Launching ILUNI PPIM FEB UI, “Peran Strategis Ilmu Manajemen bagi Daya Saing Indonesia”
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – (6/12/2020) Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PPIM FEB UI) mengadakan Launching ILUNI PPIM FEB UI, bertajuk “Peran Strategis Ilmu Manajemen bagi Daya Saing Indonesia” pada Minggu (6/12/2020).
Launching ILUNI PPIM FEB UI dibuka oleh Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra, Ketua Program Studi PPIM FEB UI, Dr. Beta Yulianita Gitaharie, Pj. Dekan FEB UI, dan Destry Damayanti, S.E., M.Sc., Ketua Umum ILUNI FEB UI. Dilanjutkan dengan perkenalan pengurus dan rencana kerja dari Ketua ILUNI PPIM FEB UI, Short Keynote ‘Tantangan Ilmu Manajemen dalam Memanfaatkan Momentum’, testimoni dari perwakilan Mantan Pejabat Kaprodi PPIM FEB UI Ruslan Prijadi, Ph.D., pemutaran video kaleidoskop PPIM dari masa ke masa, dan diskusi panel.
Dr. Beta sangat mengapresiasi inisiatif dibentuknya ILUNI PPIM FEB UI, mengingat PPIM sudah menghasilkan lulusan S-2 sebanyak 1.600 orang dan S-3 sebanyak 287 orang. Organisasi ini termasuk terbesar setelah MM FEB UI. Peran yang diharapkan dari ILUNI PPIM FEB UI ialah mendukung peningkatan ranking UI, mendukung visi-misi PPIM dan FEB UI, mendukung pencapaian akreditasi AACSB, dan mengembangkan network.
Sambung Beta, ada dua alternatif kegiatan ILUNI PPIM FEB UI, pertama yang bersifat akademik (menyediakan narasumber, dosen tamu, penguji, joint publication, seminar/sharing session, menyediakan tempat magang, data sharing untuk penulisan ilmiah, dan endowed professorship funds), dan kedua, non-akademik (mengumpulkan informasi/database alumni PPIM secara berkelanjutan, menjadi hub/bridging FEB-PPIM-dunia praktik-alumni, tetap engage dengan PPIM, aktif dalam tracer study, giving back, fund raising, beasiswa, dukungan pelaksanaan PJJ, charity/life balance, dan kolaborasi usaha).
Dr. Jacky Mussry, Ketua ILUNI PPIM FEB UI, Alumni Doktoral Manajemen Stratejik Angkatan 2003, menyampaikan bahwa ILUNI PPIM FEB UI dibentuk sebagai platform integrator yang menghubungkan antara akademisi dan praktisi dalam memperkuat daya saing Indonesia. Tentu, organisasi ini harus bekerjasama dengan ILUNI FEB UI yang berlandaskan pada 4K, yaitu Komunikasi, Koordinasi, Komitmen, dan Konsisten. Pengurus ILUNI PPIM selain Dr. Jacky Mussry sebagai Ketua, Dr. Mira Maulida (Doktoral Manajemen Stratejik 2013) sebagai Wakil Ketua/Bendahara, Dr. Ahmad Marda (Doktoral Manajemen Stratejik 2012) sebagai Sekretaris Jenderal.
Susulan kegiatan jangka pendek ILUNI ini di tahun 2021, berupa e-book ‘Manajemen di Indonesia’ akan terbit September, Management Round Table (berlangsung Februari, Mei, Agustus, November), konvensi KPS manajemen se-Indonesia pada Mei, Indonesia Management Summit (IMS) pada September.
Positioning PPIM adalah sebagai suatu identitas bagi komunitas manajemen, baik akademisi maupun praktisi, berupa katalisator dan platform untuk memperkuat peran manajemen sebagai elemen strategis bagi daya saing, didukung infrastruktur (jejaring akademisi dan praktisi yang luas dan relevan), dengan integritas mengacu pada Alumni PPIM bernurani (integrator, inklusif, horizontal, respek, sosial, berorientasi pada hasil). “Diharapkan ILUNI ini ke depannya menjadi sumber daya saing bangsa dan kita bisa menunjukkan bahwa Ilmu Manajemen sebagai the real engine of nation competitiveness,” demikian pemaparan Jacky.
Di dalam Short Keynote, Guru Besar FEB UI, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., menyampaikan disrupsi teknologi di berbagai sektor akan mengubah pola dan gaya hidup masyarakat sehari-hari. Perusahaan yang masih mempertahankan model bisnis kuno, cepat atau lambat akan terkena disrupsi. Ada 6 prinsip disrupsi, yakni pertama, teknologi baru selalu memudahkan-memurahkan; kedua, satu elemen berubah yang lain ikut, kompetisi dan needs berubah, gap diisi pendatang baru; ketiga, disrupsi menciptakan pasar baru (low-end segment atau market creating innovation). Keempat, value creation ikut berubah, tantangannya ialah business model sangat menentukan; dan kelima, kompetisi baru datang dari luar industri, serta keenam, welcome to crowd-based capitalism.
Menurut Rhenald, “Tantangan Ilmu Manajemen ke depan, terdiri dari teknologi baru yang menimbulkan cara-cara baru dalam melakukan bisnis-ekonomi. Skala berbenturan dengan fleksibilitas dan kelincahan infrastruktur, obsoletism: banyak metode yang harus menyesuaikan diri, DNA baru – keterampilan dan budaya baru, bahkan umat manusia akan berubah.”
Kegiatan dilanjutkan dengan Diskusi Panel yang diisi oleh dua pembicara, yaitu Dr. Hariyadi BS. Sukamdani, Komisaris Sahid Group dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia serta Alumni PPIM FEB UI, Dr. Ira Puspadewi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry serta alumni PPIM, dengan moderator Dr. Mira Maulida.
Hariyadi BS. Sukamdani, sebagai pembicara pertama, menuturkan bahwa selama menempuh pendidikan di PPIM FEB UI, ilmu yang diperoleh lebih menonjol ke arah mikro. Mengingat ia berkarier di sektor riil, maka kekurangan yang terjadi selama ini adalah sektor birokrasi/pemerintahan. Apabila pandangan birokrasi tidak sama dengan di lapangan/industri maka akan menimbulkan masalah.
“Bagi dunia usaha, semakin bisa meningkatkan kesejahteraan dan semakin kecil menerima subsidi, maka dapat meningkatkan daya saing. Saya berpendapat Ilmu Manajemen ke depannya dapat meningkatkan ethics, social responsibility, fungsi kontrol, dan meritokrasi,” jelas Hariyadi.
Ira Puspadewi, sebagai pembicara kedua, melanjutkan bahwa tantangan Ilmu Manajemen dalam dunia praktik, adalah tools terkini dan paling relevan dengan keadaan di industri yang bisa membaca diagnosa untuk mengetahui permasalahan yang terjadi. Selain itu, proporsi Ilmu Manajemen harus bisa memberikan tools yang cepat merespon challenge di lapangan, memengaruhi birokrasi dan digitalisasi. Semua itu, perlu dukungan dan peran dari alumni dalam memperbarui informasi tersebut kepada pihak akademik sehingga menciptakan inovasi berkelanjutan bagi Ilmu Manajemen.
Launching ILUNI PPIM FEB UI ini ditutup oleh Zaafri Ananto Husodo, Ph.D., Sekretaris Program Studi PPIM FEB UI. (hjtp)