GNAM Week MM FEB UI Day 4: Eksplorasi Budaya, Pariwisata Hijau, dan Kuliner Khas Indonesia

GNAM Week MM FEB UI Day 4: Eksplorasi Budaya, Pariwisata Hijau, dan Kuliner Khas Indonesia

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

JAKARTA (13/3/2025) – Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menggelar diskusi bertema ‘Green Tourism and Cultural Heritage Sites (Strategies for Preserving Tradition, Reducing Carbon Emissions, and Advancing Climate Environment)’ dalam rangkaian Global Network for Advanced Management (GNAM) Week, pada Kamis (13/3), di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. 

Diskusi ini menghadirkan narasumber CEO PT Taman Wisata Candi, Febrina Intan, dengan moderator Dosen FEB UI, Jonathan Marpaung, Ph.D., yang membahas pentingnya pariwisata berkelanjutan sebagai cara menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan tanggung jawab lingkungan.

Dalam paparannya, Febrina meyakini bahwa cerita dapat menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Oleh karena itu, situs warisan budaya, seperti Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko lebih dari sekadar peninggalan masa lalu. Situs ini adalah bukti hidup atas kekayaan sejarah yang bernilai spiritual dan intelektual.

PT Taman Wisata Candi sebagai pengelola situs-situs tersebut berkomitmen melestarikan destinasi wisata melalui pendekatan yang berkelanjutan, didasarkan pada pilar utama menjamin konservasi, mempromosikan pendidikan, menciptakan dampak sosial dan ekonomi, serta mengembangkan pariwisata yang bertanggung jawab. 

“Situs ini merupakan sumber pengetahuan yang sangat berharga, mengajarkan generasi tentang sejarah, arsitektur, dan perkembangan budaya. Dengan demikian, upaya konservasi harus dilakukan secara serius agar outstanding universal value dari situs-situs tersebut tetap terjaga,” ujarnya.

Febrina mengatakan, tujuan utama pariwisata bukanlah keuntungan, tetapi kebermanfaatan. Jika dikelola dengan tepat, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendapatan dari destinasi wisata harus dikembalikan kepada masyarakat, mendukung ekonomi lokal, memberdayakan komunitas, dan mendorong pendidikan.

Selaras dengan visi ini, PT Taman Wisata Candi telah mengembangkan konsep Astha Loka, yang berarti delapan dimensi pengalaman wisata yang bukan sekadar melihat-lihat objek wisata, tetapi tentang menyelami cerita, menemukan makna, hingga mencapai kedamaian batin. 

Selain itu, ia mengenalkan STUPA (Sustainable Tourism & Unified Preservation Action). Pendekatan holistik terhadap pariwisata yang bertanggung jawab ini mencakup pengelolaan limbah, konservasi sumber air alternatif, penggunaan kendaraan wisata ramah lingkungan, dan keterlibatan komunitas lokal secara aktif untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan.

Menutup pidatonya, Febrina menyampaikan dengan tegas, “Kolaborasi adalah dasar dari perubahan. Apa pun yang kita lakukan, harus memberikan dampak nyata. Kita harus menghadirkan manfaat—bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga bagi generasi mendatang. Pelestarian situs warisan budaya harus terus menjadi sumber kebijaksanaan, inspirasi, dan kesejahteraan—bukan hanya untuk masa kini, melainkan hingga berabad-abad ke depan.”

Selain diskusi, peserta GNAM Week pun diajak dalam pembelajaran interaktif dengan mengeksplorasi budaya di TMII, termasuk mengunjungi Museum Indonesia dan berbagai anjungan seperti Bali, Sulawesi Selatan, serta Papua. Aktivitas ini memberikan pemahaman dan pengalaman langsung terhadap kekayaan biodiversitas dan keanekaragaman budaya Indonesia, memungkinkan peserta berinteraksi secara lebih dekat dengan berbagai aspek warisan bangsa.

Agenda pun ditutup dengan buka puasa bersama di Kopi Klotok Pamulang yang menghadirkan suasana tradisional Jawa. Peserta menikmati berbagai hidangan khas Indonesia yang autentik sambil bersantai dan merefleksikan pengalaman sepanjang hari. (hr)