Raih Gelar Doktor di PPIM FEB UI, Haru Koesmahargyo Dalami Strategi dan Kompetisi untuk Tingkatkan Agility dan Kinerja

Raih Gelar Doktor di PPIM FEB UI, Haru Koesmahargyo Dalami Strategi dan Kompetisi untuk Tingkatkan Agility dan Kinerja

 

Nino Eka Putra – Humas FEB UI

DEPOK – (8/1/2025) Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Haru Koesmahargyo, yang berlangsung di ruang 401-403, Gedung Pascasarjana FEB UI, Rabu (8/1).

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra, dengan pembimbing Prof. Sari Wahyuni, Ph.D. (Promotor), dan Dony Abdul Chalid, Ph.D. (Ko-Promotor). Selaku tim penguji, Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D. (Ketua Penguji), Prof. Dr. T. Ezni Balqiah, Budi W. Soetjipto, DBA, Dr. Darwin Cyril Noerhadi, dan Dr. Dewi Hanggraeni.

Dalam disertasinya yang bertajuk ‘Pengaruh Arahan Strategis dan Kompetisi Terhadap Agility dan Kinerja: Studi Kasus pada Boundary Spanners,’ Dr. Haru Koesmahargyo berhasil mengeksplorasi faktor-faktor krusial yang membentuk kelincahan organisasi serta individu, khususnya di sektor perbankan. Penelitian ini berfokus pada peran boundary spanners—petugas bank yang menjembatani bisnis agen bank dalam program inklusi keuangan di Indonesia.

Para penulis berasumsi bahwa kejelasan arah strategis (faktor internal) dan persaingan (faktor eksternal) membentuk kelincahan dan kinerja. Konteks penelitian ini melibatkan petugas bank sebagai boundary spanners yang menangani bisnis agen bank dalam program inklusi keuangan di Indonesia.

Temuan penelitian ini menegaskan bahwa kejelasan arah strategis oleh para pucuk pimpinan di kantor pusat berdampak positif pada pembelajaran organisasi cabang, dan pembelajaran organisasi cabang berdampak positif pada kelincahan organisasi. Kelincahan organisasi kemudian berdampak positif pada kelincahan perentang batas (boundary spanners), yang selanjutnya berdampak pada kinerja.

Hal ini menyoroti pentingnya arah strategis yang jelas dalam memfasilitasi budaya belajar di lingkungan cabang atau kelompok, mempromosikan berbagi pengetahuan, dan meningkatkan keterbukaan pikiran di antara karyawan.

Selain itu, temuan ini juga menggarisbawahi pentingnya kejelasan strategis dalam memungkinkan cabang untuk menavigasi dinamika pasar dan mempertahankan kelincahan meskipun ada tekanan persaingan. Persaingan, bagaimanapun, tidak berkontribusi positif pada pembelajaran dan kelincahan organisasi. Meskipun persaingan, secara umum, secara positif mempengaruhi pembelajaran (atau inovasi) organisasi dan kelincahan, penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam bisnis agen bank, persepsi terhadap persaingan dan pentingnya melakukan inovasi lebih menentukan daripada persaingan pasar itu sendiri.

Temuan ini juga menunjukkan bahwa tingkat persaingan dalam suatu industri tidak secara otomatis meningkatkan pembelajaran organisasi dan menantang gagasan bahwa persaingan adalah cara langsung menuju perbaikan. Dari perspektif manajerial, organisasi harus mengadopsi pendekatan yang lebih bernuansa untuk belajar di industri yang kompetitif dan sekaligus teregulasi secara ketat; mengakui bahwa kehadiran persaingan bukanlah katalis inti untuk belajar.

Sebaliknya, organisasi harus menetapkan strategi pembelajaran yang menyesuaikan dengan kondisi unik di lapangan dan menyadari bahwa persaingan mungkin tidak selalu menguntungkan. Organisasi harus mendiversifikasi sumber pembelajaran mereka di luar persaingan, seperti melalui kolaborasi dan inovasi teknologi.

Di sektor-sektor seperti perbankan, di mana persaingan, ide-ide baru, dan pembelajaran saling terkait, organisasi harus fleksibel dalam metodologi pembelajaran mereka, menyesuaikannya sesuai dengan intensitas persaingan. Dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik yang memediasi hubungan antara persaingan dan pembelajaran, organisasi dapat mengembangkan rencana pembelajaran yang paling efektif untuk masing-masing lini bisnis, memanfaatkan ide dan temuan mereka untuk beradaptasi dan berkembang. Menumbuhkan pola pikir kompetitif tetap penting karena memperkuat kapasitas organisasi untuk mengenali dan menanggapi dinamika pasar.

Dengan ini, Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Dr. Haru Koesmahargyo lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil meraih gelar Doktor yang ke-340. Bidang Ilmu Manajemen Stratejik. Selamat kepada Dr. Haru Koesmahargyo!