Kuliah Tamu Bank Ekonomi Indonesia FEB UI bersama BARa dan Bank Raya: Bank di Era Fintech dan Crypto

Kuliah Tamu Bank Ekonomi Indonesia FEB UI bersama BARa dan Bank Raya: Bank di Era Fintech dan Crypto

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

Depok, 15 Agustus 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mengadakan Kuliah Tamu Bank Ekonomi Indonesia bertajuk ‘Bank di Era Fintech dan Crypto’ dengan menghadirkan praktisi perbankan nasional, yang berlangsung di Auditorium Morowali, Kampus UI, Depok, pada Senin (15/9). 

Dibuka oleh Prof. Rofikoh Rokhim Ph.D. selaku Dosen Pengampu FEB UI, Ketua Umum BARa (Bankers Association for Risk Management) Agus Sudiarto mengawali paparannya dengan menekankan pentingnya manajemen risiko sebagai fondasi industri perbankan di tengah disrupsi teknologi.

Menurutnya, paradigma manajemen risiko telah bergeser dari sekadar memenuhi kepatuhan yang bersifat reaktif. Kini, fungsinya sudah lebih proaktif, sebagai keunggulan kompetitif sekaligus penggerak strategis bagi daya saing bank.

Ia menjelaskan, “Digitalisasi memperbesar peluang sekaligus risiko. Oleh karena itu, bank dituntut untuk membangun sistem pengendalian risiko yang proaktif dan holistik, agar tetap resilien di tengah ketidakpastian.”

“BARa sendiri hadir sebagai organisasi nirlaba independen di bawah naungan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) yang berperan aktif dalam meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko dalam rangka mewujudkan industri perbankan yang sehat,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, dan SDM Bank Raya Danar Widyantoro memaparkan evolusi perbankan di era digital. Ia menegaskan bahwa perbankan tidak akan tergantikan, tetapi akan berkolaborasi dengan pemain baru, seperti financial technology dan crypto.

Fintech dan crypto memang berhasil merebut pasar di micropayments, kredit cepat, hingga investasi alternatif. Namun, bank tetap lebih terpercaya untuk transaksi bernilai besar. Masa depan terletak pada kolaborasi dan integrasi ekosistem, alih-alih persaingan langsung,” ujar Danar.

Danar juga mencontohkan perjalanan transformasi Bank Raya, yang berevolusi dari bank agribisnis dengan mayoritas portfolio segmen korporasi ke bank digital dengan ragam teknologi layanan seperti e-KYC biometric, digital sign, machine learning, cloud base infrastructure, agile development, seamless paperless operation, robocall, hingga inisiatif AI. Teknologi ini membantu untuk mengelola keuangan personal dan bisnis. Menurutnya, mahasiswa perlu memahami bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, kini merupakan pengguna utama layanan keuangan digital.

Melalui kuliah umum ini, mahasiswa FEB UI diajak melihat langsung inovasi teknologi keuangan, crypto, dan manajemen risiko akan membentuk masa depan industri perbankan. Seperti penutup yang disampaikan Agus Sudiarto, banking ke depan bukan sekadar layanan keuangan, melainkan platform terpercaya yang menghubungkan ekosistem digital dan kehidupan sehari-hari.