Ari Kuncoro : Infrastruktur Dorong Pembangunan Daerah
Delli Asterina ~ Humas FEB UI
Pembangunan Infrastruktur di era Presiden Joko Widodo dinilai sudah tepat karena terbukti berhasil mendorong perekonomian daerah. Namun, pemerintah daerah didorong untuk terus berinovasi agar dapat makin mengoptimalkan potensi daerah masing-masing terutama di sektor pariwisata dan ekonomi perdesaan.
Pesatnya pertumbuhan infrastruktur di seantero tanah air yang terus digencarkan pemerintah beberapa tahun terakhir tak hanya terbukti menurunkan kesenjangan pertumbuhan antar kabupaten-kota, tapi juga mampu menghubungkan potensi ekonomi antar daerah.
Hal ini disampaikan oleh pengamat ekonomi sekaligus Guru Besar dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro di acara diskusi IndoSterling Forum yang bertajuk ‘Mengukur Infrastruktur: Sejauh Mana Pembangunan Infrastruktur Menstimulasi Pembangunan Ekonomi di Daerah’ di Jakarta, Selasa (6/8).
Ari menambahkan bahwa, pada tahun 2018 ini BPS juga mencatat angka kemiskinan terendah sejak tahun 1999 yaitu sebesar 9,82 persen dari jumlah penduduk total.
Selain itu, program Infrastruktur telah mendorong peningkatan akses bekerja bagi penduduk kota/pedesaan dan peningkatan akses perdagangan bagi penduduk/kota pedesaan. Selain itu juga meningkatkan akses kesehatan dan pendidikan tinggi serta relokasi sektor manufaktur ke daerah pedalaman.
“Yang paling dinikmati masyarakat dari Infrastruktur adalah soal waktu (jarak tempuh), masyarakat yang tadinya konektivitasnya jalan provinsi yang pas-pasan atau ada tapi macet bisa menikmati perjalanan mereka. Kedua yang berkesan bagi masyarakat itu bahwa diluar daerah mereka banyak yang menarik, dan ini yang mendorong sektor pariwisata,” ujarnya.
Menurutnya, dampak terbesar dari pembangunan infrastruktur di era Presiden Joko Widodo adalah pada peningkatakan perekonomian daerah. Masyarakat tidak perlu lagi mencari penghidupan di kota besar, namun mereka dapat membangun usaha dengan tetap tinggal di desa.
“Masyarakat tidak perlu lagi mencari penghidupan di kota besar, namun mereka dapat membangun usaha dengan tetap tinggal di desa,” tambahnya.
“Bagi orang desa, sekarang bisa hidup di desa, dia bisa punya bisnis di tempatnya. Anak-anak petani bisa menggunakan tehnologi internet untuk menjual produk pertanian ayahnya,” jelasnya.