FEB UI dan PermataBank Resmikan Permata Lounge dan Gelar Kuliah Tamu Bahas Peran Teknologi Pada Inklusi Keuangan
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – (22/5/2024) Teknologi memainkan peran krusial dalam meningkatkan inklusi keuangan di sektor perbankan di seluruh dunia khususnya Indonesia. Dalam hal ini, inklusi keuangan sebagai upaya untuk memastikan bahwa semua individu dan bisnis memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke layanan keuangan yang mereka butuhkan, seperti pembayaran digital, perbankan digital, peer-to-peer lending, analitik data, serta blockchain dan cryptocurrency.
Guna menjawab persoalan tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bersama PermataBank meresmikan Permata Lounge dan menghadirkan kuliah tamu bertajuk ‘Role of Technology in Financial Inclusion’ di Auditorium Soeria Atmadja, Gedung Dekanat FEB UI, Rabu (22/5).
Dekan FEB UI Teguh Dartanto, Ph.D., mengatakan bahwa topik kuliah tamu yang digelar FEB UI dan PermataBank ini dalam konteks ekonomi global saat ini. Perkembangan teknologi telah mengubah lanskap keuangan, membuka pintu bagi inklusi keuangan lebih luas, dan memberikan akses ke layanan keuangan kepada mereka yang sebelumnya tidak terjangkau. Dengan memahami peran teknologi dalam inklusi keuangan, kita dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam kemajuan ekonomi Indonesia.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PermataBank atas inisiatif yang luar biasa dalam menyediakan Permata Lounge di FEB UI. Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan komitmen PermataBank terhadap pendidikan dan perkembangan akademis, tetapi juga memberikan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa dan fakultas untuk berinteraksi secara lebih dekat dengan industri perbankan. Sebagai salah satu sekolah ekonomi dan bisnis terkemuka di Indonesia, kami memahami pentingnya kerja sama yang erat antara institusi akademis dan dunia industri. Kerja sama ini sebagai fondasi yang memungkinkan FEB UI untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang relevan serta berdaya guna bagi para mahasiswa FEB UI,” kata Teguh.
Guest Lecture: Role of Technology in Financial Inclusion
Pada sesi Guest Lecture yang mengangkat topik “Role of Technology in Financial Inclusion” menghadirkan dua narasumber yaitu Meliza M. Rusli, President Director PermataBank dan Alumni UI; serta Josua Pardede, Chief Economist PermataBank dan Alumni UI, dengan moderator Rahmat Aryo Baskoro, Dosen Departemen Manajemen FEB UI.
Meliza M. Rusli, sebagai narasumber pertama menjelaskan, keragaman latar belakang lulusan karyawan di PermataBank adalah salah satu kekuatan utama. Dengan memiliki tim yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan pengalaman, PermataBank dapat mengakses beragam perspektif dan pendekatan dalam menjalankan operasinya. Namun, yang terpenting bukan hanya latar belakang pendidikan atau pengalaman sebelumnya, melainkan kemampuan yang diperoleh, baik selama masa kuliah maupun dari pengalaman kerja saat ini. Semangat untuk terus belajar, terutama dalam bidang teknologi dan inklusi keuangan, menjadi kunci keberhasilan di PermataBank.
Menurut Meliza, PermataBank sangat memperhatikan peran teknologi dan inklusi keuangan. Produk dan layanan yang dimiliki PermataBank saat ini sudah berbasis digital, dan aktif dalam melakukan pemasaran melalui media sosial serta literasi digital. Dengan menerapkan teknologi, PermataBank dapat dengan cepat merespons feedback dari konsumen atau nasabah. “Dalam hal inklusi, PermataBank berkomitmen untuk menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah serta mempromosikan kesetaraan gender. Dengan memiliki 55% karyawan wanita, PermataBank menekankan pentingnya dukungan bagi kaum wanita untuk kemajuan karier mereka,” tutur Meliza.
Meliza juga menyoroti pentingnya kolaborasi dan networking, serta menjaga integritas selama masa kuliah sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. PermataBank juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) untuk membantu dalam administrasi perbankan sehari-hari. Saat ini, PermataBank sedang berupaya agar AI dapat digunakan secara lebih luas di industri perbankan dengan berdiskusi dengan pihak regulator atau pemerintah.
“Dalam hal pengukuran performa, brand scoring menjadi alat utama bagi PermataBank. Hal ini menunjukkan fokus PermataBank untuk memastikan brand PermataBank tetap kuat dan terpercaya di mata nasabah,” ungkap Meliza.
Josua Pardede, narasumber kedua, melanjutkan teknologi atau digitalisasi memang memiliki peran yang krusial dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dalam konteks perbankan, digitalisasi dapat memberikan berbagai manfaat, seperti inklusi keuangan yang lebih luas, peningkatan efisiensi, inovasi produk, dan pemantauan risiko yang lebih baik.
Terkait inklusi keuangan, hubungan antara inklusi keuangan dan pendapatan memang erat. Dengan meningkatnya akses ke layanan keuangan, masyarakat memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik, mengakses kredit untuk investasi, dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini, pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, financial technology (fintech) memainkan peran penting dalam memperluas akses keuangan. Melalui platform fintech, UMKM dapat mengakses layanan keuangan yang sebelumnya sulit dijangkau, seperti pinjaman usaha mikro dan layanan pembayaran digital. Tak hanya itu, dengan memanfaatkan big data AI, fintech dapat melakukan penilaian risiko yang lebih akurat dan memberikan solusi keuangan yang lebih tepat sasaran.
Peer-to-peer lending (P2P lending) juga merupakan bagian penting dari ekosistem fintech, karena individu dan bisnis dapat saling memberikan dan meminjam dana secara langsung melalui platform online. Hal ini memungkinkan akses ke modal bagi UMKM yang sebelumnya sulit mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan konvensional.
“Jadi, memanfaatkan digitalisasi di dalam bidang perbankan dan fintech bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan inklusi keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan masyarakat secara keseluruhan,” demikian Josua menutup sesinya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan peresmian Permata Lounge, tempat/ruang publik bagi para sivitas akademika FEB UI untuk saling bertukar pikiran dan berdiskusi dalam mendukung pembelajaran yang kondusif sekaligus meningkatkan awereness mengenai literasi keuangan secara kredibel.
Sebelum diresmikan, Meliza M. Rusli mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada FEB UI atas diluncurkannya Permata Lounge. Kerja sama ini berawal dari komitmen PermataBank untuk memberikan value kepada mitra strategis dalam hal mendukung usaha dari pemerintah untuk meningkatkan literasi keuangan khususnya pada generasi muda.
“Saya berharap Permata Lounge dapat dijadikan sebagai tempat untuk mahasiswa dan dosen FEB UI untuk saling bertukar pikiran dan berkolaborasi. Untuk itu, hari ini saya membuka Permata Lounge sebagai ruang eduactivity di lingkungan FEB UI,” ungkap Meliza.
Selanjutnya, peresmian Permata Lounge dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh pihak FEB UI (Dekan Teguh Dartanto, Ph.D.) bersama pihak PermataBank (President Director Meliza M. Rusli).
Foto Guest Lecture
Foto Peresmian Permata Lounge