Workshop Departemen Akuntansi FEB UI, “Navigating through the Joys and Frustrations of Publishing Academic Research”
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – (13/7/2022) Prof. Adi Masli, Ph.D., Professor in Accounting and Koch Fellow, University of Kansas (KU) USA menjadi pembicara dalam Workshop Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), bertajuk “Navigating through the Joys and Frustrations of Publishing Academic Research” secara hybrid yang berlangsung di ruang Sidharta, Gedung Departemen Akuntansi, pada Rabu (13/7). Acara dipandu oleh Yulianti Abbas, Ph.D., Ketua Departemen Akuntansi FEB UI.
Prof. Adi Masli mengawali workshop dengan menjelaskan bahwa posisi Indonesia dalam produktivitas riset akuntansi dunia meningkat dari peringkat #41 di tahun 2000 menjadi #12 di tahun 2020. Negara dengan produktivitas riset akuntansi tertinggi adalah Amerika Serikat, Inggris dan Australia, yang merupakan English-speaking countries. Hal ini menimbukan challenges tersendiri bagi peneliti bidang akuntansi.
Prof. Adi kemudian memaparkan evolusi dari artikel ilmiah yang dimulai dari membangun ide penelitian, membentuk tim riset, menyusun artikel ilmiah, meminta masukan pihak lain, sampai ke mengirimkan ke jurnal. Prof Adi menjelaskan untuk menemukan sumber ide dalam penulisan riset akademik tidak hanya membaca jurnal di topik sendiri namun bisa juga di luar topik agar menambah wawasan. Dengan pesatnya perkembangan riset akuntansi, sumber ide riset akademik harus inovatif misalnya dengan menggabungkan berbagai topik ataupun bidang ilmu.
“Misalnya, berasal dari majalah atau berita bisnis yang melaporkan masalah/isu bisnis yang dihadapi dunia usaha/bisnis. Kemudian, survei organisasi profesional dan industri. Terakhir, peneliti juga perlu melakukan networking untuk bisa berkolaborasi riset dengan para peneliti di institusi yang sama maupun lainnya di kegiatan konferensi, seminar, dan sebagainya,” ungkap Prof. Adi.
Selanjutnya Prof. Adi menjelaskan bahwa setiap peneliti pasti pernah mengalami rejection dalam mempublikasikan riset akademik. Terdapat empat faktor yang sering menjadi alasan rejection terhadap riset akademik, diantaranya tidak cukupnya kontribusi, terbatasnya ruang lingkup (scope) dari artikel dan analisis yang dilakukan, kurangnya justifikasi atau kaitan penelitian dengan teori yang ada, dan kualitas penulisan. Prof Adi kemudian memaparkan strategi untuk mengatasi keempat masalah tersebut.
Di akhir pemaparannya, Prof Adi menjelaskan pentingnya bagian Pendahuluan dalam artikel ilmiah dan memberikan contoh poin-poin penting yang harus dimasukkan dalam bagian Pendahuluan. Sebagai penulis riset akademik, kita mempunyai keinginan untuk menerbitkan hasil riset di jurnal dengan sebaik mungkin. “Kontribusi akademik dan praktis, serta theoretical justification merupakan hal utama dalam meningkatkan probabilitas kita agar bisa diterima dan sukses di jurnal akademik,” demikian Prof. Adi menutup sesinya.