Promosi Doktor PPIM FEB UI, Teguh Endaryono Ulas Efek Persepsi Peraturan Pemerintah dan Sumber Daya Organisasi Terhadap Kepemimpinan Resiliensi Stratejik dan Kapabilitas Resiliensi
Nino Eka Putra – Humas FEB UI
DEPOK – (17/7/2024) Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor Teguh Endaryono, yang berlangsung di ruang 401-403 Gedung Pascasarjana FEB UI, Rabu (17/7).
Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra, dengan pembimbing Prof. Prijono Tjiptoherijanto, Ph.D. (Promotor), Dr. Harris Turino Kurniawan (Ko-Promotor), serta para tim penguji Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D. (Ketua Penguji), Prof. Sari Wahyuni, Ph.D., Dr. Anton Wachidin Widjaja, Dr. Setyo Hari Wijanto, dan Dr. Yasmin Nasution.
Dr. Teguh Endaryono mengangkat disertasi yang berjudul ‘Efek Persepsi Peraturan Pemerintah dan Sumber Daya Organisasi Terhadap Kepemimpinan Resiliensi Stratejik dan Kapabilitas Resiliensi’ pada sidang terbuka ini. Pada penelitiannya, Promovendus Teguh Endaryono mengulas bahwa kepemimpinan stratejik berperan penting dalam mencapai keberhasilan organisasi untuk bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang penuh tantangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kepemimpinan stratejik dalam merespon peristiwa langka di industri kesehatan, yaitu kombinasi antara regulasi pemerintah yang cenderung terus berubah dan munculnya Covid-19. Sebanyak 358 responden dari 141 rumah sakit tipe C dan D di Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan enam variabel laten dan dua puluh tujuh dimensi yang diolah dengan menggunakan Structural Equation Modeling.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan resiliensi stratejik berperan sebagai mediator antara persepsi terhadap peraturan pemerintah, sumber daya organisasi, dan kapabilitas organisasi yang diwujudkan melalui kapabilitas jejaring dan rekonfigurasi sumber daya. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa kapabilitas jejaring tidak berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan operasional rumah sakit, sedangkan rekonfigurasi sumber daya berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan operasional rumah sakit,” ungkap Teguh.
Selain itu, penelitian ini memberikan kontribusi penting yang memungkinkan manajemen rumah sakit untuk mengembangkan rencana aksi dalam menanggapi peraturan pemerintah bidang kesehatan ditambah dengan muncul dan meluasnya Covid-19 serta hasil investigasi terhadap sumber daya organisasi, dan untuk mengimplementasikan kapabilitas resiliensi stratejik secara lebih efektif.
Dengan ini, Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Teguh Endaryono lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil meraih gelar Doktor yang ke-338 Bidang Manajemen Stratejik. Selamat kepada Dr. Teguh Endaryono!