Webinar Entrepreneurship Ekonomi Kreatif Dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Gerakan Berwirausaha
Hana Fajria – Humas FEB UI
Depok – Usaha Kecil Menengah Center (UKMC) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, bekerja sama dengan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, serta BPLN Bara JP-HKG, menyelenggarakan Webinar Entrepreneurship Ekonomi Kreatif Dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Gerakan Berwirausaha, yang berlangsung pada Minggu, diikuti oleh 70 partisipan. (26/7/2020).
Key Note Speaker pada acara tersebut adalah Drs. Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Republik Indonesia. Narasumber adalah Dr. Nining Indroyono Soesilo, M.A, UKMC FEB Universitas Indonesia, Kang Aziz, Pegiat Ekonomi Daerah, Pemantik Prof. Ir. Ambar Pertiwiningrum, S.Pt., M.Si., I.P.M., ASEAN.Eng, Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Maizidah Salas, Mantan PMI dan Aktifis Buruh Migran/SBMI serta Perintis Kampung Migran, dengan moderator serta Host Arieke Sumba, S.A.P, Tim Alpha PMI-KRPI Perwakilan Belanda dan Laeli Putri, Tim Alpha PMI-KRPI Perwakilan Hong Kong.
Sesi pertama membangun kesadaran para pekerja migran Indonesia untuk beriwirausaha agar tidak kembali bekerja ke luar negeri, sehingga hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Kang Aziz, sebgai pemapar pertama mengusulkan untuk pelatihan kewirausahaan dimulai dari mereka (pekerja TKI) sebelum berangkat ke luar negeri, serta membuat bisnis plan dan akses pasar, serta menjalin atau pun membangun jaringan network.
Nining Soesilo, pemapar kedua, memberikan semangat kepada wirausahawan untuk lebih semangat dan lebih banyak belajar dari contoh orang yang sudah sukses, agar menjadi lebih banyak mengetahui (aspiratif) tidak dari hanya dari teori-teori tapi juga dari praktek.
Dilanjutkan pemantik Maizidah Salas yang memberikan tanggapan dari pemaparan narasumber dengan mempresentasikan keberhasilannya dalam membangun kampung buruh migran.
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dalam sambutannya memberikan informasi mengenai prosedur serta pelaksanaan untuk membangun wirausaha yang diakomodir oleh pemerintah, sehingga para PMI purna mengerti langkah apa yang harus dilakukan dalam memulai wirausaha, serta menyiapkan satu kesempatan usaha untuk para pekerja migran supaya tidak kembali bekerja di luar negeri. Selama bekerja diluar negeri, para migran bisa menginvestasikan uangnya dengan memulai usaha. Membangun koperasi pangan di desa, investasi pembangunan di daerah (mikro hydro). Teten menyebutkan 2 ide besarnya yakni, nantinya produk-produk UMKM yang ada di dalam negeri bisa difasilitasi penjualannya ke luar negeri, dengan memanfaatkan jaringan diaspora dan memakai logistik dari garuda.
“Kita harus menjadi market intelejen untuk memulai usaha. Kita sudah menyediakan pelatihan kewirausahaan dan akses biaya permodalan, diperlukan perencanaan jauh hari dan menyiapkan modal bisnis, melakukan dari yang ada. Kewirausahaan itu apa yang Anda lakukan, bukan yang Anda pikirkan. Pertama lihat apa yang dibutuhkan orang lain, ladeni dengan cerdas dan rendah hati, dari situ ide ketemu dan jalankan, dan siap jatuh bangun tapi terus berusaha,” ujar Teten.
Ambar Pertiwiningrum mengakhiri dengan menjelaskan mengenai pemberdayaan pekerja migran Indonesia melalui pendidikan wirausaha berbasis sumber daya lokal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan PMI Purna dalam seluruh aspek kehidupannya.
Pelihara semangat kita untuk berwirausaha, tekad dan nekat, saling memperkuat jejaring, yakin kita bisa, demikian Ambar menutup. (hjtp)