Memahami Payoff dan Profit Waran Terstruktur
Oleh: Prof. Dr. Budi Frensidy – Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal UI
KONTAN – (19/9/2022) Tiga waran terstruktur perdana besutan RHB Sekuritas resmi mulai diperdagangkan hari ini, yaitu ADRODRCM3A, BBRIDRCM3A, dan UNVRDRCM3A. Empat kode pertama adalah saham underlying, dua huruf berikutnya kode perusahaan sekuritas penerbitnya (DR), diikuti satu kode jenis waran (C), dua kode untuk periode bulannya (M3), dan terakhir satu kode unik.
Waran terstruktur berbeda dari waran perusahaan yang kita kenal selama ini. Waran terstruktur (WT) dalam literatur keuangan disebut opsi saham yang dibagi menjadi dua, yaitu call dan put.
Ketiga WT di atas adalah opsi call yang jatuh tempo sembilan bulan ke depan. WT ini termasuk tipe Eropa, yaitu hanya bisa digunakan saat jatuh tempo, dan penyelesaian dilakukan dengan kas, bukan dengan penyerahan sahamnya. Diperlukan tiga WT untuk dapat membeli satu saham pada harga exercise.
Harga perdana dan harga pelaksanaan (exercise) masing-masing yaitu Rp298 dan Rp4.350 untuk WT ADRO, Rp342 dan Rp4.800 untuk WT BBRI, serta Rp370 dan Rp4.850 untuk WT UNVR.
Untuk membantu Anda memahami potensi keuntungan dan risiko WT ini, saya akan menggunakan contoh WT ADRO. Dengan rasio konversi tiga WT untuk satu saham saat jatuh tempo 9 bulan lagi, yaitu 19 Juni 2023, Anda akan break-even jika harga ADRO saat itu Rp5.244, dihitung dari Rp4.350 + (3 x Rp298).
Anda akan untung jika harga ADRO di atas Rp5.244 dan rugi jika harganya di bawah itu. Anda tetap akan menggunakan opsi yang dimiliki jika harga ADRO antara Rp4.350-Rp5.244. Anda akan mendapat bayaran (payoff) dari penerbit tetapi besarnya tidak cukup untuk kompensasi premi yang Anda sudah bayarkan, yaitu Rp894, sehingga mengalami kerugian. Jika harga ADRO di bawah Rp4.350, Anda tidak akan menggunakan opsi call dan rugi seluruh Rp894.
Perhatikan, ada dua istilah dalam WT yang harus Anda pahami, yaitu payoff dan profit. Payoff adalah selisih antara harga pasar dan harga pelaksanaan, sementara profit adalah selisih antara payoff yang diterima dan premi yang dibayarkan (harga beli opsi). Jika harga ADRO Rp5.000 di Juni 2023 dan Anda masih memegang tiga WT-nya, Anda akan menerima payoff Rp650 tetapi profit Anda minus Rp244, karena harga beli Anda adalah Rp894 (3 x Rp298).
Jika Anda tidak sempat membeli WT di pasar perdana pada harga Rp298, Anda bisa mendapatkannya di bursa. Jika Anda membelinya di pasar pada harga Rp325 misalnya, maka angka impas atau balik modal menjadi Rp5.325, didapat dari Rp4.350 + (3 x Rp325). Jadi, harga break-even tergantung harga beli Anda, rasio konversi, dan harga exercise.
Selama diperdagangkan di bursa, dari 19 September 2022 hingga 13 Juni 2023, harga WT di pasar akan turun-naik mengikuti saham underlying-nya. Jika harga ADRO naik, dia akan ikut naik dan turun jika ADRO turun. Harga wajar dari WT sejatinya terdiri atas nilai intrinsik dan nilai waktu (time value) dari opsi.
Saat harga ADRO Rp4.350 atau lebih rendah, nilai intrinsik WT nol, tetapi harganya tidak nol, walaupun rendah. Ini karena nilai waktu dari opsi selalu positif dan besarnya tergantung pada sisa periode hingga jatuh tempo. Opsi yang umurnya masih 7-8 bulan, nilai waktunya akan lebih besar dibandingkan yang 1-2 bulan.
Selama sembilan bulan ke depan, nilai intrinsik WT ADRO akan positif atau istilah bakunya in the money, ketika harga ADRO berada di atas Rp4.350 dan nol atau out of the money jika harga ADRO di bawah Rp4.350. Jika harga ADRO sekitar Rp4.350, WT dikatakan at the money. Saat harga ADRO Rp4.500 dan masih ada beberapa minggu lagi hingga jatuh tempo, nilai intrinsik WT adalah (Rp4.500-Rp4.350)/3 plus nilai waktu atau di atas Rp50. Harga pasar akan persis sebesar nilai intrinsik saat jatuh tempo karena nilai waktu sudah nol.
Harga wajar untuk opsi call sejatinya adalah nilai sekarang dari perkiraan payoff yang akan diterima. Persamaan valuasi untuk itu telah diformulasikan oleh Black, Merton, dan Scholes pada 1973 dan memenangkan nobel ekonomi di 1997.
Formula yang digunakan ribuan investor dan trader di dunia ini mengatakan, valuasi opsi tergantung harga saham underlying saat ini (S0), harga pelaksanaan (X), jangka waktu (t), suku bunga bebas risiko (rf), dan volatilitas ke depan. Kecuali variabel terakhir yang harus diestimasi, empat variabel lainnya mudah didapat.
Akhir minggu lalu ADRO ditutup di Rp3.930 sementara harga break-even WT ADRO adalah Rp5.244. Artinya, harga saham ADRO minimal harus naik Rp1.320 atau 34% untuk Anda dapat meraup cuan dari membeli WT ADRO di pasar perdana minggu lalu.
Sumber: Koran Kontan. Edisi: Senin, 19 September 2022. Rubrik Bursa – Wake Up Call. Halaman 3.