Perkuat Kolaborasi, IAI dan UI Resmikan Kerja Sama Strategis dalam Rangkaian Seminar APAFest 2025
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
Depok, 20 Agustus 2025 ā Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bersama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sukses menggelar Seminar Internasional Aspiring Professional Accountants Festival (APAFest) 2025 dengan tema āFuture-Ready Accountants: Navigating Global Challengesā pada Rabu (20/8).Ā
Kegiatan yang turut diwarnai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini diikuti lebih dari 400 peserta, terdiri dari mahasiswa, akademisi, dan praktisi akuntansi. Tokoh ternama yang hadir sebagai narasumber membahas arah masa depan profesi akuntan di tengah perubahan global.
Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen UI dalam mendukung pengembangan pendidikan akuntansi yang relevan terhadap kebutuhan global. Ia menekankan pentingnya penguasaan teknologi, tata kelola yang baik, dan integritas etika sebagai landasan utama profesi akuntan di era modern.
Sementara itu, Dekan FEB UI, Yulianti Abbas, Ph.D., menyatakan bahwa FEB UI berperan aktif mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga peka terhadap isu strategis seperti keberlanjutan, digitalisasi, dan tata kelola. Menurutnya, kehadiran tokoh-tokoh akuntansi dunia di FEB UI menjadi momentum berharga untuk mengukuhkan posisi UI sebagai pusat pemikiran dan inovasi di bidang akuntansi.
Dalam keynote speech, Presiden International Federation of Accountants (IFAC), Jean Bouquot menyoroti peran akuntan masa depan dalam mendorong transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan global. Profesi akuntan harus hadir bukan sekadar sebagai penyusun laporan keuangan, melainkan sebagai mitra strategis yang membangun sistem keuangan yang sehat dan inklusif.Ā
Selain itu, ia memandang pentingnya standar internasional yang konsisten agar dunia usaha dapat beroperasi secara setara di berbagai yurisdiksi. āAkuntan memiliki peran penting dalam memperkuat kepercayaan, baik di pasar keuangan, dunia usaha, maupun masyarakat luas. Kepercayaan inilah fondasi bagi stabilitas ekonomi global,ā ungkap Bouquot.
Ketua Dewan Audit/Anggota Dewan Komisioner OJK dan Dewan Pengawas IAI, Sophia I. Wattimena, membahas kontribusi akuntan dalam menjaga stabilitas sektor keuangan nasional. Ia menjelaskan, keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap standar, dan kualitas tata kelola korporasi sangat menentukan daya tahan industri keuangan terhadap guncangan. āAkuntan adalah pilar dalam arsitektur sistem keuangan kita. Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, peran akuntan semakin vital untuk memastikan stabilitas, integritas, dan keberlanjutan perekonomian nasional,ā ujarnya.
Diskusi panel yang melibatkan Guru Besar UI sekaligus Anggota DPN IAI, Prof. Sidharta Utama dan Prof. Lindawati Gani, serta Partner PwC Indonesia Buntoro Rianto, turut membedah tren dan tantangan global, khususnya terkait regulasi keuangan, pelaporan keberlanjutan, serta standar internasional.Ā
Kesiapan profesi akuntan menghadapi penerapan Standar Pengungkapan Keberlanjutan (SPK) yang akan berlaku 1 Januari 2027, sejalan dengan konvergensi International Sustainability Standards Board (ISSB). Kondisi ini membuka peluang besar bagi akuntan sebagai strategic business partner yang mendorong penerapan integrated thinking dalam tata kelola dan pengelolaan organisasi.
Panel juga menyoroti peluang akuntan Indonesia untuk tampil di panggung global. Dengan semakin terhubungnya perekonomian dan adopsi standar internasional seperti IFRS, ISSB, dan kode etik global IFAC, akuntan Indonesia memiliki kesempatan luas untuk berkontribusi pada perusahaan multinasional, lembaga keuangan internasional, dan inisiatif keberlanjutan global. Para narasumber sepakat, penguatan kompetensi, sertifikasi internasional, serta keterlibatan dalam forum global adalah kunci bagi akuntan Indonesia agar berperan sebagai agen perubahan yang mendorong transparansi, tata kelola, dan penciptaan nilai berkelanjutan.
MoU IAIāUI untuk Penguatan Profesi Akuntansi
Rangkaian APAFest 2025 juga ditandai dengan penandatanganan perpanjangan Nota Kesepahaman (MoU) antara IAI dan Universitas Indonesia. MoU ini ditandatangani oleh Ketua DPN IAI Ardan Adiperdana dan Rektor UI Prof. Heri Hermansyah, disaksikan oleh Dekan FEB UI Yulianti Abbas, President IFAC Jean Bouquot, serta Dewan Pengawas IAI, Sophia Wattimena.
Inisiatif ini diharapkan memperkuat ekosistem profesi akuntan, meningkatkan kapasitas SDM, serta memastikan integrasi praktik terbaik internasional sesuai standar IFAC.
Sebagai anggota IFAC, IAI berkomitmen memenuhi Statements of Membership Obligations (SMOs), kerangka global yang memastikan organisasi profesi akuntan di seluruh dunia mengadopsi praktik terbaik dalam pendidikan, etika, auditing, dan tata kelola.
Ardan mengutarakan, kerja sama dengan UI bukan hanya soal pendidikan di kelas, tetapi juga menyiapkan akuntan Indonesia menghadapi tantangan global. āDengan berlandaskan SMOs IFAC, IAI berkomitmen mendukung UI dalam mencetak akuntan yang unggul, berintegritas, dan siap bersaing di panggung internasional,ā ujarnya.
Dengan menghadirkan perspektif global IFAC, pandangan regulator nasional, serta pengalaman akademisi dan praktisi bisnis, APAFest 2025 menyediakan forum yang lebih dari sekadar berbagi pengetahuan, yakni momentum strategis untuk menegaskan posisi Indonesia dalam lanskap profesi akuntansi global.

