Dekan FEB UI Jadi Narasumber dalam Seminar Sekolah Pimpinan Tinggi Polri Diklat Reguler Ke-27Ā 2018
Delli Asterina ā Humas FEB UI
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menjadi narasumber dalam acara Seminar Sekolah Pimpinan Tinggi Polri Diklat Reguler (Dikreg) Ke-27 tahun 2018. Seminar kali ini mengambil tema āMeningkatkan Kemampuan Staf dan Pimpinan Tingkat Tinggi yang Profesional, Modern dan Terpercaya melalui Democratic Policing guna Mengantisipasi Dinamika Politik dan Ekonomi Global dalam rangka Mendukung Pembangunan Nasionalā.
Acara berlangsung pada tanggal 15 Oktober 2018 bertempat di Auditorium STIK-PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Selain Dekan FEB UI, Prof Ari Kuncoro, pada acara Sespimti Polri mengundang keynote speech Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Wakapolri Komjen. Pol. Ari Dono Sukmanto. Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Komjen Pol (Purn.) Drs. Syafruddin, M.Si. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kapolri Jenderal Pol. Prof. Tito Karnavian, MA, Ph.D., dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.
Acara ini digelar bagi para staf dan pimpinan tinggi Polri guna mengantisipasi dinamika politik dan ekonomi global dalam rangka tercapainya pembangunan nasional. Khususnya dalam rangka mengawal tercapainya pembangunan nasional yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat luas bangsa Indonesia.
Dalam paparan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro membahas mengenai materi ketahanan moneter Indonesia dalam menghadapi globalisasi, khususnya mengenai perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Ditemui di ruang kerjanya di FEB UI pada Rabu (17/10/2018), Dekan Ari Kuncoro berpesan agar Polri lebih memahami isu ekonomi yang berkembang di masyarakat. Selain itu Polri juga perlu memahami bagaimana perkembangan ekonomi dunia dan perkembangan ekonomi terkini agar Polri dapat lebih optimal dalam menjalankan perannya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
āTerakhir pesan yang ingin saya sampaikan ialah mengenai stabilitas. Jangan sampai ada konsep yang salah mengenai fundamental ekonomi maupun berita ekonomi Indonesia yang bersifat hoax atau berita bohong bisa tersebar di masyarakat. Polisi diharapkan punya peran aktif dalam cyber crime dalam menangani kesalahan informasi di masyarakat. Misalnya dengan menegakan UU ITE yang apabila ada kasus hoax di bidang ekonomi bisa sesegera mungkin bisa ditelusuriā, tutupnya. (Des)