FEB UI Sukses Menyelenggarakan The 15th International Conference on Business and Management Research (ICBMR) 2025: Redefining Impactful Business and Management in the AI Era

FEB UI Sukses Menyelenggarakan The 15th International Conference on Business and Management Research (ICBMR) 2025: Redefining Impactful Business and Management in the AI Era

 

Dr. Haryani Primanti – Vice Organizing Committee ICBMR

Yogyakarta, 16 Oktober 2025 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) melalui Management Research Center (MRC) sukses menyelenggarakan The 15th International Conference on Business and Management Research (ICBMR) pada 15–16 Oktober 2025 di The Alana Hotel and Convention Center, Yogyakarta. Konferensi tahun ini diselenggarakan bekerja sama dengan universitas mitra, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Pelita Harapan (UPH). Mengusung tema “Redefining Impactful Business and Management in the AI Era,” konferensi ini menjadi wadah akademik bergengsi bagi para peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk bertukar wawasan tentang bagaimana kecerdasan buatan (AI) dan transformasi digital mengubah makna impact dalam dunia bisnis dan manajemen.

Konferensi dibuka secara resmi dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia Prof. Dr. Hamdi Muluk, serta Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Yulianti Abbas, Ph.D. Prof. Hamdi Muluk menekankan bahwa inisiatif seperti ICBMR mencerminkan misi Universitas Indonesia untuk mendorong keunggulan akademik dan menghasilkan riset yang berdampak nyata, seraya mengingatkan bahwa teknologi harus selalu berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan. Sementara itu, Dr. Yulianti menegaskan bahwa impact di era AI seharusnya tidak hanya diukur dari efisiensi atau profit, tetapi juga harus mencakup kepemimpinan etis, inklusivitas, dan nilai sosial—serta bahwa kolaborasi akademik merupakan kunci agar inovasi tetap melayani kemanusiaan.

Salah satu hal istimewa ICBMR pada tahun 2025 ini adalah Symposium on Contemporary Muslim Philanthropy, yang diselenggarakan bekerja sama dengan Lilly Family School of Philanthropy, Indiana University. Simposium ini mempertemukan akademisi dan praktisi untuk mendiskusikan bagaimana belas kasih, etika, dan teknologi beririsan dalam mendefinisikan ulang filantropi dan inovasi sosial di era berbasis AI. Sebanyak 13 makalah dipresentasikan, membahas isu iman, perilaku memberi, dan filantropi berbasis teknologi. Pembicara keynote simposium ini adalah Dr. Samantha May (University of Aberdeen) dan Dr. Ashley Enrici (Lilly Family School of Philanthropy), yang keduanya menekankan pentingnya kolaborasi dan inklusivitas dalam filantropi era digital.

ICBMR ke-15 menarik partisipasi internasional yang sangat luas, dengan menerima 119 naskah dari sembilan negara, yakni Amerika Serikat, Skotlandia, Finlandia, India, Thailand, Vietnam, Malaysia, Zimbabwe, dan Indonesia. Setelah melalui proses double-blind review yang ketat, 89 makalah diterima untuk presentasi dan 6 makalah untuk Doctoral Colloquium, mencakup beragam disiplin seperti pemasaran, keuangan, manajemen strategis, operasi, sumber daya manusia, dan keuangan Islam. Lebih dari 500 peserta menghadiri konferensi dua hari ini, mewakili universitas, lembaga riset, dan industri dari berbagai negara di kawasan dan dunia.

Konferensi ini menampilkan pembicara utama ternama, Prof. Carlos Flavián (Universidad de Zaragoza, Spanyol), Prof. Salina Kassim (International Islamic University Malaysia), dan Dr. Shariq Siddiqui (Indiana University, AS). Setiap pembicara memberikan wawasan mendalam mengenai hubungan yang terus berkembang antara manusia, organisasi, dan kecerdasan buatan. Prof. Flavián memikat perhatian audiens dengan pernyataannya yang berkesan: “If AI does it better than you, you haven’t read enough yet.”

Makalah-makalah terpilih dari ICBMR 2025 akan berkesempatan untuk diterbitkan di jurnal internasional bereputasi, termasuk Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics (Scopus Q1), Spanish Journal of Marketing – ESIC (Scopus Q2), dan Journal of Indonesian Economy and Business (Scopus Q3), antara lain. Kolaborasi ini menegaskan komitmen konferensi dalam mendorong penelitian berkualitas tinggi yang diakui secara global dan menjembatani teori dengan praktik.

Penghargaan Best Paper diberikan kepada tiga peneliti terbaik. Juara pertama diraih oleh Muhammad Faizal Muttaqin dengan makalah berjudul “The Art of Governing Through Assets.” Juara kedua diraih oleh Yeshika Alversia untuk makalah “Beyond Sharia: Unpacking the Tech, Trust, and Trends in Islamic Fintech Adoption in Indonesia.” Juara ketiga diberikan kepada Dr. Erwin Tenggono untuk makalah “Unpacking the Pathway from Institutional Pressure to Strategic Renewal through Strategic Agility.” Penghargaan ini diberikan atas kontribusi akademik luar biasa yang menunjukkan orisinalitas, ketelitian, dan relevansi dengan tema utama konferensi tentang dampak dan inovasi di era AI.

Dalam kata penutupnya, Dr. Shariq Siddiqui merefleksikan semangat kolaborasi dan penemuan yang menghidupi konferensi ini, menekankan bahwa kegiatan seperti ICBMR berperan penting dalam mengembangkan riset yang menghubungkan relevansi lokal dengan signifikansi global. Ia menyoroti pentingnya belajar dari masa lalu untuk membentuk masa depan di mana bisnis dan filantropi selaras dengan nilai kemanusiaan dan kemajuan sosial.

Kesuksesan ICBMR 2025 sekali lagi menegaskan peran FEB UI sebagai jembatan antara akademisi, industri, dan masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, fakultas terus menumbuhkan riset yang berdampak, etis, dan berpikiran maju, memastikan bahwa inovasi senantiasa melayani kemanusiaan dalam membangun dunia digital yang berkelanjutan dan inklusif.