Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Tetap UI, Rizal Edy Halim Tekankan Urgensi Teori Umum Pemasaran sebagai Panduan Menghadapi Dinamika Pasar
Haniifah Rihhadatul’aisy – Humas FEB UI
DEPOK – (22/11/2023) Universitas Indonesia kembali mengukuhkan Dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI), Prof. Dr. Rizal Edy Halim sebagai Guru Besar Tetap Universitas Indonesia. Prosesi yang digelar secara khidmat pada Rabu (22/11) ini tidak sekadar menjadi awal bertambahnya pemikir ahli di Universitas Indonesia, melainkan juga menambah jajaran kontributor piawai di bidang perekonomian Indonesia.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Rizal Edy Halim resmi diangkat sebagai Guru Besar Tetap pada Bidang Manajemen Stratejik sejak 1 Oktober 2023. Atas pencapaian ini, Prof. Rizal mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada dua Guru Besar Tetap di Bidang Ilmu Ekonomi yang turut dikukuhkan pada hari yang sama, yaitu Prof. Benedictus Raksaka Mahi, Ph.D. dan Prof. Ir. Sugiharso Safuan, M.E., Ph.D.
Pada pengukuhan Guru Besarnya, Prof. Rizal memaparkan pidato yang bertajuk “Less for More, Value for Many: Meninjau Kembali Teori Umum Pemasaran.” Pidato ini mengkaji ulang relevansi teori umum pemasaran di tengah pesatnya transformasi digital dan maraknya parasocial interaction. Lebih jauh, Prof. Rizal juga mengulas mengenai disiplin pemasaran yang terus mengalami perluasan, baik secara konsep, metode, infrastruktur, dan interaksi, serta merekomendasikan value exchange sebagai kandidat teori umum pemasaran.
“Dsiplin pemasaran merupakan satu dari sekian disiplin yang sangat dinamis. Kedinamisan disiplin pemasaran ini sangat ditentukan oleh perubahan lingkungan dan perkembangan peradaban manusia. Di era transformasi digital, disiplin pemasaran tidak lagi sekedar ilmu distribusi, menjual, iklan, promosi, dan sebagainya, tetapi juga menjadi salah satu ilmu yang diharapkan dapat memperbaiki peradaban masyarakat,” imbuhnya.
Merespons fenomena tersebut, Prof. Rizal merekomendasikan paradigma Value Exchange sebagai salah satu kandidat yang dapat diajukan sebagai teori umum pemasaran, di tengah realita pasar yang bekerja kian dinamis dan kompleks. Prof. Rizal menjelaskan, “Value Exchange bukan terminologi baru. Seperti halnya transformasi digital yang memberi dampak luas, khususnya pada efisiensi penggunaan sumber daya dan boosting produktivitas, value exchange hadir dengan konstruksi pola yang baru, value network-nya juga semakin fleksibel, dan manfaat kepada society juga semakin meningkat,” pungkasnya.
Sebelum meraih jabatan Guru Besar, Prof. Rizal memiliki sepak terjang yang mumpuni di bidang manajemen. Ia meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, sebelum akhinya meraih gelar magister dan doktoral di FEB UI. Selain itu, Prof. Rizal juga telah menerbitkan berbagai publikasi nasional maupun internasional.
Keahliannya pada bidang manajemen mengantarkan Prof. Rizal untuk memulai karir sebagai Manajer Riset di FEB UI sejak 2009 sampai 2012, hingga akhirnya kini diamanahkan sebagai Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) untuk periode 2020 sampai dengan 2023. Prof. Rizal juga sempat menyabet beberapa penghargaan bergengsi, seperti Peneliti Muda Berkabat FEB UI pada 2007, Peneliti Muda Terbaik ke-2 di Bidang Sosial Humaniora UI pada 2010, Peneliti Terbaik ke-4 Bidang Sosial Humaniora UI pada 2011, dan Makara Dharma Bakti UI pada 2020.