FEB UI Jalin Kolaborasi Perdana dengan Tokyo University of Agriculture Dorong Lintas Disiplin Bidang Ekonomi dan Pertanian

FEB UI Jalin Kolaborasi Perdana dengan Tokyo University of Agriculture Dorong Lintas Disiplin Bidang Ekonomi dan Pertanian

 

Nabila – Komunikasi FEB UI

Depok, 6 November 2025 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menjalin kolaborasi dengan Tokyo University of Agriculture (Tokyo Nodai) melalui kehadiran Associate Professor, Ramadhona Saville. Kolaborasi ini mencakup kegiatan penelitian, pengajaran, serta pembimbingan mahasiswa, yang dirancang untuk jangka menengah hingga panjang. 

Kerja sama ini merupakan  tonggak penting kolaborasi perdana antara Universitas Indonesia dan Tokyo Nodai. Selama periode November 2025 hingga Agustus 2026, Ramadhona akan terlibat menjalankan sejumlah kegiatan akademik di FEB UI yang mencakup penelitian, pengajaran, serta pembimbingan mahasiswa pascasarjana. 

Selain itu, ia juga berencana mengikuti beberapa mata kuliah, seperti data science dan ekonomi pembangunan, sebagai bagian dari upaya memperkaya pertukaran pengetahuan dan perspektif antar universitas.

Tak hanya memperkuat hubungan akademik antara kedua universitas, ia pun berencana melakukan sejumlah penelitian yang berfokus pada bidang ekonomi pertanian dan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, lintas disiplin ini ini menawarkan potensi sinergi untuk dikembangkan, karena menggabungkan fokus utama Tokyo University of Agriculture di bidang pertanian dengan keunggulan FEB UI dalam ekonomi dan bisnis.

“Topik penelitian tidak perlu dikotak-kotakkan, melainkan dapat dikaitkan satu sama lain untuk menghasilkan perspektif yang lebih luas dan relevan terhadap mahasiswa,” ujarnya.

Ramadhona menekankan bahwa pendekatan multidisiplin akan membuka cara pandang baru dalam memahami berbagai pandangan masyarakat, seperti  stigma terhadap profesi petani masih sering muncul sebagai pekerjaan yang melelahkan dan kurang diminati generasi muda

Ia juga menyoroti pentingnya mengkaji aspek edukatif dari program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk melihat sejauh mana inisiatif tersebut mampu meningkatkan kesadaran gizi masyarakat secara berkelanjutan.

Dalam penelitiannya, ia menaruh perhatian besar pada potensi sumber daya alam Indonesia, khususnya sektor kelautan. Mengingat Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan agar-agar, makanan, dan kosmetik, sektor ini bisa dikembangkan melalui riset dan inovasi rantai pasok yang lebih efisien.

Ramadhona mengungkapkan, “Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor sekaligus memperluas jangkauan pasar internasional.”

Selama masa kolaborasi di FEB UI, Ramadhona berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai program sementara, melainkan langkah awal dari kerja sama jangka panjang yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya membangun ekosistem akademik yang terbuka terhadap pertukaran ide, penelitian bersama, serta program mobilitas mahasiswa dan dosen. 

“Harapannya, ke depan akan ada pertukaran pelajar dari FEB UI ke Tokyo University of Agriculture, dan sebaliknya, agar kolaborasi ini benar-benar memberikan dampak akademik yang nyata bagi kedua institusi,” pungkasnya.