Wajah Baru Industri Finansial Menjadi Tema Seminar Internasional dalam Indonesia Accounting Fair β20
Melva Costanty β Humas FEB UI
DEPOK (2019/04/09) β Industri finansial bersiap menyesuaikan dengan tantangan di era digital. Salah satu penyesuaian yang dilakukan adalah dengan perubahan instrumen finansial yang digunakan. Sebelumnya instrument finansial yang digunakan adalah IAS 39. Namun, IAS 9 dianggap terlalu kompleks, maka dibuat instrument baru, yaitu IFRS 9. Pengenalan, implementasi dan strategi dalam IFRS 9 ini disampaikan dalam Seminar Internasional Indonesia Accounting Fair ke-20, yang dilaksanakan di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Kampus Depok.
Sejumlah pembicara, diantaranya Iliriana Feka dan Angie Ah Kun, IASB Technical Staff at IFRS Foundation, Danir Setiahadi β Accounting Standard Board (DSAK-IAI), Namira β Audit and Assurance Manajer Advisory Services Delloite Indonesia, serta Ida Apulia S. β Director of Digital Businees and Transformation at Commonwealth Bank membagikan pengetahuan dan pandangan mereka mengenai perubahan ini.
Dixie Ambarita, Ketua Pelaksana Indonesia Accounting Fair ke-20 mengatakan topik ini dipilih karena waktunya tepat, βInstrumen IFRs 9 itu akan diterapkan pada awal tahun nanti, 1 Januari tahun 2020. Jadi di tahun 2019 ini alangkah baiknya jika standar baru itu sudah mulai diperkenalkan kepada mahasiswa dan profesional,β
Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam Indonesia Accounting Fair ke-20, yang diselenggarakan oleh Studi Profesionalisme Akuntan (SAF), himpunan mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universutas Indonesia bekerja sama dengan The Association of Chartered certified Accountants (ACCS). Selain Seminar Internasional, Indonesia Accounting Fair ke-20 juga mengadakan paper competition dan accounting competition. (des)