Financial Planning 101:
Pahami Kondisi Keuangan dan Optimalkan Perencanaan Hadapi Pandemi
Hana Fajria ~ Humas FEB UI
DEPOK – Divisi Millennial and Business Center ILUNI UI melalui program UInspiration mengadakan diskusi daring mengenai perencanaan keuangan (personal finance) dalam sesi pertama “Financial Planning 101: Pahami Kondisi Keuanganmu dan Optimalkan Perencanaan. Siap Menghadapi Pandemi!” pada Sabtu (9/5/2020).
Narasumber pada acara ini adalah Rahmat Aryo Baskoro , S.E., MM., DFP®️., AEPP®️ selaku Perencana Keuangan Independen serta Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, dengan moderator Ibnu Azhar selaku Project Manager di Jendela360, Alumni FEB UI 2011.
Ketua ILUNI UI, Andre Rahardian, S.H., LL.M., M. Sc. menyampaikan sambutannya juga sebagai koordinator tim relawan gugus Tugas Covid-19, “Kami mencoba memberikan program yang cocok untuk millineal business center, supaya bisa survive bahkan bisa keluar dari pandemi ini. Untuk itu dibutuhkan informasi dan tips-tips dari para pakar. Semua terkena dampak Covid 19, untuk itu kita harus bisa mengatur strategi keuangan, mengatur pengeluaran, mengatur penggunaan asset, mengoptimalisasi apa yang kita punya, dan merencanakan keuangan dengan baik pada saat perubahan ekonomi yang drastis ini. Semoga memberikan masukan yang baik dan berguna serta bermanfaat untuk semua,”, demikian Andre.
Rachmat Aryo Baskoro, atau Aryo panggilan akrabnya, memulai pemaparan materi dengan menjelaskan mengenai konsep dasar perencanaan uang dilanjutkan dengan strategi menghadapi pandemi. Perencanaan keuangan yang baik mampu membantu keuangan keluarga saat situasi tak menentu seperti pandemi. Selain itu, perencanaan keuangan juga membantu mewujudkan kebebasan finansial. Kebebasan finansial, suatu kondisi ketika pendapatan pasif seseorang dan investasi melebihi biaya hidup bulanan. Ini target kondisi yang harus dicapai semua orang. “Sejahtera dan bahagia dari sudut pandang ekonomi. Tahapannya, punya rencana keuangan, hapus utang, siapkan dana darurat, menerima penghasilan pasif, membangun asset aktif, mulai investasi, dan capai kebebasan finansial (sejahtera)”, ujarnya.
Aryo memberikan contoh dalam mengalokasikan pendapatan/penghasilan keuangan, zakat/sumbangan senilai 2,5 %, asuransi/dana darurat 5%, konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari tidak lebih dari 60 %, pengeluaran masa depan/investasi 10 %, menyelesaikan cicilan utang tidak lebih dari 30 %.
Perencanaan keuangan, adalah sebuah proses yang dilakukan seorang individu untuk mencapai tujuan keuangan, melalui pengembangan dan implementasi rencana keuangan yang komprehensif, mencakup tujuan, rencana, pelaksanaan, dan monitor.
Apakah gaji besar membuat kita bisa bahagia? Aryo mengataka, jika kita kaya dan sejahtera sekarang, belum tentu 10 tahun akan tetap pada kondisi yang sejahtera karena harga yang terus meningkat. Kita harus memastikan bahwa pendapatan kita atau penghasilan kita juga tumbuh sesuai, minimal sama dengan tingkat inflasi atau bahkan lebih tinggi dari inflasi.
Untuk mencapai kebebasan finansial, praktikkan membuat perincian pengeluaran keuangan. Di era seperti ini, alokasikan pendapatan/penghasilan dan biaya hidup bulanan. Semakin kita cepat menyadari kita butuh perencanaan keuangan, semakin cepat kita pulih apabila kondisi kita sedang tidak sehat, pastikan alokasi dana yang dilakukan sudah tepat.
Strategi menghadapi pandemi bertujuan untuk kita bertahan pada kondisi di masa pandemi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Ada 3 kondisi keuangan selama pandemi, pertama saat pendapatan naik, misal karena promosi jabatan dan bisnis berkembang, kedua pendapatan tetap, dan ketiga pendapatan turun, dikarenakan penyesuaian gaji atau pengurangan pegawai.
Ketika masa pandemi, strategi menghadapinya adalah pertama dengan menggunakan dana darurat, itulah pentingnya menyimpan dana darurat ketika keadaan normal. Kedua, menurunkan pengeluaran bulanan karena bekerja dari rumah, seperti mengurangi konsumsi, belanja, transportasi, dan merubah gaya hidup, dan manfaatkan THR serta mencari sumber pendapatan baru.
Di sisi tabungan dan investasi, Aryo mengingatkan kita harus waspada terhadap kondisi perekononomian dan dampaknya bagi investasi. Pilih investasi aman yang jangka pendek, perbesar alokasi tabungan dan investasi. Mengenai cicilan hutang, kurangi hutang konsumtif, manfaatkan program relaksasi kredit, restrukturisasi kredit/pembiayaan untuk industri perbankan dan keuangan. Zakat/sumbangan, jangan dilupakan karena sebagian rezeki kita adalah milik orang lain dan bulan ramadhan ini ialah waktu yang tepat untuk berbagi, dengan tetap memperhatikan pendapatan.
“Menghadapi kondisi saat pengeluaran lebih besar dari pendapatan, perlu dijaga minimal kita tidak kekurangan tetapi mencukupi. Setiap individu punya cara dan peran penting untuk bisa menyelamatkan setiap orang yang sedang dalam kondisi kekurangan. Caranya dengan saling berbagi, yaitu mensubsidi/menambah. Lihat sekitar lingkungan kita. Strategi yang paling jitu,adalah kita jadi solusi menghadapi pandemi ini, sharing is caring. Mari kita berpartisipasi untuk sesama dengan cara yang bisa kita lakukan. Tidak harus menunggu kita banyak uang. Plan your life for a better future. Semoga bermanfaat dan terimakasih” tutup Aryo.
Webinar ini ditutup oleh moderator dengan pesan, “Mari berkontribusi untuk lindungi tenaga medis yang tengah berjuang melawan COVID-19 dengan ikut serta berdonasi” (hjtp)