Jalin Kerja Sama dengan Transjakarta, LPEM FEB UI Teliti Dampak Ekonomi Transportasi Publik

Jalin Kerja Sama dengan Transjakarta, LPEM FEB UI Teliti Dampak Ekonomi Transportasi Publik

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

Jakarta, 12 Agustus 2025 Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menjalin kerja sama bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk meneliti dampak ekonomi Transjakarta terhadap lingkungan di sekitarnya. Penandatanganan dilakukan oleh Ketua LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin dan Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, di Kantor Pusat Transjakarta, Jakarta Timur, Selasa (12/8). 

Penelitian bertujuan memastikan subsidi yang dialokasikan Pemprov DKI Jakarta untuk Transjakarta memberikan nilai tambah yang nyata, baik dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ujang Harmawan, Kepala Bidang Usaha Transportasi, Properti dan Keuangan Badan Pembinaan BUMD (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta Memi Mundari Pernithasari, Kepala Bidang Perekonomian Bappeda Provinsi DKI Jakarta Feirully Irzal, serta jajaran direksi Transjakarta.

Menanggapi kerja sama ini, Ketua LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin, menyampaikan bahwa sebagai bagian dari masyarakat Jakarta, LPEM terbantu dengan layanan transportasi publik, termasuk Transjakarta, yang menawarkan moda transportasi lebih terjangkau, cepat, dan ramah lingkungan. Menurutnya, keberadaan layanan ini bukan hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga menciptakan eksternalitas positif bagi keseluruhan warga Jakarta

Wakadishub DKI Jakarta, Ujang Harmawan menyebutkan, kerja sama Transjakarta dengan LPEM FEB UI akan memberikan gambaran secara komprehensif terkait subsidi transportasi publik berdampak pada perekonomian, kesejahteraan masyarakat, dan kualitas lingkungan, “Hasilnya akan menjadi dasar yang kuat khususnya untuk Pemprov DKI Jakarta dalam mengambil kebijakan.”

Sejumlah poin yang akan dikaji, di antaranya adalah kontribusi terhadap lapangan kerja – baik langsung maupun tidak langsung; efek pengganda ekonomi di sektor pendukung seperti vendor bus, penyedia layanan teknologi, dan sektor jasa terkait; efisiensi ekonomi rumah tangga melalui penghematan biaya transportasi dan waktu perjalanan; dan pengurangan kemacetan dan emisi (CO₂, NO₂, PM10, PM2.5) yang berdampak pada kesehatan masyarakat.

Sementara, Direktur Utama Transjakarta, Welfizon mengatakan, bahwa subsidi transportasi publik bukan sekadar dukungan anggaran operasional. Namun, merupakan investasi sosial dan ekonomi jangka panjang yang berdampak luas bagi pertumbuhan kota.

“Kami ingin memastikan bahwa subsidi Rp 4,2 triliun yang dialokasikan Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2025 benar-benar memberikan manfaat nyata tidak hanya untuk mobilitas warga, tetapi juga untuk ekonomi rumah tangga, penciptaan lapangan kerja, dan kualitas lingkungan hidup,” ujarnya.

Sebagai rangkaian kegiatan, LPEM FEB UI juga mengisi Seminar Makroekonomi yang ditujukan bagi pimpinan dan jajaran manajerial Transjakarta. Seminar membahas keterkaitan antara indikator makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan subsidi fiskal, dengan perencanaan strategis transportasi publik, termasuk implikasinya terhadap jumlah pelanggan, daya beli masyarakat, dan keberlanjutan layanan.

Welfizon menilai, kajian ini dapat berperan sebagai contoh sinergi yang baik antara pemerintah, BUMD, dan akademisi dalam mewujudkan masa depan transportasi publik Jakarta yang lebih baik.

Sementara itu, LPEM FEB UI berharap hasil penelitian ini mampu menyediakan bukti ilmiah yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, berupa pengukuran menyeluruh terhadap dampak Transjakarta kepada perekonomian secara luas, khususnya dampak positif terhadap lingkungan melalui pengurangan polusi.

“Dengan adanya bukti ilmiah, bisa diketahui apakah biaya yang selama ini dikeluarkan untuk operasional dan subsidi penumpang menghasilkan manfaat yang jauh lebih besar daripada biaya-biaya tersebut,” ungkap Chaikal.