The 48th Jazz Goes to Campus, Musik, Ekonomi Kreatif, dan Tradisi yang Tak Lekang oleh Waktu
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
Jakarta, 20 September 2025 â Jazz Goes to Campus (JGTC), Â festival musik jazz tahunan yang diinisiasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), kembali hadir dengan mengusung tema âSerenading Jazz for the Youthâ. Acara dibuka dengan konferensi pers yang berlangsung di Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9).
Ketua Penyelenggara The 48th Jazz Goes to Campus Ravandika Radhi menjelaskan bahwa semua ini dipilih untuk menghadirkan festival musik jazz yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga relevan dengan generasi muda. JGTC selalu berupaya menciptakan wadah, ruang berkarya, dan ruang tumbuh bagi para generasi muda yang selalu ingin berkembang dan belajar. Tahun ini, JGTC akan menyuguhkan beberapa penampilan yang spesial dan berbeda kepada penonton.
Turut hadir, Wakil Dekan FEB UI Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum, Kiki Verico, S.E., IMRI., Ph.D. mengapresiasi dedikasi dan kerja keras para panitia yang secara konsisten meneruskan eksistensi JGTC dari generasi ke generasi di tengah kondisi ekonomi seperti apa pun, âJGTC sebagai festival jazz mahasiswa tertua di Indonesia, bahkan termasuk yang tertua di Asia Tenggara, menandakan bahwa kreativitas mahasiswa mampu menjaga tradisi yang tak lekang oleh waktu ini.â
Ia mengungkapkan, âKetika industri manufaktur tertekan, maka sektor jasa adalah tumpuan utama untuk counter cyclical economy, termasuk menghasilkan devisa. JGTC tidak hanya sebagai platform musik dan bahasa universal, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang strategis. Untuk diketahui, Indonesia termasuk dalam lima besar negara produsen alat musik investasi internasional dan pernah berada pada peringkat kedua dalam nilai ekspor setelah China. Konser Musik seperti JGTC membawa nilai strategis mendukung penguatan Jasa dan Produksi ini.â
âPenyelenggaraan JGTC secara alamiah mempertemukan sektor jasa dan ekonomi kreatif dan menggerakkan multiplier ekonomi. JGTC adalah contoh penguatan unsur Art di dalam Science Technology Engineering Arts (Creativity & High Order Thinking Skill) and Math. Sebuah kontribusi nyata berkelanjutan dari FEB UI,â imbuhnya.
Apresiasi juga datang dari Dr. Mohammad Amin, S.Sn., M.Sn., MA., yang mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Ia menyebut, konsistensi mahasiswa FEB UI dalam menyelenggarakan JGTC sebagai teladan dalam menghidupkan ekonomi kreatif berbasis anak muda. Hal ini selaras dengan misi Kementerian yang mendorong ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Musisi Senior dan Founder Jazz Goes To Campus (JGTC), Candra Darusman, mengapresiasi gelaran JGTC ke-48. Candra menyebut konsistensi sebagai kunci keberlangsungan festival ini, “Saya selalu memberikan apresiasi kepada adik-adik mahasiswa yang sudah 48 tahun konsisten menyelenggarakan ini dengan jerih payah besar. Konsistensi sudah menjadi unsur dan legacy dari JGTC sendiri. Memang ada kolaborasi unik setiap tahunnya.â
Candra melihat JGTC sebagai festival yang tertua dan paling konsisten di antara sekitar 70 festival jazz yang dihelat di Indonesia. Namun, kedekatan antara musisi dan penonton dalam setiap gelaran JGTC juga menjadi daya tarik tersendiri. Ia melihat JGTC berbeda dengan festival lainnya, karena menawarkan suasana konser di kampus.
The 48th Jazz Goes to Campus akan kembali menghiasi pada 9 November 2025 di Kampus UI, Depok. Festival yang lahir pada 1976 ini telah berkembang sebagai barometer perkembangan musik jazz di Indonesia sekaligus ruang bagi mahasiswa FEB UI untuk berkontribusi dalam dunia seni, budaya, dan ekonomi kreatif. Tahun ini, JGTC siap diramaikan penampilan Raisa, Teddy Adhitya ft. Teza Sumendra, Ardhito Pramono, Bilal Indrajaya, Monita Tahalea, Lomba Sihir, Barasuara, dan masih banyak lainnya.

