Hasil Riset LD FEB UI: Kontribusi Gojek ke Perekonomian Surabaya Rp 2,2 Triliun
SURABAYA – Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mencatat, selama 2018, kontribusi mitra Gojek terhadap perekonomian Surabaya mencapai Rp2,2 triliun.
Perhitungan kontribusi ekonomi itu berasal dari selisih pendapatan mitra Gojek dari sebelum hingga setelah bergabung di aplikasi transportasi online tersebut.
Penelitian ini mencakup mitra dari empat layanan Gojek. Antata lain, layanan roda dua Go Ride, roda empat Go Car, Go Food dan Go Life (Go Clean dan Go Massage). Rinciannya, mitra Go Ride berkontribusi Rp253 milliar, mitra Go Car Rp291 milliar, mitra Go Food Rp1,6 triliun dan mitra Go Life Rp69 milliar. Secara nasional, LD FEB Ul menyebut, kontribusi mitra Gojek terhadap perekonomian nasional mencapai Rp44,2 triliun.
Wakil Kepala LD FEB UI Dr Paksi CK Walandouw menjelaskan, kontribsui yang besar dari Gojek menunjukkan bahwa, teknologi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya perekonomian daerah.
Menurut dia, Gojek sebagai pemain utama industri teknologi di Indonesia, telah menunjukkan bagaimana inovasi teknologinya dapat memperluas peluang penghasilan bagi seluruh lapisan masyarakat. “Peluang penghasilan ini menyasar semua latar belakang usia dan pendidikan,” kata dia saat pemaparan hasil riset LD FEB UI bertajuk ‘Dampak Gojek terhadap Perekonomian Indonesia 2018’ di Surabaya, Jum’at (24/5/2019).
Dari riset ini juga menyebutkan, di wilayah yang terkenal dengan rawon dan soto Lamongannya, pertumbuhan juga terjadi pada kontribusi mitra UMKM Go Food yang naik delapan kali lipat dibanding tahun 2017. “Pertumbuhan kontribusi mitra UMKM Go Food ini akibat optimalisasi fitur Gojek dan Go Food yang semakin gencar digunakan oleh mitra UMKM,” kata Paksi.
Rata-rata penghasilan mitra Gojek dalam penelitian ini di atas UMK Surabaya dan sekitarnya. Rata-rata pendapatan mitra Go Ride sebesar Rp3,1 juta, mitra Go Car Rp5,8 juta dan mitra Go Life sebesar Rp 4 juta. “Gojek juga menjadi pintu masuk bagi UMKM Surabaya untuk meningkatkan pendapatannya,” kata Paksi.
Riset yang dilakukan selama November 2018 hingga Januari 2019 menyebutkan, 98% mitra UMKM mengalami kenaikan volume transaksi dengan rata-rata peningkatan omzet sebesar Rp6,4 juta per bulan. Lalu, 81% mitra UMKM menyatakan mereka pertama kali go-online saat bergabung ke Go Food. “Selain itu, 69% UMKM menginvestasikan kembali pendapatan dari Go Food ke usaha mereka,” kata Paksi.
Riset ini, kata dia, dilakukan di 9 Kota di Indonesia, termasuk Surabaya. Metode yang digunakan adalah kuantitatif melalui wawancara tatap muka. Responden yang dipilih juga acak dari database mitra yang aktif dalam tiga bulan terakhir. “Responden di Surabaya yang merupakan mitra Go Ride sebanyak 285 orang, mitra Go Car 50 orang, mitra UMKM Go Food 100 orang dan mitra Go Life 80 orang,” pungkas dia.
Sumber : https://jatim.sindonews.com/read/10992/1/riset-ld-feb-ui-kontribusi-gojek-ke-perekonomian-surabaya-rp22-triliun-1558667153 Sumber Foto : Lukman Hakim