Ari Kuncoro dalam Webinar TV: Menjaga Ketangguhan Sektor Industri Penopang Ekonomi di Tengah Pandemi
Hana Fajria – Humas FEB UI
Depok – (19/11/2020) Sektor Industri di Indonesia menghadapi pukulan sangat berat dampak mewabahnya pandemi Covid-19. Penurunan kapasitas produksi di sektor industri juga terjadi di 5 (lima) subsektor yang menjadi unggulan selama ini, seperti industri makanan dan minuman, industri kimia dan farmasi, industri otomotif atau alat angkutan, industri barang logam dan elektronik, serta industri tekstil dan pakaian jadi. Padahal selama ini subsektor industri inilah yang banyak berkontribusi pada penyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) Nasional dan menghasilkan devisa negara dari ekspor.
Profesor Ari Kuncoro, Rektor Universitas Indonesia sebagai narasumber dalam acara Special Dialogue Webinar TV IDX Channel, dengan tema ”Menjaga Ketangguhan Sektor Industri Penopang Ekonomi di Tengah Pandemi”, bersama host Clara Antawidjaja, pada Kamis (19/11/2020), mengatakan pemerintah harus menjaga strategi momentum perbaikan ekonomi dan proses pemulihan ekonomi di sektor industri yang mengalami perbaikan.
Disamping itu, langkah strategi yang lain adalah mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku industri dalam negeri, serta memberikan insentif pajak dan cukai industri. Dengan demikian, diharapkan industri tetap berjalan sambil memperhatikan protokol kesehatan, karena keselamatan dan kesehatan pekerja tetaplah yang paling utama.
“Yang pulih dahulu mengikuti hierarki Maslow, kembali ke dasar seperti industri makanan, kebutuhan rumah tangga hingga manufaktur. Pemulihan ekonomi yang berangsur membaik harus berkelanjutan dan keseimbangan pemulihan ekonomi dan kesehatan harus sejalan,” ujar Ari.
Adanya pola pemulihan cukup cepat dengan informasi positif akan adanya vaksinasi, berita penurunan kasus positif baru, hinga informasi omnibus law, dan Eropa mengalami second lock down sehingga modal bisa mengalir ke Indonesia, kombinasi ini memberikan kabar baik dari sisi produksi. Sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi 0% di triwulan keempat bisa tercapai.
Lanjut Ari, untuk meningkatkan perekonomian, kelas menengah harus diyakinkan bahwa penanganan Covid tetap berjalan dengan tetap melakukan 3 M protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memaki masker dan menjaga jarak. Di tengah pandemi, justru permintaan domestik dan ekspor meningkat. Selama penanganan bagus, sisi permintaan akan terus meningkat. Indonesia pun bisa mengambil keuntungan karena perluasan pasar ekspor di tengah pandemi berdampak multiplier.
“Cukup optimis dengan pemulihan ekonomi di Q4, import bahan baku sudah mulai naik, terlihat dari sisi permintaan sudah mulai menggeliat, sisi ekspektasi pengusaha ada perbaikan. Harapannya pertumbuhan positif di 1,5% sebagai momentum di 2021. Pemulihan di 2021 akan lebih baik karena game changernya itu vaksin. Pada bulan Desember- Januari akan ada vaksinasi, dan ini merubah industri yang menyokong kesehatan, dan akan dimanfaatkan sebagai momentum 2021” demikian Ari menutup sesinya. (hjtp)