Kuliah Umum MM FEB UI, “Peran BUMN dalam Menjaga Ekonomi dari Imbas Covid-19”
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – (30/7/2020) Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (MM FEB UI), mengadakan Kuliah Umum, berjudul “Peran BUMN dalam Menjaga Ekonomi dari Imbas Covid-19″, dengan narasumber Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN RI. Acara yang dihadiri lebih dari 300 peserta, pada Kamis (30/7/2020), dipandu oleh Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D., Ketua Program Studi MM FEB UI.
Budi G. Sadikin memaparkan bahwa besar peranan BUMN bisa digunakan oleh Presiden atau pemerintah dalam membantu menggerakkan perekonomian Indonesia. Lima prioritas Kementerian BUMN terhadap perekonomian nasional, yaitu nilai ekonomi dan sosial, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, dan pengembangan talenta.
Program utama BUMN ada tiga bagian, pertama ketahanan pangan, terdiri dari manajemen air dan tanah, pertanian dengan teknologi tinggi, ekspansi food inti-plasma, public private partnerships kelas dunia. Kedua, ketahanan kesehatan berupa membentuk klaster rumah sakit dan farmasi, ekosistem kesehatan terintegrasi, penguatan kapabilitas domestik, berfokus pada preventif dan kesehatan. Ketiga, ketahanan energi, seperti industri energi dalam negeri dari hulu hingga hilir, mendorong value added dalam industri energi, refinery dan petrochemical, dan electric vehicle battery.
“Klaster BUMN dibagi menjadi 12 industri, yakni energi minyak dan gas, mineral dan batubara, telekomunikasi dan farmasi, pangan dan pupuk, pertahanan dan manufaktur, semen dan survei, perbankan dan pembiayaan, jasa konstruksi dan perumahan, asuransi, perkebunan dan kehutanan, kawasan logistik dan pariwisata, sarana dan prasarana perhubungan,” ucap Budi.
Lanjut Budi, klaster BUMN di bawah naungan Wakil BUMN untuk mendukung strategi prioritas Kementerian BUMN terdapat 4 macam, yaitu klaster telekomunikasi dengan tugas mendorong inovasi digital, yang awalnya digital connectivity (mobile, fixed, satelite) menuju digital platform (DC/cloud, analytics, internet of things, security) hingga digital services (B2B/B2C, services built upon digital platform).
Kemudian, klaster kesehatan termasuk di dalamnya holding farmasi dan rumah sakit BUMN untuk mendukung health security, dengan fungsi penekanan peningkatan penyakit tidak menular, mendorong pertumbuhan kelas menengah terhadap akses layanan kesehatan yang berkualitas dan dapat diandalkan, fokus pada pengendalian biaya, mengelola ekspektasi konsumen yang meningkat, menemukan terapi baru, dan inovasi digital berbasis aplikasi kesehatan. Aspirasi holding farmasi ini berfokus pada alokasi Research and Development (R&D), manufaktur obat dan alat kesehatan, market access, sales dan distribusi, layanan kesehatan, layanan purna jual, dan berkomitmen mewujudkan kemandirian bahan baku obat dan alat kesehatan. Selain itu, persebaran rumah sakit BUMN mencapai 35 rumah sakit dengan 4.203 tempat tidur, jumlah pendapatan 3.84 Trilyun Rupiah dan total EBITDA sebesar 380.5 miliar IDR.
Selanjutnya, klaster pangan untuk mendukung ketahanan pangan (food security) berupa dukungan terhadap produksi dan penyediaan beras, jagung, cabe, bawang merah, garam, gula, sereal (biji-bijian), daging, ikan, produk susu segar, umbi-umbian, serta minyak tumbuhan.. Integrasi holding pangan harus bergerak ke bidang digital, dengan memanfaatkan start-up maupun e-commerce. Selain itu, klaster minyak dan gas bumi dalam mendukung ketahanan energi (energy security) berupa minyak bumi, produk kimia, gas, listrik, dan digital, jaringan infrastruktur logistik dan rantai pasok, serta inisiatif untuk memperkuat sektor hulu migas Pertamina.
Profesor Ari Kuncoro, Rektor Universitas Indonesia, dalam penutupan menyatakan, kita mengetahui bahwa BUMN mempunyai potensi sangat besar karena mencakup multi sektor, mulai dari kesehatan, pangan, hingga keuangan. Selain itu, BUMN mempunyai kontrol terhadap rantai pasokan dan pembiayaan di Indonesia. Di era Covid-19, diharapkan BUMN bisa bersinergi memperkuat pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN), pada kehidupan normal baru dengan langkah-langkah strategis dan inovasi.
“Bapak Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN, telah memberikan pemaparan materi yang menjadi insight bagi kami, bahwa di dunia ini tidak ada masalah yang bersifat satu dimensi, melainkan multidimensi,” tutup Ari Kuncoro. (hjtp)