Iwan Hermawan Studi Dampak Liberalisasi Perdagangan ASEAN Terhadap Ketahanan Beras di Indonesia
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan sidang terbuka Promosi Doktor Iwan Hermawan (1206309913) yang berlangsung di Auditorium Pascasarjana, Gedung Pascasarjana, pada Kamis (16/1/2020).
Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi dengan pembimbing, Prof. Mohamad Ikhsan, Ph.D. (Promotor), Prof. Mari Elka Pangestu, Ph.D. (Ko-Promotor 1), dan Erwidodo, Ph.D. (Ko-Promotor 2). Selaku tim penguji, Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, Ph.D. (Ketua Penguji), Prof. Pos Hutabarat, Ph.D., Prof. Sulastri Surono, Ph.D., Teguh Dartanto, Ph.D., dan Dr. Maddaremmeng A. Panennungi.
Disertasi yang diangkat oleh Promovendus, bertajuk “Dampak Liberalisasi Perdagangan ASEAN Terhadap Ketahanan Pangan Indonesia: Kasus Beras”. Ada ironi yang terjadi ketika liberalisasi perdagangan ditolak demi mengejar ketahanan pangan Nasional untuk tujuan melindungi petani. Ironisnya, petani sebenarnya lebih buruk di bawah ketahanan pangan Nasional daripada di bawah liberalisasi perdagangan.
Berbagai kekhawatiran yang muncul telah ditangani dengan kebijakan populer, terutama perlindungan dan kenaikan harga pangan. Jadi mengapa komitmen untuk liberalisasi perdagangan tampaknya menjadi ambisi yang prestisius hanya di atas kertas. Studi ini menyelidiki fenomena ini sebagaimana terjadi dalam kasus dampak liberalisasi perdagangan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) terhadap keamanan pangan (beras) Indonesia dan petani padi.
Kami menggunakan pendekatan gabungan untuk menyelesaikannya secara komprehensif. Pendekatan kami menyatukan Model Global Trade Analysis Project (GTAP), Model Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS), Gravity Model, dan Monte Carlo. Pendekatan-pendekatan ini bergantung pada data sekunder yang bersumber dari basis data GTAP, Survei Sosial Ekonomi Nasional, Bank Dunia, Food and Agriculture Organization (FAO), World Integrated Trade Solution (WITS), dan lainnya.
“Temuan penelitian kami menunjukkan bahwa liberalisasi perdagangan ASEAN akan berdampak positif pada keamanan pangan (beras) Indonesia jika dibandingkan dengan kebijakan pembatasan perdagangan. Efek positif ini akan ditingkatkan jika pasar terbuka diikuti oleh tindakan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya beras,” ujar Iwan Hermawan.
Selanjutnya, untuk melihat konsistensi dampak ini, dilakukan penelitian rumah tangga petani padi sebagai penghasil beras bersih atau konsumen beras bersih. “Mereka adalah inti dari ketahanan pangan dan jelas melihat peningkatan dalam pola permintaan dan peningkatan kesejahteraan ketika liberalisasi perdagangan terjadi,” ungkapnya.
Selain persaingan ketat yang akan dihasilkan dari liberalisasi perdagangan, kolaborasi melalui stok beras regional dapat membantu kita untuk memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap pasar beras Internasional.
“Penelitian ini menyoroti fakta-fakta yang seharusnya tetap tersembunyi dibalik bayang-bayang, kebijakan yang diberlakukan oleh kekuatan raksasa pemerintah mungkin telah dirancang untuk melindungi orang-orang kecil, tetapi kenyataannya adalah bahwa kebijakan ini kurang bermanfaat bagi petani daripada liberalisasi perdagangan,” tutupnya.
Dengan demikian, Dewan Pimpinan Sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Iwan Hermawan (1206309913) dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil mendapat gelar Doktor yang ke-116 Bidang Ilmu Ekonomi. Selamat kepada Dr. Iwan Hermawan! (Des)