Ambarsari Dwi Cahyani Kaji Ketimpangan Konsumsi Energi Menggunakan Analisis Spasial dan Pendapatan
Hana Fajria ~ Humas FEB UI
.
Depok – Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan Seminar Mingguan dengan judul “Examining Inequality of Modern Energy Consumption using Spatial and Income Analysis : Case of Indonesia”. Acara yang berlangsung dari pukul 14.00 WIB sampai 15.30 WIB ini dilaksanakan di ruang 402, Gedung Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, lantai 4 pada hari Rabu (13/3/2019).
.
Di dalam seminar ini sebagai pemateri, ialah Ambarsari Dwi Cahyani selaku Mahasiswa S3 PPIE Tahun Angkatan 2015. Dalam presentasi, Ambarsari meneliti Ketimpangan Konsumsi Energi Modern menggunakan Analisis Spasial dan Pendapatan dengan Kasus di Indonesia.
.
“Presentasi ini membahas pola ketimpangan konsumsi energi modern di tingkat rumah tangga dengan mempertimbangkan kesenjangan pendapatan dan dimensi spasial, mengambil kasus di Indonesia. Mengambil pengembangan delapan tahun selama 2008-2016, presentasi ini menganalisis apakah ketidaksetaraan di dalam dan di antara perkotaan dan pedesaan dan antar wilayah telah menurun. lebih lanjut, penelitian ini menyelidiki apakah ketimpangan energi dalam kelompok rumah tangga miskin dan antara kelompok rumah tangga miskin dan kaya menurun. Langkah-langkah ketimpangan terdiri dari Indeks Theil dan Indeks Gini, dan dengan Kurva Lorenz, termasuk inferensi statistik untuk menguji perubahan ketimpangan antara tahun”, Ujar Ambarsari.
.
Implikasi praktis materi yang disampaikan dalam materi ini, “Pemerintah harus lebih memperhatikan distribusi konsumsi listrik di daerah tengah dan timur, lebih spesifik untuk pedesaan, banyak upaya harus dilakukan untuk menjangkau rumah tangga miskin yang berpenghasilan pedesaan untuk kesetaraan yang lebih baik penggunaan listrik. Sumber lain untuk listrik harus dimasukkan untuk mencapai pedesaan rumah tangga miskin pendapatan, mis. mempromosikan instalasi panel surya (off-grid) daripada instalasi on-grid, pada distribusi gas memasak, peningkatan distribusi gas memasak harus dipromosikan khususnya untuk daerah pedesaan tengah dan timur, dalam kesenjangan pedesaan konsumsi gas memasak besar dan ketidaksetaraan antara si miskin dan si kaya sangat besar, lebih banyak upaya dan perbaikan masih diperlukan untuk membuat rumah tangga di pedesaan menggunakan pembersih bahan bakar memasak. Beberapa ide mungkin termasuk menggunakan gas memasak dari biomassa. Namun demikian data tentang gas memasak biomassa belum tersedia”, tutup Ambarsari.(Des)