Workshop FEB UI Bersama University of Kansas School of Business: GenAI for Research dan Publication Strategies

Workshop FEB UI Bersama University of Kansas School of Business: GenAI for Research dan Publication Strategies

 

Nabila – Komunikasi FEB UI

Depok, 14 Oktober 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) berkolaborasi dengan Kansas University (KU) menggelar rangkaian workshop inspiratif bersama Associate Dean of Graduate Programs & Professor of Accounting, Prof. Adi Masli, Ph.D. yang berlangsung di Ruang Istama, Gedung Departemen Akuntansi, pada Senin (13/10) dan Selasa (14/10).

Pada hari pertama, Prof. Adi Masli membahas ‘GenAi for Research‘ terkait perkembangan Artificial Intelligence yang sangat memudahkan berbagai aktivitas di era saat ini. Ia menyampaikan bahwa penggunaan ChatGPT diperbolehkan sebagai alat bantu, tetapi tidak boleh dipercaya sepenuhnya. Pengguna tetap perlu melakukan pendalaman dan verifikasi informasi untuk memastikan keakuratan serta relevansinya.

“GenAi tidak menggantikan Anda sebagai penulis. Gunakan GenAi untuk membantu Anda, gunakan GenAi untuk memberikan umpan balik langsung atas pemikiran dan ide Anda,” ungkapnya.

Ia juga membagikan pengalaman karier akademiknya melalui pemaparan materi bertema “Publication Strategies.” Berdasarkan perjalanan panjangnya di dunia publikasi ilmiah, Prof. Adi Masli menjelaskan berbagai strategi yang dapat diterapkan peneliti untuk meningkatkan kualitas dan peluang penerbitan karya ilmiah di jurnal bereputasi.

Hingga kini, ia telah berhasil menerbitkan lebih dari 45 artikel di berbagai jurnal bereputasi internasional. Pencapaian tersebut tidak diraih secara instan, mengingat proses publikasi yang dilalui tidak selalu berjalan lancar.

Sepanjang perjalanannya, ia telah mengalami penolakan dari lebih dari seratus jurnal ilmiah. Meskipun demikian, penolakan tersebut bukanlah hambatan, melainkan sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas karyanya.

“Penolakan merupakan hal yang wajar. Jika sebuah jurnal ditolak, jangan menyerah. Tapi perbaiki, evaluasi, lalu ajukan ulang hingga akhirnya karya tersebut dapat diterima,” ujarnya.

Prof. Adi Masli mengutarakan, proses pembuatan jurnal tidak semudah kelihatannya. Penulis harus benar-benar mencari relevansi yang sesuai dengan isi jurnal. Ide penelitian dapat muncul kapan saja dan dari mana saja, tetapi keberhasilan publikasi tidak hanya bergantung pada gagasan yang kuat, melainkan juga pada kemampuan dalam menyusun, menyajikan, dan mengemasnya secara jelas dan menarik.

Dalam proses publikasi jurnal ilmiah, abstrak memiliki peran krusial sebagai kesan pertama bagi reviewer. Apabila abstrak tidak mampu menggambarkan substansi penelitian secara padat, maka akan berpotensi menurunkan minat reviewer untuk menelaah lebih lanjut, bahkan dapat memengaruhi penilaian terhadap keseluruhan naskah jurnal.

Oleh karena itu, penulis perlu menyusun abstrak dengan cermat dan rinci agar mampu memberikan gambaran utuh tentang penelitian sekaligus menarik perhatian reviewer sejak awal. Kualitas abstrak yang baik menjadi penentu utama dalam meningkatkan peluang jurnal diterima untuk publikasi.

Pada akhir paparan ia menekankan, “Kecerdasan buatan generatif bukanlah pengganti cara berpikir Anda. Gen AI hanyalah asisten yang membantu Anda dalam menulis. Jangan sekadar menyalin dan menempel, Anda harus menyempurnakan dan mengeditnya dengan gaya dan suara Anda sendiri.”

Melalui workshop kolaborasi ini, ia mengingatkan bahwa setiap individu memiliki standar yang berbeda dalam menulis jurnal. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk memahami dan menyesuaikan kualitas, karakteristik, dan struktur tulisan agar sesuai dengan standar jurnal yang dituju.