Dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Universitas Indonesia, Tengku Ezni Balqiah Kaji Ekonomi Sirkular: Menyelaraskan Sumber Daya, Kinerja Bisnis, dan Keberlanjutan

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Universitas Indonesia, Tengku Ezni Balqiah Kaji Ekonomi Sirkular: Menyelaraskan Sumber Daya, Kinerja Bisnis, dan Keberlanjutan

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (17/7/2024) Universitas Indonesia mengukuhkan Prof. Dr. Ir. T. Ezni Balqiah, M.E., M.H. (Dosen Departemen Manajemen FEB UI) sebagai Guru Besar Tetap Universitas Indonesia secara offline, pada Rabu (17/7). Prosesi ini pengukuhan dilaksanakan bersamaan dengan Guru Besar Tetap UI lainnya, yakni Prof. Viverita, S.E., M.M., Ph.D. (Departemen Manajemen), di Balai Sidang UI, Depok serta disiarkan secara virtual melalui kanal YouTube Universitas Indonesia dan UI Teve.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Surat Keputusan resmi menetapkan Prof. Dr. Ir. T. Ezni Balqiah, M.E., M.H. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Universitas Indonesia, terhitung sejak 01 Maret 2024. Pada pengukuhannya, ia mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah berperan mengantarkannya memperoleh jabatan akademik tertinggi.

Prof. Ezni membahas ‘Ekonomi Sirkular: Menyelaraskan Sumber Daya, Kinerja Bisnis, dan Keberlanjutan’ dalam orasi ilmiahnya. Ia mengangkat topik ini karena melihat permasalahan lingkungan akibat konsumsi berlebihan pada sumber daya alam yang terbatas semakin mengkhawatirkan dan menggugah para peneliti untuk melakukan studi mendalam.

Prof. Ezni mengungkapkan, “Saat ini, masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga lingkungan melalui berbagai tindakan, tetapi mereka belum tentu akan mewujudkan dalam bentuk perilaku nyata. Hal ini disebabkan adanya persepsi bahwa menjaga lingkungan adalah tindakan kolektif seluruh aktor di rantai nilai yang memerlukan sumber daya dan upaya besar, sedangkan hasilnya belum tentu sesuai harapan.”

Padahal, pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs) tentu membutuhkan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi. Ini berarti sepatutnya kepedulian terhadap lingkungan berada di atas kepentingan ekonomi. Situasi tersebut pun mendesak perlunya penerapan ekonomi sirkular yang menawarkan cara pandang berbeda dari ekonomi tradisional.

“Tidak lagi berfokus pada penggunaan dan pembuangan, ekonomi sirkular berusaha memperpanjang masa pakai produk dengan penggunaan berulang, perbaikan, dan pengolahan kembali material untuk menciptakan siklus yang berkelanjutan. Implikasi lainnya, mampu mengurangi limbah, menekan emisi karbon, dan meningkatkan efisiensi energi,” imbuhnya.

Implementasi ekonomi sirkular pun memberikan keuntungan ekonomi bagi perusahaan yang mengadopsi, di antaranya menghemat biaya produksi dan meningkatkan daya tarik produk lebih besar di pasar karena konsumen semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari produk yang dibelinya.

Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara sudah mulai mengadopsi konsep ekonomi sirkular dalam berbagai sektor, mengacu pada prinsip 9R, yakni refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, repurpose, dan recycle. Beberapa contoh nyata adalah UMKM Biomagg mengolah sampah organik untuk budidaya maggot sebagai pakan ternak serta Creabrush memanfaatkan kaleng dan kardus bekas untuk bahan baku utama pembuatan furnitur. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi turut menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Menutup orasinya, Prof. Ezni menegaskan bahwa akademisi dapat mendukung transisi ekonomi sirkular melalui peran tri dharma perguruan tinggi, utamanya pada aspek teknologi atau kapabilitas inovasi, “Kesadaran menjaga lingkungan dan kepedulian sosial harus menjadi kompas dalam setiap langkah dan tindakan dalam penciptaan nilai bagi perusahaan. Selain efisiensi ekonomi, ekonomi sirkular perlu memerhatikan keberlanjutan ekologi untuk kesejahteraan generasi saat ini maupun masa depan.”

Prof. Ezni adalah sosok akademisi yang memiliki semangat luar untuk mengejar ilmu tanpa batas. Usai meraih gelar sarjana teknik industri, ia menempuh studi magister di beberapa bidang, yakni ekonomi, hukum, dan psikologi, untuk menyempurnakan keilmuannya serta meraih gelar doktor dari Program Pascasarjana Ilmu Manajemen FEB UI.

Sepanjang karier akademisnya, Prof. Ezni telah memegang berbagai peranan penting, di antaranya anggota tim akreditasi program studi, Sekretaris Program Studi Magister Manajemen FEB UI, dan Ketua Program Studi Magister Manajemen FEB UI. Terhitung sejak 1 Maret  2024, beliau mengemban amanah sebagai Direktur Bidang Riset dan Konsultasi Lembaga Manajemen FEB UI.

Dedikasi Prof. Ezni memajukan ilmu manajemen di Indonesia terlihat dari berbagai publikasi artikel ilmiah dan peran aktifnya sebagai Ketua Tim Hibah di berbagai penelitian. Pada 2021, beliau merupakan Juara 1 Dosen Berprestasi Kategori Sosial Humaniora Universitas Indonesia. Selain itu, beliau telah menerima Tanda Kehormatan Makara Dharma Bhakti dari Universitas Indonesia.