FEB UI Hadiri Eduniversal World Convention 2018
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – Eduniversal World Convention merupakan peringkat universitas dalam Bidang Bisnis yang diberikan oleh perusahaan konsultan dari Perancis dan lembaga pemeringkat SMBG yang memiliki spesialisasi di Perguruan Tinggi. Didirikan pada tahun 1994, salah satu tujuan utama menyediakan alat, untuk siswa di seluruh dunia yang memberikan informasi tentang Sekolah Bisnis Terbaik yang terletak di 9 wilayah geografis dan 5 benua.
Pada tahun ini, Eduniversal World Convention memasuki usia ke-11 tahun dan diselenggarakan di University of Dubrovnik, Kroasia dengan mengangkat tema “The Response of Business Schools to the 4th Industrial Revolution” yang berlangsung pada (16– 9/2018).
Acara ini dihadiri oleh beberapa negara dari sekolah bisnis terkemuka di dunia dalam ruang lingkup Eduniversal World Convention. Dari Indonesia diwakili oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang mengirimkan dua perwakilan, yaitu Teguh Dartanto, Ph.D. (Ketua Departemen Ilmu Ekonomi), dan Athor Subroto, Ph.D. (Ketua Program Studi S-1 Reguler Manajemen).
“FEB UI bertemu secara mendalam dengan 8 sekolah bisnis terkemuka di dunia. Di dalam pertemuan ini kita saling belajar bagaimana meningkatkan mutu kualiatas sekolah bisnis masing-masing dan menginisiasi berbagai kerjasama serta MOU. Selain itu, belajar dari berbagai universitas baik rangking yang lebih tinggi maupun setara atau bahkan lebih rendah dari FEB UI,” ucap Teguh Dartanto.
Rangkaian dimulai oleh presentasi di hari pertama (17 Oktober 2018), yaitu sesi pertama membahas mengenai ‘Format Pembelajaran Baru untuk Sekolah Bisnis (Metode, Pendekatan, dan Bentuk)’. Sesi kedua membahas ‘VUCA dan Industri 4.0: Peluang untuk Kemitraan di Antara Bisnis, Pemerintah, dan Akademisi’. Sesi ketiga mengenai ‘Hak Program Sekolah Bisnis untuk Sekarang dan Ke depan dalam Transformasi Kurikulum’.
Kemudian, presentasi di hari kedua (18 Oktober 2018), yakni sesi 1 membahas terkait ‘Staf yang Tepat untuk Menanggapi Tantangan Revolusi Industri ke-4 Secara Efektif (Seleksi, Rekrutmen dan Pengembangan Orang di Sekolah Bisnis)’. Sesi Ketiga mengenai ‘Cara Memastikan Berkelanjutan Inovasi & Perubahan dalam Sekolah Bisnis (Transformasi & Pemeliharaan Budaya Organisasi Sekolah Bisnis).
Selain itu, ada pembicaraan mengenai ‘Respon the Challenge Industrial Revolution’, yaitu bagaimana respon dari sekolah bisnis terhadap perubahan dunia. Ada 3 hal yang berubah di masa depan yang perlu diantisipasi, yaitu pekerjaan yang belum ada saat ini, teknologi yang belum diciptakan, dan permasalahan yang belum ditemukan.
Inti dari semua acara ialah Gala Dinner dan Award Ceremony sekaligus penyerahan plakat untuk masing-masing wilayah. Saat ini, FEB UI masih berada di level 3 Palmes of Excellence. Berbeda dengan 8 sekolah bisnis lainnya yang berada di atas maupun di bawah tingkat level dari FEB UI, yaitu Universidade Nova de Lisboa – Nova School of Business and Economics, Portugal (5 Palmes – Universal Business School with strong global influence).
Asian Institute of Management, Filipina (4 Palmes – Top Business School with significant international influence), Almaty Management University, Kazakhstan (4 Palmes – Top Business School with significant international influence), National Taiwan University-College of Management, Thailand (5 Palmes),
Kemudian, Xavier University Bhubaneswar, India (3 Palmes – Excellence Business School with reinforcing international influence), Eastern Mediterranean University – FEB, Turki (2 Palmes – Good Business School with strong regional influence), Khon Kaen University-College of Graduate Study in Management, Thailand (2 Palmes), dan Woosong University-Solbridge International School of Business, Korea Selatan (2 Palmes).
“Permasalahan utama FEB UI dari tahun ke tahun hanya mendapatkan 3 Palmes of Excellence, karena masih kurangnya jaringan kerjasama ke seluruh penjuru dunia dan hanya berfokus pada beberapa negara saja,” kata Arthor Subroto.
“Selain itu, FEB UI hanya berada di posisi level 3 palmes, dikarenakan pada bagian bonus point kita yang dikatakan masih rendah,” ujar Teguh Dartanto.
Dengan demikian, Eduniversal World Convention diselenggarakan dengan tujuan untuk bertemu dan networking dengan sekolah-sekolah bisnis yang ada di dunia. Sehingga kita perlu mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh sekolah lain. Selain itu, mengetahui perubahan apa saja yang sedang terjadi dan potensi-potensi kerjasama apa saja yang bisa dilakukan. (Des)