Program Pascasarjana pada Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI Turut Berpartisipasi Dalam Acara Pusbindiklatren Bappenas
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
JAKARTA – Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Bappenas menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Workshop Rencana Pengembangan SDM ASN Pembangunan sekaligus pameran pendidikan Program Pascasarjana yang berlangsung di ruang Djunaedi Hadisumarto, Gedung Bappenas, pada (27–28/9/2018).
Dalam kegiatan ini, dibuka oleh Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, Ph.D., selaku Menteri PPN/Kepala Bappenas. Ia menyampaikan bahwa dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional, dasar yang terpenting adalah pengelolaan dan pengembangan SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Hal tersebut bisa dicapai melalui kerja sama dari seluruh mesin pemerintahan, yaitu mesin ekonomi yang meliputi dunia usaha, learning institution serta corporate dan public university.
“Untuk mengoptimalkan hal tersebut, diperlukan adanya sinkronisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional antara kementerian/lembaga dan pemda serta peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kompetensi dan skill SDM. Sebagai motor penggerak pemerintahan, ASN memiliki peran penting dalam mencapai impian dan visi pembangunan yang akan dihadapi masa datang seperti revolusi industri 4.0 dan juga Digital Government,” ucap Bambang di hadapan ratusan ASN dari seluruh wilayah Indonesia.
Kita menyadari bahwa hingga saat ini masih terdapat masalah berkaitan dengan kualitas ASN, seperti rendahnya kompetensi dan tingkat pendidikan ASN, rendahnya jumlah tenaga spesialis atau fungsional, serta tidak meratanya distribusi keahlian. Berdasarkan data di Kementerian Perhubungan sebagian besar atau hampir 60% pegawainya masih berlatar pendidikan Diploma, SMA atau yang lebih rendah,” ungkap Bambang.
Sementara itu, data nasional menunjukkan baru 10% ASN di luar guru dan tenaga medis yang merupakan tenaga spesialis atau fungsional, 36% tenaga administrasi dan 11% pejabat struktural. Ketidakmerataan distribusi keahlian pun terlihat dari kondisi di salah satu daerah di Indonesia, yaitu Kalimantan, yang hanya memiliki 0,06% dari total ASN yang memiliki latar belakang perminyakan atau pertambangan atau geologi.
Bappenas berkomitmen dalam melaksanakan pengembangan SDM yang searah dengan potensi tujuan pembangunan daerah dan instansi. Selain itu bersama-sama dengan Kementerian lembaga yang menangani ASN dalam menyusun kebijakan strategi dan manajemen talenta ASN Indonesia diharapkan akan meningkatkan kualitas ASN yang kompeten dan profesional yang dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan nasional yang telah ditetapkan pemerintah, baik jangka menengah dan jangka panjang.
“Pendekatan manajemen talenta akan membangun dan memperbaiki sistem dan pola rekrutmen, identifikasi jenis pekerjaan dan keahlian spesialis, sistem reward dan punishment, sistem karir yang jelas dan pola pendidikan serta pelatihan disesuaikan dengan human Capital development Plan,” tutupnya.
Untuk stand booth pameran pendidikan diikuti oleh 11 universitas di Indonesia yang bekerjasama dengan Bappenas, di antaranya UI, IPB, ITB, UGM, UNPAD, UNDIP, UB, UNAND, UNSYIAH, UNHAS, dan Unsri.
Selain itu, dengan beragam Program Studi, salah satunya Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan 3 Program Studi Jenjang Pascasarjana di bawah naungan Departemen Ilmu Ekonomi, yaitu Magister Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan Publik (MPKP), Magister Ekonomi Kependudukan dan Ketenagakerjaan (MEKK), dan Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE).
Jumlah pengunjung stand booth untuk FEB UI selama dua hari sebanyak 71 orang. Untuk hari pertama, pengunjung yang antusias ke stand booth FEB UI berjumlah 50 orang, sedangkan hari kedua, berjumlah 21 orang. (Des)