Riset LD FEB UI: Mitra Gojek Cukup Puas dengan Hidupnya
Survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengungkapkan, mitra Go-Jek memiliki indeks kepuasan hidup yang cukup baik. Hal ini karena mereka merasakan adanya manfaat di luar keuntungan ekonomi dari bekerja sebagai mitra perusahaan teknologi tersebut.
Hal itu diungkapkan dalam penelitian kualitatif berjudul “Makna Kerja, Tingkat Kepuasan, dan Well-Being Mitra Go-Jek Indonesia” pada 2019. Penelitian menunjukkan, indeks kepuasan hidup mitra Go-Jek berada di angka 24,3 dari skala maksimal 35.
Hasil itu diukur dari pengukuran terhadap 6.732 mitra berbagai layanan Go-Jek menggunakan instrumen The Satisfaction with Life Scale (SWL). Dengan demikian, secara umum mitra Go-Jek berada di level antara cukup puas dan puas dengan hidupnya.
“Indeks kepuasan hidup yang berada di posisi 24,3 itu kurang lebih sama dengan kepuasan hidup guru atau dosen yang ada di angka 20-an. Rata-rata di dunia juga masih sekitar 20-an,” kata salah satu peneliti studi dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) Bagus Takwin, dalam pemaparannya di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Dari temuan tersebut, LD FEB UI melakukan penelitian kualitatif terhadap 201 mitra di sembilan kota, yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Balikpapan, Makassar, dan Palembang. Responden merupakan mitra Go-Ride, Go-Car, Go-Food, dan Go-Life (Go-Massage, Go-Clean, dan Go-Auto), yang aktif enam bulan terakhir.
Faktor yang meningkatkan kepuasan hidup mitra Gojek karena adanya apresiasi pelanggan, kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian dan keahlian, interaksi sosial dan rasa persaudaraan yang kuat melalui adanya komunitas, perasaan otonom dalam bekerja, serta perasaan dibutuhkan oleh masyarakat karena layanan yang diberikan.
Temuan itu memenuhi lima konsep kebahagiaan (well-being) oleh pelopor psikologi positif Martin Seligman, yakni emosi positif, keterlibatan, hubungan, makna, dan pencapaian.
“Kebahagiaan menjadi optimal dengan adanya model kemitraan, yang memungkinkan mitra memiliki kebebasan target dan waktu kerja mereka. Tingkat kebahagiaan itu membuat mereka tetap semangat memperbaiki hidup sehingga bisa naik tangga ekonomi dan sosial,” lanjutnya.
Go-Jek terus berupaya menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam keseharian masyarakat, sambil terus menciptakan dampak sosial bagi seluruh mitra mereka
Penelitian itu mencatat, mitra Go-Ride (38 persen) dan Go-Car (41 persen) mengaku memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga. Dalam hal finansial, mitra Go-Ride (40 persen) dan Go-Car (41 persen) lebih bisa membiayai keluarga.
Adapun masing-masing dari 97 persen mitra Go-Life dan Go-Food merasakan kenaikan penghasilan dan omzet karena mereka mudah mendapatkan pelanggan baru dan meningkatkan popularitas usahanya.
Hal itu mendorong mitra Go-Ride (35 persen) dan Go-Car (50 persen) untuk lebih mampu menabung, dan menambah investasi usaha bagi 85 persen mitra Go-Food.
Teknologi layani masyarakat
Kepala LD FEB UI Turro S. Wongkaren mengatakan, hasil itu menunjukkan bahwa Go-Jek sebagai perusahaan teknologi tidak hanya berdampak bagi perekonomian Indonesia.
Pada studi sebelumnya, LD mengestimasikan kontribusi Go-Jek terhadap perekonomian Indonesia berada di kisaran Rp 44,2 triliun sampai Rp 55 triliun jika menggunakan asumsi 100 persen mitra aktif.
Menurutnya, perusahaan teknologi harus berorientasi pada permintaan, memberi nilai tambah, menyerap tenaga kerja, dan memperhatikan kebahagiaan masyarakat atau tenaga kerjanya.
“Orientasi ini harus dimiliki perusahaan untuk menyambut masyarakat 5.0 seperti yang pernah dicetuskan pemerintah Jepang, bahwa teknologi harus melayani masyarakat,” tuturnya pada kesempatan yang sama.
VP Corporate Affairs Go-Jek Michael Say, saat dihubungi terpisah mengatakan, Go-Jek terus berupaya menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam keseharian masyarakat, sambil terus menciptakan dampak sosial bagi seluruh mitra mereka. Untuk mempertahankan itu, berbagai program pun diadakan bagi kesejahteraan mitranya.
“Gojek terus mengapresiasi sekaligus membantu mitra kami melaui kegiatan yang dampaknya bersifat jangka panjang, seperti apresiasi berkala melalui Mitra Jempolan bagi mitra terbaik. Ada juga program perencanaan masa depan melalui Gojek Swadaya yang memberikan mitra akses ke beragam tabungan jangka panjang; dan program Bengkel Belajar Mitra yang mengembangkan keterampilan,” terangnya.
Sumber : https://kompas.id/baca/ekonomi/2019/08/07/peneliti-ui-kepuasan-hidup-mitra-gojek-lebih-dari-cukup/
07 Agustus 2019