FEB UI Gelar Halalbihalal 1445 Hijriah Bertajuk ‘Membuka Lembaran Baru dengan Al-Fatihah’
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – (17/4/2024) Setelah menikmati libur Idulfitri, seluruh civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) kembali bersilaturahmi dan bermaaf-maafan pada Halalbihalal 1445 Hijriah. Acara yang digelar di Auditorium Soeria Atmadja, Gedung Dekanat FEB UI pada Rabu (17/4) diisi dengan tausiyah oleh Ahmad Ifham Sholihin, M.H.
Sejak tahun ke tahun, kegiatan halalbihalal telah menjadi ajang silaturahmi rutin tahunan yang diselenggarakan oleh FEB UI dalam rangka merayakan momen bahagia Idulfitri. Selain tausiyah, kegiatan ini diisi pula oleh pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an dan Sari Tilawah, sambutan Dekan FEB UI, penampilan mahasiswa, penampilan grup rebana FEB UI, foto bersama, dan ditutup dengan ramah tamah.
Dekan FEB UI Teguh Dartanto, Ph.D., menyampaikan, momen halalbihalal merupakan waktu yang tepat untuk saling bermaaf-maafan dengan sesame rekan kerja. Pasalnya, pada Idulfitri, umat Muslim perlu membersihkan hati, salah satunya dengan melakukan refresh atau restart hubungan satu sama lain selama setahun setahun ke belakang.
“Pada momen Halalbihalal, mari kita merefresh dan merestart diri untuk membuka lembaran baru dengan memaafan semua kesalahan/perbuatan sesama rekan kerja di FEB UI, sehingga kita menjadi pribadi yang lebih baik dan produktif. Saya, mewakili Pimpinan FEB UI mengucapkan selamat hari raya Idulfitri 1445 hijriah, mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu minna wa minkum. Taqabbal ya karim,” ucap Teguh.
Sementara itu, pada tausiyah yang disampaikan oleh Ahmad Ifham, M.H., dirinya mengatakan bahwa surah Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat yang memiliki makna sebagai pembuka dan induk dari ayat-ayat suci Al-Qur’an, kitab yang dijadikan sebagai rujukan pedoman/petunjuk hidup bagi umat Islam.
Ifham juga menuturkan, apabila manusia melakukan kesalahan atau dosa kepada Allah SWT, maka sangat mudah meminta maafnya melalui ibadah salat untuk meminta ampunan Allah SWT. Berbeda halnya jika manusia melakukan kesalahan/dosa kepada sesama manusia yang agak sulit meminta maafnya.
Apabila kita telusuri isi kandungan dari surah Al-Fatihah, sebagai berikut:
– Ayat 1 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Bismillah merupakan kalimat yang diniatkan untuk melakukan sesuatu hal atas izin Allah SWT dan sebagai kalimat permohonan restu agar mendapatkan kelancaran dalam setiap perbuatan. Kata ‘bi’ mengandung maksud kekuasaan dan pertolongan.
– Ayat 2 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Hal ini bermakna bahwa Allah SWT maha memelihara semua makhluk, baik beriman maupun tidak beriman.
– Ayat 3 الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
Artinya: Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Arrahman bermakna Allah memberikan rahmat yang tak terhingga di muka bumi bagi seluruh umatnya seperti kesehatan, rezeki, ilmu, dan sebagainya. Selain itu, rahim bermakna kita berharap meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.
– Ayat 4 مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
Artinya: Pemilik hari Pembalasan.
Allah SWT sebagai sang pemilik hari pembalasan di akhirat dan akan membalas semua perbuatan baik dan buruk yang sudah diperbuat oleh manusia semasa hidupnya.
– Ayat 5 اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
Dari sini bermakna hanya Allah SWT yang berhak disembah dan penolong bagi umat manusia.
– Ayat 6 اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
Artinya: Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,
Makna tersebut bahwa Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT di setiap ibadah salat untuk berada di jalan yang lurus dan penuh keberkahan yakni agama Islam.
– Ayat 7 صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
Makna tersebut bahwa jalan orang-orang yang Allah SWT beri nikmat bukan jalan orang-orang yang Allah murkai & sesat.
“Mari kita merefresh dan merestart diri untuk membuka lembaran baru pada momen Idulfitri ini dengan memaknai dan meneladani surah Al-Fatihah. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” demikian Ifham menutup ceramahnya.