Promosi Doktor PPIE FEB UI, Irfani Fithria: Pengaruh Bentuk Perkotaan terhadap Pembentukan Modal Sosial
Nino Eka Putra – Humas FEB UI
DEPOK – (8/8/2020) Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, menyelenggarakan sidang terbuka Promosi Doktor Irfani Fithria Ummul Muzayanah (1506776912) secara daring, pada Sabtu (8/8/2020).
Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Dr. Beta Yulianita Gitaharie, dengan pembimbing, Prof. Suahasil Nazara, Ph.D. (Promotor), Benedictus Raksaka Mahi, Ph.D. (Ko-Promotor 1), Dr. Djoni Hartono (Ko-Promotor 2). Selaku tim penguji, Dr. Hera Susanti (Ketua Penguji), Prof. Moh. Ikhsan, Ph.D., M. Halley Yudhistira, Ph.D., Dr. Alin Halimatussadiah, dan Ibnu Syabri, Ph.D.
Penulisan disertasi yang diangkat oleh Promovendus, bertajuk “Does Size Really Matter? The Effects of Urban Form on Social Capital Formation in Urban Areas in Indonesia”. Paradigma pembangunan perkotaan yang disebut sebagai New Urbanism diklaim sebagai urban form yang tepat dalam mendukung pembentukan modal sosial. Akan tetapi, hubungan antara kedua variabel tersebut secara empiris belum banyak diteliti sehingga mengarah pada munculnya hasil yang beragam di literatur.
Disertasi ini bertujuan untuk mengetahui peran dari desain tata kota atau yang dikenal sebagai urban form dalam pembentukan modal social, dengan menggunakan studi kasus kota-kota di Indonesia. Studi ini menggunakan kota-kota metropolitan sebagai studi kasus pertama dan untuk studi kasus kedua akan meliputi semua kota di Indonesia.
Hasil empiris disertasi ini menunjukkan temuan yang menarik, yang berlawanan dengan paradigma New Urbanism. Hasil empiris di kedua studi kasus secara konsisten menunjukkan, bahwa kepadatan justru memiliki hubungan negatif dengan indikator modal sosial. Menariknya adalah dengan menggunakan subsample kota kecil dan menengah, kepadatan justru memiliki hubungan yang positif dengan indikator modal sosial.
Ketersediaan ruang publik dan rekreasi secara empiris memang memiliki peran positif dan signifikan terhadap pembagunan modal sosial. Selain itu, hasil empiris studi ini juga menunjukkan temuan yang menarik, yaitu wilayah pertokoan ternyata justru memiliki kontribusi negatif terhadap pembentukan modal sosial.
Terakhir, studi ini juga menemukan bahwa konektivitas jalan yang tinggi tidak secara positif mendukung pembentukan modal sosial di kota-kota di Indonesia. Studi ini menawarkan rekomendasi yang bisa menjadi perhatian para pembuat kebijakan dan perencana kota, untuk mempertimbangkan faktor urban form dalam prioritas perencanaan kota untuk mendukung pembentukan modal sosial.
Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Irfani Fithria Ummul Muzayanah (1506776912) dinyatakan lulus dengan predikat Cumlaude dan berhasil mendapat gelar Doktor yang ke-117 Bidang Ilmu Ekonomi. Selamat kepada Dr. Irfani Fithria Ummul Muzayanah! (hjtp)