Kejahatan dan Kemiskinan di Perkotaan Berdasarkan Analisis Spasial Polda Metro Jaya Menjadikan Paksi Cattra Kamang Walandouw Doktor Bidang Ilmu Ekonomi ke-106
Nino Eka Putra – Humas FEB UI
DEPOK – Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan sidang terbuka Promosi Doktor Paksi Cattra Kamang Walandouw (1006783711), di gedung Pascasarjana pada Rabu (18/7/2018).
Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, Ph.D., dengan pembimbing, Prof. Dr. Prijono Tjiptoherianto (Promotor), Dr. Komara Djaya (Ko-Promotor 1), Prof. Dr. Adrianus Eliasta Sembiring (Ko-Promotor 2). Selaku tim penguji, Dr. Arie Damayanti (Ketua Penguji), Dr. Vid Adrison, Dr. Djajadi Prayitno, Dr. Wahyu Prasetyawan, dan Dr. Sugiharso Safuan.
Disertasi yang diangkat berjadul ”Kejahatan dan Kemiskinan di Perkotaan: Analisis Spasial Kejadian Kejahatan di Polda Metro Jaya”. Studi ini menunjukkan bahwa kejahatan memiliki konsentrasi spasial. Konsentrasi spasial tersebut dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu individu dan kontekstual. Secara individu, marginal cost (MC) yang sama mengarah pada keputusan lokasi kejahatan yang serupa. Secara kontekstual, studi ini melihat dua fenomena yang terkait dengan kejahatan, yaitu kemiskinan dan pengangguran. Studi ini bertujuan untuk (1) menyelidiki pola kejahatan yang spesifik secara spasial sehingga kita dapat memprediksi dan melawan kejahatan, (2) menyelidiki perilaku kriminal dan pengaruhnya terhadap pemilihan lokasi kejahatan dari perspektif spasial ekonomi, dan (3) melihat secara spesifik hubungan kejahatan dengan isu kemiskinan yang sudah mempertimbangkan efek spasial.
Metode Exploratory Spasial Data Analysis (ESDA) digunakan dalam analisis spasial. Data kejahatan menurut jenisnya di area Polda Metro Jaya tahun 2011, dengan unit analisis Polsek, menunjukkan bahwa penodongan, perampasan, perjudian, pencurian sepeda motor, pembakaran, pencurian mobil, pencurian berat, narkoba, kenakalan remaja dan pemerasan mempunyai otokorelasi spasial positif. Sebaliknya, perampokan, pembajakan, pemerkosaan, dan pembunuhan tidak mempunyai hubungan otokorelasi spasial. Model kompetisi spasial dalam pemilihan lokasi untuk melakukan kejahatan menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan dengan biaya (marginal cost) yang sama mempunyai kecenderungan untuk memilih tempat yang serupa untuk melakukan kejahatan mereka.
Data survei narapidana pencuri sepeda motor dari Polda Jawa Barat pada tahun 2011 menunjukkan bahwa pilihan teknologi (alat yang digunakan, lama melakukan, jumlah yang melakukan, dan waktu melakukan) mempengaruhi pemilihan lokasi dalam mencuri sepeda motor. Setelah mempertahankan jenis kejahatan yang mempunyai otokorelasi spasial, hasil menunjukkan bahwa hubungan spasial kejahatan dengan kemiskinan tidak sesederhana yang diduga. Walaupun ada hubungan spasial antara keduanya, hubungan ini tidak terjadi pada semua jenis kejahatan. Selain itu, studi ini menunjukkan bahwa dengan memakai unit analisis yang lebih kecil dan jenis kejahatan yang lebih spesifik, hasil yang didapat juga akan lebih spesifik dan berguna untuk melawan dan mencegah kejahatan.
Dengan demikian, Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Paksi Cattra Kamang Walandouw dinyatakan lulus dengan predikat Memuaskan dan berhasil mendapat gelar Doktor yang ke-106 Bidang Ilmu Ekonomi. Selamat kepada Dr. Paksi Cattra Kamang Walandouw! (Des)