Fithra Faisal Hastiadi: Fintech Masa Depan Industri Keuangan Indonesia
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – (25/1/2022) Komisaris Infradigital Nusantara dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D., mengatakan kondisi perekonomian Indonesia pada masa pandemi, pada tahun 2022, tumbuh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam Indonesia Economic Outlook 2022 dalam sesi talkshow, bertajuk “Fintech Masa Depan Industri Keuangan Indonesia” pada Selasa (25/1).
Salah satu ujian terberat bagi perekonomian Indonesia di tahun 2021 ialah munculnya varian Delta yang mengakibatkan ekonomi merosot sepanjang kuartal III. Munculnya varian baru Omicron hingga saat ini, pengaruhnya tidak signifikan dan tidak separah varian Delta. Dengan demikian, ada 3 skenario pertumbuhan ekonomi, yaitu (1) Skenario optimis sebesar 5,46 persen; (2) Skenario moderat 4,6 persen; dan (3) Skenario pesimis 3,8 persen.
Mengutip riset Morgan Stanley, terdapat 3 faktor yang harus diperhatikan masing-masing negara untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi setelah dihantam pandemi Covid-19. Faktor pertama, laju pemulihan global dan dampaknya terhadap tiap negara. Faktor kedua, bagaimana suatu negara mampu membuat kebijakan yang efektif dalam menangani pandemic, dan dampaknya terhadap permintaan domestik. Faktor ketiga, sejauh mana suatu negara memberlakukan pelonggaran dari sisi fiskal.
Fithra menambahkan, di sisi lain, financial technology (fintech) merupakan sub ordinasi dari seluruh ekosistem Information and Communication Technology (ICT). Sepajang tahun 2020-2021, ada 3 sektor yang menonjol, yakni (1) Sektor jasa dan produk kesehatan; (2) Sektor pertanian; (3) Sektor ICT. Perbedaan sektor 1 dan 2 tergantung dari intervensi dan demand yang cenderung tidak sustainable. Sedangkan, sektor 3 lebih menawarkan sustainability dan meningkat cukup solid.
“Salah satu atribut dari fintech sebagai faktor pendorong utama pertumbuhan di kemudian hari adalah lebih inklusif dan bisa tumbuh tidak hanya secara vertikal namun juga secara horizontal, sehingga sektor-sektor lain yang ingin meningkat harus berkolaborasi dengan sektor ICT,” jelas Fithra di pengujung pemaparannya. (hjtp)