Penandatanganan PKS dan Kuliah Umum FEB UI Bersama LPS: Self-Leadership dalam Pengelolaan Keuangan
Nabila – Komunikasi FEB UI
Depok, 12 November 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dan Kuliah Umum “Self Leadership dalam Pengelolaan Keuangan” yang berlangsung di Auditorium Soeria Atmadja, pada Rabu (12/11).
Dalam sambutannya, Dekan FEB UI Yulianti Abbas, Ph.D. menyampaikan, “Kerja sama ini merupakan pengingat bagi kita semua bahwa dunia pendidikan tidak akan pernah berjalan sendirian. Tetapi, akan bertumbuh dan berkembang apabila kita terhubung secara strategis dengan institusi pemerintah, legaliter, industri, dan masyarakat.”
Penandatanganan kemudian dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D. dan Wakil Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Farid Azhar Nasution. Didampingi oleh Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU. dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., GRCP.
Ruang lingkup perjanjian ini meliputi pengembangan kompetensi Mahasiswa UI melalui kegiatan magang di LPS; pengembangan kompetensi Dosen UI melalui kegiatan Visiting Scholar; penyelenggaraan pendanaan penelitian di bidang terkait perbankan, keuangan, asuransi, dan stabilitas sistem keuangan; penyelenggaraan pendanaan skripsi, tesis dan disertasi Mahasiswa UI di bidang perbankan, keuangan, asuransi, dan stabilitas sistem keuangan; penyelenggaraan sosialisasi mengenai fungsi, tugas, dan wewenang LPS; kegiatan lain yang disepakati oleh UI dan LPS.
Selanjutnya, kuliah umum yang diisi dengan paparan inspiratif dari Prof. Anggito yang menerangkan bahwa perjalanan menuju kesuksesan bukanlah proses yang mudah dan instan, melainkan memerlukan kerja keras, ketekunan, serta komitmen yang tinggi.
Ia menekankan bahwa seseorang yang sukses perlu melakukan continuous improvement atau perbaikan diri secara terus-menerus di setiap kesempatan, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap profesional, agar mampu beradaptasi dengan perubahan dan mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang ingin diraih.
Prof. Anggito menuturkan bahwa hal yang paling sulit dalam mengatur keuangan adalah mengalahkan ego, seperti fenomena FOMO dan YOLO yang kian tren di kalangan generasi muda.
“Seseorang yang sukses sudah pasti bisa memimpin dirinya sendiri. Karena memimpin orang lain dimulai dari memimpin diri sendiri, dengan pengendalian emosi, pikiran, dan tindakan. Kita lebih susah untuk menaklukkan diri sendiri dibandingkan dengan menaklukkan orang lain. Dalam hal mengatur keuangan, kita perlu lebih bijak membedakan antara kebutuhan dan keinginan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, menurutnya, memiliki hard skill saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan, soft skill yang kuat juga sangat diperlukan. Anggito menekankan beberapa soft skill penting seperti kejujuran, keberanian, dan kemampuan mengambil keputusan.
Hal ini sangat relevan, mengingat banyak anak muda zaman sekarang yang dianggap kurang memiliki daya tahan dan kemampuan untuk bersaing di dunia nyata. Pengembangan soft skill ini bisa menjadi kunci untuk meningkatkan kesiapan mereka menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Menurutnya, kompetitor di era sekarang tidak hanya berasal dari mereka yang lulus dari universitas ternama, tapi kompetitor juga berasal dari mereka yang belajar secara otodidak, memiliki semangat belajar yang tinggi, dan mampu mengembangkan kemampuan diri sendiri tanpa harus melalui jalur pendidikan formal.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan OJK menghadirkan program Literasi Keuangan ini dengan tema “Self Leadership dalam Keuangan.”
Kegiatan ini juga menjadi momentum penguatan kerja sama antara UI dan LPS sebagai bukti nyata komitmen dalam mencetak generasi muda yang cerdas finansial, mandiri, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

