Global Network for Advanced Management (GNAM) Week Day 1: MM FEB UI Angkat Topik Pariwisata di Indonesia dalam Pembukaan GNAM Week 2018
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
JAKARTA – GNAM Week merupakan ajang pertemuan rutin bagi para mahasiswa dari beragam sekolah bisnis bergengsi di diunia yang tergabung dalam jejaring GNAM yang dilaksanakan secara serentak oleh masing-masing institusi anggotanya. Tahun ini MM FEB UI sebagai salah satu tuan rumah yang rutin menyelenggarakan GNAM Week, mengangkat topik “Service Excellent in Tourism Industry: The Indonesian Way”. Sektor pariwisata muncul sebagai salah satu dari tiga kontributor utama penyumbang kenaikan pendapatan nasional bruto di Indonesia.
Vita Silvira, MBA selaku Wakil Dekan II FEB UI, dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata Indonesia menetapkan 20 juta pengunjung asing datang ke Indonesia di 2019 dengan angka yang berkisar 9 juta. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah melakukan strategi dalam peningkatan keunggulan layanan pariwisata, salah satunya membangun infrastruktur.
Dr. Anang Sutomo, CHE selaku Senior Advisor dari Kementerian Pariwisata mengatakan setiap negara menempatkan fokusnya pada industri pariwisata untuk meningkatkan kualitas hidup bagi warganya. Ketika isu-isu berkembang, Indonesia perlu membangun konsep-konsep dalam mencapai pertumbuhan kualitas dan kuantitas kegiatan pariwisata yang berkelanjutan. Ada 6 pendekatan untuk mengembangkan konsep tersebut, di antaranya wisata cerdas, pengalaman pariwisata, penta-helix (multi-sektor), kualitas & keunggulan layanan, 3A (Accessibility, Amenity, Attraction), dan pariwisata milenial.
Sektor Pariwisata dalam Neraca Pembayaran
Mirza Adityaswara, SE, M. App, Fin., selaku Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia menyampaikan untuk melakukan pengukuran Bruto dampak pariwisata di valuta asing Indonesia, jika kita hitung apabila satu wisatawan dapat menghabiskan sekitar 1000 USD dengan target pariwisata Indonesia di 2019 mencapai 20 juta wisatawan asing. Maka dari itu, dapat diramalkan bahwa target penerimaan devisa Indonesia pada 2019 akan menjadi 17,6 miliar USD. Sementara itu, jika target wisata pada 2024 adalah 28,5 miliar wisatawan, kita dapat memperoleh penerimaan devisa di 2024 sekitar 25 miliar USD. Angka ini kemungkinan akan membantu Indonesia menghadapi depresiasi mata uang.
Pengembangan Transformasi Sekarang dan Masa Depan dalam Pariwisata Indonesia
Dr. Hariyadi Sukamdani, MM selaku President, Indonesian Hotel and Restaurant Association mengatakan kontribusi dari PDB di perjalanan & pariwisata, yaitu 19,4 miliar USD dari total PDB 2017 dan diperkirakan akan naik sebesar 5,2% pada tahun 2018. Selain itu, 10% dari total pekerjaan berasal dari industri pariwisata. Ini diperkirakan akan naik 2% pada tahun 2018 menjadi 12.468.500 pekerjaan. Maka dari itu, untuk meningkatkan industri pariwisata Indonesia, hal yang harus dilakukan, di antaranya dukungan dari masyarakat lokal dan pemerintah, peningkatan 3A (Aksesibilitas, Akomodasi, Atraksi), promosi sistematis dan terpadu, insentif investasi, dan menjaga keamanan serta kesehatan. (Des)