GNAM Week MM FEB UI Berkunjung ke Industri: Mengupas Peran Bisnis dalam Membangun Ekonomi Indonesia

GNAM Week MM FEB UI Berkunjung ke Industri: Mengupas Peran Bisnis dalam Membangun Ekonomi Indonesia

 

Jakarta – (15/10/2024) Global Network for Advanced Management (GNAM) Week yang diselenggarakan oleh Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (MM FEB UI)  memasuki hari kedua dengan mengunjungi tiga industri yaitu PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Tanoto Foundation dengan topik menarik yang dibahas, mulai dari pemberdayaan usaha ultra mikro hingga transformasi digital di dunia perbankan dan industri kertas.

GNAM Week Day 2 ini menunjukkan peran penting berbagai sektor dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta, diharapkan masyarakat ebih luas dapat menikmati hasil pembangunan ekonomi yang merata.

Sesi 1: Transformasi Pemberdayaan Ekonomi Bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM)

Sesi pertama yang digelar di kantor PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Jakarta dibuka oleh Arviansyah, Ph.D., selaku Sekretaris Program Studi MM, dengan Triza Mudita, Ph.D., sebagai moderator.

Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki, memberikan pemaparan tentang struktur bisnis di Indonesia, yang terdiri dari usaha besar, menengah, kecil, dan mikro, sesuai dengan Undang-Undang No. 20/2008.

Menurut Sunar Basuki, PNM sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berperan besar dalam memberdayakan perempuan prasejahtera dan usaha ultra mikro melalui program pembiayaan serta pelatihan. PNM tidak hanya memberikan modal, tetapi juga modal sosial berupa pelatihan dan pendampingan untuk membangun pola pikir bisnis yang tangguh. Salah satu program unggulan PNM adalah Mekaar, yang berhasil menjangkau 11 juta nasabah pada 2021 dan menargetkan 15,1 juta nasabah pada 2024 melalui digitalisasi.

PNM juga menghadirkan aplikasi seperti PNM Digi Nasabah, Mekaar Tumbuh, dan SENYUM Mobile, yang memungkinkan nasabah mengakses layanan keuangan secara lebih mudah dan bahkan berperan sebagai agen BRILink. “Kami ingin agar semakin banyak perempuan berdaya secara ekonomi dan sosial,” ungkap Sunar.

Sesi 2: Inovasi Digital BRI untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan Ultra Mikro

Pada sesi kedua yang berlangsung di Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI), Arga M. Nugraha selaku Chief Digital and Information Officer PT. BRI (Persero) Tbk., memaparkan topik ‘Digitizing Ultra Micro: How BRI is Helping Improve Financial Inclusion’. Dengan pendekatan phygital, BRI menggabungkan kehadiran fisik dengan kemampuan digital, mencakup lebih dari satu juta agen BRILink di seluruh Indonesia.

Arga menjelaskan, sekitar 98,3 persen transaksi di BRI dilakukan secara digital melalui mobile banking dan jaringan BRILink. BRI juga membentuk ultra micro holding untuk menjangkau 45 juta pelaku usaha ultra mikro yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan. Dalam hal ini, BRI menerapkan model pendanaan kelompok, khususnya bagi perempuan pengusaha mikro, tanpa jaminan di tahap awal namun berkembang dengan layanan formal saat usaha mereka semakin stabil.

Inovasi BRI dalam digitalisasi juga meliputi aplikasi BRISPOT untuk meningkatkan produktivitas, dan BRImo yang menggunakan GenAI untuk memanusiakan layanan digital. “Transformasi digital BRI bukan hanya soal teknologi, tetapi bagaimana mengedepankan aspek manusia sebagai kekuatan utama,” tambah Arga.

Sesi 3: Peran Filantropi dalam Bisnis APRIL Group untuk Keberlanjutan

Pada sesi ketiga di Tanoto Foundation, Aryo Oetomo selaku Deputi Direktur Kebijakan dan Advokasi APRIL Group menjelaskan pentingnya filantropi dalam industri kertas, terutama bagi APRIL Group yang dikenal sebagai produsen kertas berkelanjutan. Mengelola lebih dari 800 ribu hektar lahan, APRIL berkomitmen untuk memproduksi kertas tanpa merusak hutan alam.

APRIL Group, yang dikenal dengan produk unggulannya seperti PaperOne, mengedepankan transformasi digital dalam berbagai aspek operasional. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi biaya produksi. “Kami berkomitmen mencapai netralitas iklim pada 2050, dengan target nol emisi dari penggunaan lahan dan transisi ke energi terbarukan,” tegas Aryo.

Selain berdampak ekonomi, APRIL juga mendorong pendidikan dan pengembangan keterampilan masyarakat sekitar melalui program corporate social responsibility (CSR) yang sejalan dengan sustainable development goals (SDGs). Program seperti Ruang Pintar dan Madani Upskilling Academy memberikan kesempatan bagi anak-anak dan lulusan SMA untuk meningkatkan kemampuan mereka.

GNAM Week kali ini didukung oleh beberapa mitra yang telah menjalin kerja sama yang baik, yakni PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., ⁠Tanoto Foundation, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT. Pegadaian, PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT. Arwana Citramulia, PT. Perusahaan Gas Negara (PGN), Nusantara TV, PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. Blue Bird Group, dan ⁠PT. Kapal Api Global.