Guest Lecture Departemen Manajemen FEB UI, “Modeling the n-Cultural Experience: Potential Applications for International Business Career”
Nadyezdi Rifi Prihadiani ~ Asisten Dosen Departemen Manajemen FEB UI
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – (22/9/2021) Associate Professor (International Management) UQ Business School The University of Queensland, Assoc. Prof. Andre Anugerah Pekerti, Ph.D., menjadi pembicara dalam Guest Lecture Departemen Manajemen FEB UI, dengan topik “Modeling the n-Cultural Experience: Potential Applications for International Business Career” secara daring, pada Rabu (22/9/2021). Moderator pada kuliah ini ialah Sari Wahyuni, Ph.D., Dosen Departemen Manejemen FEB UI dan dibuka Maria Ulpah, Ph.D., Ketua Program Studi S-1 Reguler Manajemen FEB UI.
Di dalam pemaparannya, Andre Anugerah Pekerti menjelaskan bahwa pengaruh budaya pada organisasi melalui perdagangan, imigrasi, serta pertukaran informasi dan ide telah terjadi selama berabad-abad. Namun, baru dalam beberapa dekade terakhir tingkat dan intensitas pengaruh budaya melonjak sebagai akibat dari globalisasi. Hal ini menghasilkan lingkungan kerja yang multikultural di mana sebagian besar tenaga kerja suatu negara berasal dari berbagai macam latar belakang budaya. Karena itu, terdapat peningkatan ketertarikan dalam memahami efek multikulturalisme dalam konteks organisasi.
Presentasi teoretis ini berputar pada pertanyaan, “Apakah individu fungsional yang menopang berbagai budaya ada keberadaannya? Jika demikian, bagaimana mengetahuinya dan bagaimana mereka berfungsi di lingkungan kerja?” Presentasi teoretis ini akan secara singkat meninjau literatur yang ada tentang bikulturalisme dan multikulturalisme. Kemudian mengusulkan teori yang lebih bernuansa pengalaman multikultural yang disebut n-Culturalism.
“Orang berbudaya n adalah individu fungsional yang berhasil beroperasi dengan mempertahankan beberapa identitas dan kerangka budaya, serta mencerminkan kerangka ini dalam perilakunya,” ucap Andre.
Lanjut Andre, presentasi memperkenalkan beberapa kontribusi pada literatur mengenai individu yang hidup dalam persimpangan dua atau lebih budaya. Pertama, dengan menantang operasionalisasi individu bikultural sebelumnya, konsep n-Culturalism memperluas dan mengkonseptualisasikan kembali kriteria empiris individu bikultural dan multikultural. Presentasi juga memperkenalkan model kerja metakognitif tingkat individu melebihi perspektif akulturasi bidimensional yang ada.
Sementara itu, Andre mengusulkan bahwa orang-orang berbudaya n dapat mempertahankan arti penting dari beberapa budaya dalam berbagai tingkat kekuatan sehingga berfungsi dengan beberapa kerangka budaya dan bukannya beralih dari satu kerangka budaya ke kerangka lain. “Maka, perlu adanya gagasan metakognisi n-Cultural yang memiliki utilitas fungsional tinggi dengan menggambarkan bagaimana seorang individu dapat mengelola beberapa budaya secara bersamaan. Implikasi dari model kerja yang diusulkan berkaitan dengan perilaku organisasi dalam pengaturan multikultural,” demikian Andre menutup sesinya.