Dorong Kemitraan Program MBG, Universitas Indonesia Inisiasi Penguatan BUMDES dan Koperasi Desa Merah Putih
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
Depok, 11 Agustus 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Penguatan Kapasitas BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih untuk Kemandirian Ekonomi Lokal. Kegiatan berlangsung di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD), Provinsi NTB, pada Senin (28/7).
FGD sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat UI ini menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPMD Dukcapil) Provinsi NTB sebagai mitra lokal. Tercatat sebanyak 40 peserta hadir mewakili unsur Pemerintah Desa, Dinas DPMD dan Dinas Koperasi Kabupaten, Pengurus BUMDES, dan Pengurus Koperasi Desa Merah Putih.Â
Kegiatan bertujuan mendorong kesiapan kelembagaan desa dalam menghadapi peluang program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), sekaligus memperkuat peran ekonomi lokal.
Dosen Departemen Akuntansi FEB UI, Desti Fitriani menyampaikan, bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi ruang konkret untuk mentransfer ilmu kepada penggerak ekonomi desa.Â
Baginya, selain tugas utama sebagai pengajar di kampus, seorang akademisi turut memiliki tanggung jawab sosial untuk berbagi pengetahuan langsung ke masyarakat.
Ia menegaskan bahwa penguatan kapasitas BUMDes dan Koperasi Merah Putih sangat relevan dengan upaya pemerintah mempercepat program MBG, “Kami melihat keterlibatan BUMDes dalam MBG masih belum optimal, padahal peluang sangat terbuka. Dengan demikian kami hadir, berbagi edukasi model kemitraan yang potensial untuk diikuti, literasi keuangan terkait perencanaan bisnisnya, serta overview regulasi program MBG dan pendanaan Kopdes Merah Putih.”
“FGD juga kami lakukan bersama para peserta dan menghasilkan beberapa poin penting rekomendasi perbaikan regulasi dan kebijakan untuk peningkatan tata kelola dalam program MBG dan juga pendanaan bagi Kopdes Merah Putih,” imbuhnya.
Keterlibatan BUMDes dalam Program MBG Masih Minim
Melalui pendekatan diskusi interaktif, tim FEB UI mengajak peserta menggali berbagai peluang strategis, mengantisipasi potensi risiko, dan memperkuat kelembagaan yang telah ada.
“Kami ingin memastikan bahwa manfaat program MBG tidak hanya segelintir pihak yang nikmati, tetapi menyentuh pelaku usaha desa secara luas. Karena itu, kami libatkan juga Kopdes yang baru terbentuk tahun ini,” tambahnya.
Desti Fitriani, saat memberikan materi kepada para peserta Focus Group Discussion (FGD), Senin, 28 Juli 2025. (suarantb.com/hir)
Sekretaris Dinas DPMPD Dukcapil Provinsi NTB, Teguh Gatot Yuwono, menyambut baik inisiatif UI. Ia menyebut kerja sama ini sebagai angin segar bagi desa-desa di NTB. “Terutama untuk masyarakat kita di desa, kapan lagi ada kegiatan peningkatan kapasitas langsung dari akademisi UI? Ini kesempatan luar biasa.”
Ia juga menekankan pentingnya peran aktif peserta. “Harapan kami, para ketua Kopdes dan perangkat desa bisa aktif berdiskusi dengan narasumber agar ilmu yang pemateri berikan benar-benar bisa terimplementasikan,” ungkapnya.
Dari Teori ke Lapangan, Ketua Koperasi Merah Putih Apresiasi UI
Sementara itu, Ketua Koperasi Merah Putih Syariah Desa Semoyang, Praya Timur, Lombok Tengah, Adi Mangkunegara menyampaikan antusiasme setelah mengikuti sesi pemaparan, “Penjelasan dari UI (pemateri) sangat membantu. Kini saya lebih paham arah kerja ke depan. Peluang usaha jadi lebih terbaca.”
Adi menyebut BUMDes sudah cukup familiar dan banyak yang mengetahui. Namun Koperasi Merah Putih masih tergolong baru. “Setelah pengukuhan, justru banyak pengurus mengundurkan diri. Jangan sampai itu terjadi di NTB. Kita butuh kelembagaan ekonomi desa yang kuat dan bertahan,” katanya.
Menurutnya, kegiatan ini memberi gambaran nyata tentang strategi pengembangan usaha di desa. “Bukan cuma teori, tapi langsung bisa kami tarik ke konteks kami sendiri di lapangan,” pungkasnya.
Program pengabdian masyarakat FEB UI ini telah berjalan sejak 2022 sebagai agenda rutin tahunan yang kian luas jangkauannya. Melalui pendekatan kolaboratif, UI membuktikan peran nyata perguruan tinggi dalam memperkuat ekonomi akar rumput.







