Erick Thohir Jadi Menteri BUMN, Ini kata Kepala LM FEB UI
Delli Asterina ~ Humas FEB UI
Jakarta -Presiden Joko Widodo menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk. itu resmi menggantikan Rini Soemarno.
Toto Pranoto, Pengamat BUMN yang juga menjabat Kepala Lembaga Management FEB Universitas Indonesia, menyebutkan kriteria Menteri BUMN yang ideal adalah memiliki kemampuan kepemimpinan dan managerial yang kuat, latar belakang pengalaman bisnis, serta bebas dari benturan kepentingan.
Sosok Menteri BUMN juga harus mendedikasikan waktu sepenuhnya untuk posisi jabatan tersebut.
“Erick Thohir saya kira memiliki kriteria tersebut, terbukti dari pengalaman sebagai CEO yang mempersiapkan Asian Games dengan sukses,” ungkapnya (23/10/2019).
Lebih jauh, Toto mengatakan setidaknya terdapat 3 PR besar yang harus dikerjakan oleh Menteri BUMN baru.
Pertama, menyelesaikan program pembentukan sectoral holding dan pada akhirnya superholding BUMN.
Kedua, tugas yang menanti adalah penyelesaian proses restructuring BUMN besar yang masih membukukan kerugian, seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Ketiga, perbaikan tata kelola atau good corporate governance (GCG) BUMN sehubungan makin banyaknya kasus korupsi di perusahaan pelat merah.
Sebagai informasi, jabatan di perusahaan swasta yang dipegang Erick saat ini adalah Direktur Utama di PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) yang merupakan induk dari PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV).
Selain itu, Erick juga menjabat sebagai Presiden Direktur Cakrawala Andalas Televisi dan Komisaris PT Asia Global Media, Komisaris Utama PT Redal Semesta, Komisaris PT Beyond Media, Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk (ABBA), Komisaris Utama PT Entertainment Live, Direktur PT Trinugraha Thohir Media Partners, dan Presiden komisaris di PT Mahaka Radio Integra Tbk.
Erick Thohir menuturkan setelah resmi menjabat sebagai menteri, dia akan mengundurkan diri dari jabatannya di korporasi.
“Ya sudah pasti dengan jabatan seperti ini tidak boleh conflict of interest. Ya tentu kita harus berhenti total. Memang cukup berat bagi saya secara pribadi,” katanya.