Student Wellness Days, Wholerounded Wellness: Hacking Your Hormones, Cara Cerdik untuk Sehat Seimbang

Student Wellness Days, Wholerounded Wellness: Hacking Your Hormones, Cara Cerdik untuk Sehat Seimbang

 

Rifdah – Komunikasi FEB UI

Depok, 29 Oktober 2025  — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) kembali mengadakan kegiatan tahunan Student Wellness Days bertajuk ‘Wholerounded Wellness, Little Things Lasting Joy’ yang berlangsung pada Rabu (29/10) hingga Jumat (31/10). Program ini merupakan buah kolaborasi antara Student Wellness Center dan Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa BEM FEB UI.

Melalui rangkaian seminar dan aktivitas interaktif, mahasiswa diajak memahami pentingnya keseimbangan hidup di tengah dinamika perkuliahan dan transisi menuju dunia kerja. Hal ini merupakan wujud komitmen fakultas untuk mendukung kesejahteraan mahasiswa secara menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, sosial, dan finansial.

Menandai awal dimulainya rangkaian kegiatan, Kepala Kemahasiswaan FEB UI Anna Amalyah Agus, M.B.A. menjelaskan bahwa kegiatan dengan pendekatan whole rounded ini dirancang agar mahasiswa dapat memahami dan merasakan secara langsung berbagai dimensi wellness.  Tema yang diangkat pun beragam dan menyeluruh, mulai dari mengenal kesehatan mental, mengaktivasi hormon bahagia, memahami nutrisi makanan, menemukan olahraga yang tepat, hingga membahas kesehatan dari sisi finansial yang erat kaitannya dengan FEB UI.

“Harapannya, kegiatan ini dapat menumbuhkan ketangguhan mahasiswa FEB UI, yang sudah jadi legacy dari generasi ke generasi. Student Wellness Days ini merupakan bagian dari upaya preserving our FEB UI legacy, agar tetap konsisten mencetak future leaders di bidang ekonomi dan bisnis yang memiliki mental tangguh dan bahagia dalam menjalani hidup,” ujar Anna.

Dekan FEB UI, Yulianti Abbas, Ph.D. memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiasi kegiatan ini, “Kita paham bahwa kesehatan itu bukan hanya kesehatan secara jasmani, tetapi juga rohani dan pikiran. Anda mungkin setelah belajar di kampus, masih terus berpikir. At some point your brain will be exhausted. Karena itu, secara mental dan fisik, semuanya perlu dijaga agar kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan berkontribusi secara optimal.”

Ia juga menambahkan harapannya agar kegiatan ini dapat menginspirasi bagi lingkungan kampus, “Saya berharap program seperti Student Wellness ini bisa jadi trendsetter dan terus berkembang dengan cakupan yang lebih luas, menjadikan FEB UI terdepan dalam berbagai inisiatif positif, bukan hanya di bidang ekonomi dan bisnis.”

Kegiatan dibuka dengan sesi paparan Psikolog Ika Malika, M.Psi yang menjelaskan bagaimana keseimbangan hormon memiliki peran krusial terhadap kesehatan fisik, sosial, dan mental seseorang. 

Ia mengajak mahasiswa memahami enam hormon utama yang memengaruhi suasana hati dan energi, yaitu dopamin, serotonin, oksitosin, adrenalin, kortisol, dan endorfin. Setiap hormon tersebut memiliki fungsi spesifik, mulai dari memunculkan rasa bahagia dan semangat hingga membantu tubuh mengatasi stres.

Sementara hormon adrenalin dan kortisol berkaitan dengan respon stres, yaitu cara tubuh bereaksi ketika menghadapi tekanan, ancaman, atau situasi menegangkan. Keduanya membantu tubuh tetap waspada dan siap menghadapi tantangan, namun jika kadarnya berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental.

Ika menekankan, “Banyak perilaku sehari-hari yang tanpa disadari memicu ketidakseimbangan hormon, seperti kurang tidur, konsumsi media sosial berlebihan, atau kurangnya waktu istirahat. “

Oleh karena itu, ia memperkenalkan prinsip CERDIK, program yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai strategi nasional untuk mendorong pola hidup sehat. Program ini terdiri atas enam langkah, yakni cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin beraktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.

Lebih lanjut, Ika berbagi strategi hacking hormones secara sederhana, seperti mengaktifkan hormon dopamin dengan melakukan aktivitas yang disenangi, hormon serotonin dengan berjemur di bawah sinar matahari, hormon oksitosin dengan memperbanyak interaksi positif dengan lingkungan terdekat, serta hormon endorfin dengan tertawa dan mendengarkan musik. Semua itu terbukti dapat menyeimbangkan hormon dan meningkatkan rasa bahagia alami.

Akhir kata, Ika mengajak para mahasiswa untuk menyeimbangkan seluruh hormon dengan berolahraga secara rutin. Menurutnya, aktivitas fisik terbukti membantu tubuh melepaskan endorfin yang berfungsi sebagai pereda stres alami, meningkatkan kadar serotonin yang menjaga kestabilan suasana hati, memperkuat ikatan sosial melalui oksitosin, serta menurunkan kadar hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Selain itu, olahraga juga membantu meningkatkan sensitivitas dopamin, sehingga seseorang merasa lebih termotivasi dan berenergi positif.