakan strategi yang didapat berdasarkan hasil pengalaman mereka belajar dari studi banding ke negara lain” ucap Ari Kuncoro.
Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kita yang sudah cukup maju, harus mempunyai produk yang bisa diunggulkan. Itulah yang disebut dengan grew due it dan kita harus realitas menanggapinya. ”Yang terpenting ada platform nya untuk para UMKM dan tentu mereka harus berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk kekuatan anggaran pembiayaan dalam menopang permodalan UMKM” jelas Ari Kuncoro.
Dalam perkembangan zaman yang menjadi tren saat ini ialah euforia ekonomi digital. Kita harus ikut berpartisipasi dalam setiap kesempatan yang ada. Karena bila dibiarkan, negara kita hanya menjadi pasar saja. Barangkali gejala-gejala defisit neraca perdagangan kita saat ini didominasi oleh 70% impor dari negara luar.
Kendati demikian, ini semua sudah menjadi pekerjaan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat sebagai penggunanya untuk terus koordinasi dan meningkatkan inovasi-inovasi demi menunjang kemajuan dan kenaikan ekspor & neraca perdagangan kita. (Des)