Promosi Doktor PPIM FEB UI, Fransiscus Soerjopranoto Kaji Pengaruh Regulasi Pemerintah dan Distributor di Kantor Pusat terhadap Penerapan Kepemimpinan Transformasional
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
Depok, 12 Agustus 2025 – Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor Fransiscus Soerjopranoto, yang berlangsung di ruang 401-403, Gedung Pascasarjana FEB UI, Selasa (12/8).
Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Sri Rahayu Hijrah Hati, Ph.D. dengan pembimbing Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D. (Promotor) dan Prof. Dr. T. Ezni Balqiah (Ko-Promotor 1). Selaku tim penguji, Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra (Ketua Penguji), Dr. Elok Savitri Pusparini, Dr. Lily Sudhartio, Riani Rachmawati, Ph.D., dan Dr. Setyo Hari Wijanto.
Fransiscus Soerjopranoto mengangkat disertasi yang berjudul ‘The Effect of Government Regulations and Distributors at Head Office on the Adoption of Transformational Leadership: An Empirical Study on the Adoption of Radical Innovation in the Automotive Dealer in Indonesia” pada sidang terbuka ini.
Industri otomotif global kini menghadapi perubahan signifikan, terutama akibat inovasi radikal seperti kendaraan otonom, terhubung, dan terelektrifikasi. Sebagai bentuk penyesuaian diri, industri otomotif Indonesia mulai mengkomersialkan kendaraan listrik.
Melalui penelitiannya, Promovendus Fransiscus menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan adopsi inovasi kendaraan listrik di cabang dealer Indonesia dengan mengkaji peran dukungan pemerintah, secara empiris hubungan antara dukungan pemerintah, distributor, kantor pusat dealer. Selain itu, ia pun menganalisis kapabilitas internal cabang dealer, dalam hal kepemimpinan transformasional, orkestrasi sumber daya, dan kapasitas penyerapan.
Dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan data yang dikumpulkan dari 140 dealer otomotif resmi, studi ini menegaskan pentingnya kepemimpinan transformasional sebagai landasan kesiapan inovasi. Meskipun pemerintah dan distributor memberikan stimulus eksternal dan kantor pusat memberikan dukungan struktural, pada akhirnya kepemimpinan di tingkat cabang dealer yang membentuk seberapa efektif memobilisasi sumber dayanya dan menginternalisasi pengetahuan baru.
Hasil analisis menunjukkan, (1) dukungan distributor berpengaruh paling kuat terhadap dukungan kantor pusat; (2) dukungan pemerintah berdampak langsung dan tidak langsung pada kantor pusat melalui mediasi distributor; (3) dukungan kantor pusat memengaruhi orkestrasi sumber daya cabang, baik secara langsung maupun lewat kepemimpinan transformasional; (4) dukungan kantor pusat tidak langsung mempengaruhi kapasitas penyerapan cabang tanpa kepemimpinan transformasional; dan (5) orkestrasi sumber daya cabang berdampak tidak langsung dan langsung pada kesiapan adopsi melalui kapasitas penyerapan.
“Insentif pemerintah seperti keringanan pajak dan subsidi infrastruktur saja tidak cukup. Dengan kata lain, insentif tersebut harus dioperasionalkan dan didukung oleh program di tingkat distributor, misalnya pelatihan dan inisiatif purna jual, sebelum memengaruhi keputusan strategis kantor pusat. Hal ini berarti dukungan distributor memainkan peran penting sebagai jembatan antara kebijakan pemerintah dan kesiapan inovasi dealer internal,” tutur Promovendus Fransiscus.
Oleh karena itu, membangun kapabilitas kepemimpinan di cabang dealer harus menjadi prioritas strategis bagi perusahaan otomotif yang menavigasi transisi kendaraan listrik di pasar negara berkembang seperti Indonesia.
Dengan ini, Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Fransiscus Soerjopranoto lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil meraih gelar Doktor yang ke-350 Program Pascasarjana Ilmu Manajemen. Selamat kepada Dr. Fransiscus Soerjopranoto!

