MM FEB UI Gelar Simposium ABEST 21 “Nurturing Global Management Professionals and Quality Assurance of Management Education”
Delli Asterina & Nino Eka Putra – Humas FEB UI
JAKARTA – Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menggelar simposium ABEST 21 “Nurturing Global Management Professionals and Quality Assurance of Management Education” yang berlangsung di Auditorium MM FEB UI, pada Rabu (18/7/2018).
Acara ini dihadiri oleh Professor Emeritus Dr. Fumio ITOH selaku Presiden & CEO ABEST 21 International, Ryo Nakamura selaku Embassy of Japan in Indonesia Minister, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., selaku Dekan FEB UI, Dr. Sudarso Kaderi Wiryono selaku Dekan School Business and Management ITB, Dr. Yudi Azis selaku Dekan FEB UNPAD, Dony Abdul Chalid, Ph.D., selaku Kepala Departemen Manajemen FEB UI, dan Dr. Gancar Candra Premananto selaku Kepala Program Magister Manajemen FEB Airlangga.
Di dalam acara ini dibuka oleh sambutan dari Professor Emeritus Dr. Fumio ITOH, Ryo Nakamura, dan Prof Ari Kuncoro. Kemudian, Keynote Speech yang disampaikan oleh Professor Emeritus Dr. Fumio ITOH. Dan terakhir diisi dengan diskusi panel yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Sudarso Kaderi Wiryono dan pematerinya oleh Dr. Yudi Azis, Dony Abdul Chalid, Ph.D., dan Dr. Gancar Candra Premananto.
Sesi pertama dibuka oleh sambutan, Professor Emeritus Dr. Fumio ITOH mengatakan bahwa kami percaya ada banyak area dan kami dapat mengeksplorasi serta berinteraksi untuk kepentingan kerjasama internasional di abad XXI. “Kami akan memajukan pendidikan sekolah bisnis secara global dengan mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan di antara lembaga-lembaga anggota” Ujar Professor Emeritus Dr. Fumio ITOH dalam pidato pembukaanya.
“Selain itu, saya ingin menyampaikan penghargaan terdalam saya kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI untuk memberikan simposium ini dan Menteri Ryo Nakamura dari Kedutaan Jepang di Indonesia” tambahnya.
Ryo Nakamura dalam sambutannya, mengatakan bahwa saya percaya simposium ini akan informatif untuk institusi. “Maka dari itu, ini juga membawa keuntungan kompetitif bahkan institusi internasional dan lembaga pembangunan yang membelanjakan bahu-membahu untuk memberikan jaminan kualitas dan meningkatkan kualitas manajemen universitas” ujar Ryo Nakamura, Kedutaan Jepang.
Kemudian, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., dalam sambutannya, menyampaikan bahwa Universitas Indonesia memiliki rangking 292 versi Quacquarelli Symonds (QS) World University. “Kami memiliki ASEAN University Network (AUN), ABEST dan kualitas lainnya, memiliki kompetisi, promosi sistem yang baik, penelitian, tanggung jawab sosial / pengabdian masyarakat, sistem yang baik dalam penulisan selalu baik untuk jurnal dan publikasi artikel” kata Ari Kuncoro dalam sambutannya.
Sesi kedua, keynote speech yang disampaikan oleh Professor Emeritus Dr. Fumio ITOH memaparkan bahwa di dalam ABEST21, kami ingin mengingat hal ini dan ingin terus mengembangkan ide kolaborasi, kerjasama, dan saling pengertian. Kami masih berada pada tahap bayi perkembangan dan belum matang sebagai sebuah organisasi. Namun, saya percaya bahwa melalui kesempatan untuk melakukan akreditasi dan mendorong kolaborasi, kami telah mempercepat langkah menuju organisasi yang mapan. “ABEST 21 akan terus memastikan dan meningkatkan kualitas manajemen pendidikan, yang akan menumbuhkan para profesional yang akan berkontribusi untuk perdamaian dan kemakmuran dunia kita” tutupnya.
Sesi terakhir, diisi oleh diskusi panel oleh tiga pemateri. Pemateri pertama disampaikan oleh Dr. Yudi Azis. Dalam presentasinya, Ia memaparkan sistem akreditasi terdiri dari program gelar tunggal di tingkat master, yaitu Master of Management / MBA yang juga termasuk master of Applied Economics. Selain itu, APAS: ABEST21 program sistem akreditasi berbasis program untuk Sarjana maupun Pascasarjana.
“Hal-hal yang perlu dicatat, yaitu alat untuk peningkatan kualitas berkelanjutan, keterkaitan dan konsistensi antara bab, pengukuran kualitas dan kuantitas, jadwal peer review, dukungan dan tim akreditasi, dan dukungan keuangan pada skema insentif ” tandas Yudi Azis.
Pemateri kedua disampakaikan oleh Dony Abdul Chalid, Ph.D. Dari pengalaman saya di APMMI, kita perlu mendiskusikan ABEST 21 untuk membantu dan mengisi penuh, pertama kita perlu mendefinisikan sekolah bisnis di Indonesia. Dalam ABEST kita perlu menciptakan dan mengelola manajemen profesional. Hal kedua kami memiliki hampir 60 member di APMMI. APPMI dan ABEST dapat bekerja sama dan mencari cara untuk meminimalkan sekolah bisnis. “ABEST 21 harus membantu sekolah Indonesia dan menghubungkan universitas ke universitas lain. Ada tantangan universitas, yaitu cara agar kita dapat meningkatkan kemampuan inovasi universitas dalam hal meningkatkan kemampuan dalam lingkungan “Imbau Dony.
Pemateri ketiga disampaikan oleh Dr. Gancar Candra Premananto. Saya pikir kita dapat berkolaborasi dengan anggota APMMI dalam hal mengadakan seminar interaksi kontemporer, dan konektivitas variasi. “Ini adalah area yang profesional, mahasiswa master manajemen kami dapat berbagi kasus dan masalah perusahaan untuk membuat strategi, pemecahan masalah. Mungkin kita bisa mendorong perubahan dengan diadakannya kolaborasi tadi“ tutup Gancar. (Des)