FEB UI Selenggarakan Sosialisasi Pertemuan Orang Tua Mahasiswa Baru 2018
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan sosialisasi pertemuan dengan orang tua mahasiswa baru angkatan 2018 yang berlangsung di Auditorium Soeria Atmadja, pada Sabtu (8/9/2018).
Sosialisasi ini dibuka oleh pemaparan dari Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., selaku Dekan FEB UI. Ia memaparkan bahwa situasi yang dihadapi oleh mahasiswa dahulu dengan sekarang sangatlah berbeda. Ini dilihat karena di era sekarang, bila di dunia kerja bagi mahasiswa yang sudah lulus tidak hanya bersaing dari universitas yang berada di dalam negeri tetapi bersaing juga dengan lulusan dari universitas luar negeri.
“Secara umum, kita mempunyai tiga Departemen, di antaranya Departemen Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. Dari ketiga tersebut mengalami pemerataan pada mata kuliah dasar yang diajarkan di tahun pertama. Ini dilakukan apabila setelah lulus nanti mahasiswa FEB UI bisa beradaptasi/bervariasi di dunia kerja,” ucap Ari Kuncoro.
Untuk saat ini, Perguruan Tnggi dituntut untuk menunjukkan keilmuannya. Artinya, dosen selain mengajar juga dituntut untuk melakukan penelitian yang berguna bagi masyarakat luas dan berindikasi jurnal Scopus. Untuk itu, FEB UI memberikan kurikulum atau mata kuliah yang sesuai dengan universitas di luar negeri, sehingga nantinya setelah lulus bisa berdiri tegak dan bersaing dengan tenaga kerja asing.
Selain itu, dalam mengelola FEB UI yang lebih modern, kita melakukan kerjasama dengan industri terutama alumni dalam hal berkontribusi memberikan sumbangan dana dalam membangun sarana dan prasarana di kampus ini. Sehingga, ranking dunia kita menjadi terbaik, karena mereka menilai juga keterlibatan alumni dalam berpartisipasi membangun dan memajukan kampusnya. “Tak hanya itu juga, kita jalin kerjasama dengan universitas luar negeri demi menghasilkan lulusan yang bermutu tinggi dan berdaya saing secara global,” tutup Ari Kuncoro.
Selanjutnya, Wardatul Adawiyah, S.E., M.B.A., selaku Manajer Pendidikan memaparkan bahwa pada tahun ini, statistik penerimaan untuk mahasiswa baru sebanyak 541 mahasiswa yang terdiri dari 5 Program Studi. Selain itu, dalam menghadapi era global, mahasiswa saat ini diwajibkan untuk magang yang berkriteria non-SKS untuk persiapan setelah lulus dari sini bisa bersaing di dunia kerja baik secara nasional maupun global.
“Bagi mahasiswa yang ingin mengajukan cuti hanya bisa bagi mahasiswa yang sudah ditingkat II dan jatah cuti hanya diberikan dua kali,” jelas Wardah.
Di FEB UI ini ada 2 tipe mata kuliah, yaitu mata kuliah wajib yang berarti harus lulus sedangkan mata kuliah pilihan berarti tidak diharuskan lulus. Syarat untuk bisa lulus di salah satu mata kuliah tidak boleh kurang dari nilai ‘C’.
“Selain itu, FEB UI melarang keras bagi mahasiswa untuk mencontek dan melakukan plagilarisme. Apabila ketahuan mencontek akan diberi sanksi nilai E atau tidak lulus di semua mata kuliah di semester berjalan,” tutupnya.
Dan terakhir, pemaparan dari Dra. Cintavhati Poerwoto selaku Kepala Bimbingan Konseling Mahasiswa. Ia mengatakan bahwa konseling di SMA dengan Perguruan Tinggi sangatlah berbeda. Tidak semua mahasiswa yang diterima di FEB UI mampu beradaptasi secara cepat untuk bisa menerapkan peraturan-peraturan yang berlaku di FEB UI.
Untuk itu, di FEB UI masing-masing kelas dibentuk Pembimbing Akademik yang bertujuan untuk menjadi agen pertama dalam mengetahui atau menanyakan masalah-masalah yang terjadi pada mahasiswanya.”Tentu, bila mahasiswa FEB UI mengalami masalah bisa berdampak pada masa studinya,” tutur Cintavhati .
Sementara itu, tujuan utama dari tugas bimbingan konseling, yaitu meminimalisir mahasiswa yang putus studi. “Bagi mahasiswa yang mengalami depresi di tengah-tengah masa studi yang disebabkan dari akademis maupun non akademis, bimbingan konseling siap membantu dan kami sudah menyiapkan psikolog dan psikiater bagi mereka untuk memulihkan kondisi mereka, sehingga kembali keadaan normal,” tutupnya. (Del)